Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sastra » 13 Cara Kerja Psikologi Sastra

13 Cara Kerja Psikologi Sastra

by Derina Asta

Psikologi secara umum merupakan suatu llmu yang mempelajadi mengenai sebuah perilaku maupun aktivitas- aktivtas yang berasal dari psikis manusia. Terdapatnya aktivitas maupun perilaku tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan terdapat stimulus maupun rangsangan terhadap individu tersebut. Perilaku manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu refleksif dan juga nonrefleksif, umumnya refleksif bersifat secara spontan sedangkan nonrefleksif bersifat dapat dikendalikan maupun diatur di dalam otak.

Berikut ini beberapa aspek yang mencakup dalam psikologi perkembangan.

Jenis Psikologi

Adapun jenis-jenis psikologi diantaranya

  1. Psikologi perkembangan
  2. Psikologi sosial
  3. Psikologi pendidikan
  4. Psikopatologi kepribadian
  5. Psikopatologi
  6. Psikologi kriminal (psikologi forensik)
  7. Psikologi perusahaan

Di luar dari jenis-jenis psikologi terebut ada yang dinamakan psikologi sastra yang merupakan interdisiplin ilmu dari psikologi dan juga sastra, dalam mempelajari ilmu psikologi sastra hampir serupa dengan mempelajari hubungan antar manusia dalam sisi lain.

Dimana di dalam dunia sastra terdapat sebuah imajinasi yang sangat lengkap, dimana adanya simbol terkandung ssebuah makna. Sastra sendiri merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia yang serupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat dan juga keyakinan dalam bentuk nyata untuk membangkitkan pesona alat bahasa (sumardjo 1988)

Ciri Sastra

Adapun ciri-ciri sastra dikutip Luxemburg (1989)

  • Sastra merupakan sebuah penciptaan, kreasi bukan hanya sebuah imitasi karena seorang sastrawan dapat meneruskan penciptaan semesta alam bahkan penyemprnaan.
  • Sastra merupakan sebuah luapan emosi yang dilakukan secara spontan di dalam sebuah karya, misalnya puisi, napsu yang menyala-nyala dan sebuah hakikat hdup
  • Sastra berifat otonom dimana tidak mengacu pada suatu yang lainnya, di dalam sastra juga tidak bersifat komunikatif, hanya dalam mencari sebuah keselarasan yang terdapat dalm karyanya sendiri
  • Sastra mencirikan suatu koherensi di alam keselarasan mendalam dianatra bentuk dan juga isi, saling berkaitan dan terdapat hubungan timbal balik secara keseluruhan yang semprna.
  • Dalam sastra menghasilkan sintesa yang tidak komunikatif dan tidak selaras, terjadi pertentangan secara sadar maupun tidak disadari.
  • Di dalam sastra juga dapat mengungkapkan sesuatu yang tiddak terungkap di dalam bahsa yang sering kita gunakan sehari-hari.

Cara Kerja Psikologi Sastra

Di dalam psikologi dan sastra tentunya satu sama lain saling melengkapi, untuk dapat mengetahui terdapat hubungan tersebut tentu kita dapat melihat dari berbagai macam cara diantaranya :

  1. Dapat memahami unsur-usur kejiwaan pengarang selaku penulis, yang dimaksud disini tentu sebagai pembaca yang baik dan menghargai sebuah karya sastra diperlukan pemahaman khusus mengenai isi sebuah karya yang dimaksudkan dalam sebuah hasil karya sastra, dimana kita perlu melakukan pemahaman terhadap kejiwaan si pengarang sebagai penulis.
  2. Dapat memahami unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional dalam karya sastra, dalam memahami sebuah karya sastra tentu dibutuhhkan perasaan yang sama sehingga kita dapat masuk ke dalam tokoh fiksi yang ada di dalamnya, hal ini tentunya tidak mudah karena sebuah karya yang menggunkan sebuah objek hanya tergambar dalam sosok fiksi dan tidak nyata.
  3. Dapat memahami unsur-unsur kejiwaan pembaca, pada sudut pandang berbeda bukan hanya pemahaman mengenai kejiwaan penulis yang dibutuhkan dalam memahami psikologi sastra melainkan dibutukan juga pemahaman kejiwaan pmbaca agar dapat terjadi sinkronisasi di dalam pspikologi kepribadian pembaca.
  4. Dapat memahami dampak sastra bagi pembaca, sehingga dalam sebuah hasil karya misalnya dalam sastra pemahaman mengenai dampak yang ditimbulkan tentu akan menjadi nilai. apakah sebuah karya sastra itu berhasil ataupun tidak.
  5. Menggunakan pengalaman pribadi dalam sastra, sebenarnya sangat banyak di dalam karya sastra yang menggunakan pengalaman untuk dijadikan sebagai bahan di dalam sastra, hal ini berkemungkinan memiliki kejiwaan yang lebih spesifik terhadap karya yang dibuatnya.
  6. Melakukan stimulasi dalam menemukan teori, kebanyakan seorang penghasil karya sastra melakukan cara kerjanya dengan melakukan stimulan maupun rangsangan agar dapat memunculkan sebuah ide untuk dijadikan teori nantinya.
  7. Membaca sebuah karya sastra agar dapat memahami kepribadian, biasanya untuk melihat cerminan pada seseorang penghasil karya sastra kita diperlukan membaca secara keselurahan maupun beberapa karyanya agar dapat melihat dan mengambil kesimpulan dari kepribadian sastrawan tersebut
  8. Mengamati biografi pengarang, dengan cara lain seperti ini merupakan cara dalam peemahaman psikologi sastra, sisi kehidupannya tentunya dapat terlihat dari biografi pengarang sehingga secara tidak langsung dapat mendeskripsikan sisi kehidupannya.
  9. Melihat konsep keadaan jiwa, dalam pemahaman proses kreatif sebuah karya misalnya dalam sastra bisa juga dilakukan melalui keadaan jiwa pengarang karena seorang penyair merupakan manusia yang berbicara pada manusia lainnya.
  10. Melakukan pendekatan sosiologi dengan memanfaatkan teori sosiologi kita dapat memahami psikologi sastra dengan cara melakukan pendekatan sosiologi.
  11. Menelaah sastra tentunya dapat melihat sebuah karya dari seorang pengarang, sehinga dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai keadaan psikologi si pengarang dan karya-karyanya tersebut dalam penafsiran karya yang lain.
  12. Peenelaah sastra dalam memepelajari sebuah karya sastra di dalam asek-asppek psikologis dan juga riwayat hidup sang penghasil karya atau pengarang yang terdapat di dalam sebuah karya sastra, dan hal tersebut juga juga dapat melihat aspek kejiwaan di dalam karyanya.
  13. Melihat untuk memaknai apa yang dikatakan pada seorang penghasil karya sastra di dalam sebuah karyanya misalkan sebuah cerpen memang dapat dikatakan dengan cara lain dalam bentuk sederhana sehingga karya sastra tersebut hanya dijadikan sebuah cara dalam mengatakan sesuatu.

Menganalisi psikologi terhadap sebuah suatu sastra  khususnya sebuah fiksi dan juga cerita drama memang tidak akan berlebihan hal ini dikarenakan baik psikologi maupun sastra hampir sama dalam menceritakan manusia, pebedaannya  hanya terdapat dalam sebuah sastra biasanya berbentuk imajiner oleh seorang pengarang dan psikologi menceritakan manusia yang tuhan ciptakan dalam keadaan riil maupun nyata

Psikologi sastra biasa dijadikan sebagai acuan kejiwaan yang memungkinkan sebuah pemahaman sastra akan tidak selaras, karena kepintaran seorang sastrawan terkadang dapat melampaui batas dari kewajaran   yang dapat dideteksi melalui psikologi sastra, hal ini lah yang menyebabkan psikologi sastra memang seharusnya mendapat tempat, karena  sastra akan mudah dipahami secara proporsional  dengan cara psikologi sastra.

Sesungguhnya keindahan mempelajari sikologi sastra dapat kita dapatkan dalam memahami kejiwaan terdalam manusia, adapun terdapatnya daya tarik sastra dapat dicerminkan gambaran jiwa, bukan hanya jiwa orang lain yang muncul dalam sastra akan tetapi jiwa diri sendiri pun dapat muncul dalam sebuah karya sastra.

Sampai disini dulu sobat pembahasan mengenai psikologi sastra kali ini ya. Sampai ketemu di artikel selanjutnya yang tentunya tidak kalah menarik. Salam hangat psikologi. Baca juga mengenai manfaat mempelajari psikologi.

You may also like