Home » Teori Psikologi » Kepribadian » Teori Kecemasan : Pengertian, Konsep dan Penerapannya

Teori Kecemasan : Pengertian, Konsep dan Penerapannya

by Arby Suharyanto

Pada umumnya semua orang pastinya pernah merasakan dan  mengalami apa yang disebut dengan  perasaan cemas, kuatir, gelisah maupun panik. Setuju ya sobat dengan penulis kali ini?  Sejatinya, dalam kehidupan sehari – hari kecemasan merupakan sebuah hal yang wajar terjadi dan dirasakan oleh setiap individu karena ini bersifat normal ya sobat. Baca juga mengenai teori dalam psikologi klinis.

Sebagai contohnya saja apabila seseorang sedang mengalami stres kerap sekali disertai dengan suatu kecemasan. Namun yang terpenting dari itu semua adalah kemampuan atau tingkat kecerdasan seseorang dalam mengontrol ataupun meredam rasa cemas tersebut dalam semua situasi.

Adapun kecemasan pada individu dapat muncul pada situasi yang biasanya dianggap sebagai moment yang berarti dalam hidupnya. Sebagai salah satu contoh pada saat seseorang ingin berbicara di depan umum atau di depan banyak orang, apabila ingin mengikuti sebuah pertandingan, apabila ingin melakukan presentasi di depan atasan , atau yang pastinya dialami oleh setiap orang dewasa adalah merasa cemas jelang hari pernikahannya dan yang lain sebagianya. Baca juga mengenai teori dalam psikologi abnormal.

Nah pada saat akan menjalani atau mengikuti kegiatan atau hal tersebtu sering kali setiap individu dihadapakan pada sesuatu yag membuat cemas. Gangguan kecemasan akan muncul apabila rasa cemas tersebut terus berlangsung dalam waktu yang lama, dan biasanya akan terjadi perubahan perilaku atau perubahan pada metabolisme tubuh, seperti tubuh keringat dingin, grogi dan lain sebagainya.

Nah sobat semua, untuk memahami lebih lanjut mengenai teori kecemasan tersebut, pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan ulasannya kepada sobat semua. Yuk sobat mari langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Baca juga mengenai teori belajar vygotsky.

Secara umum, kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika seseorang terlalu mengkawatirkan sebuah peristiwa yang menurutnya menakutkan yang akan terajdi di masa depan yang tidak bisa dikendalikan dan apabila itu benar terjadi, maka akan dinilai sebagai sesuatu yang “ mengerikan “ .

Atau dengan kata lain kecemasan adalah sebuah perasaan yang tidak jelas tentang kepribadian dan kekawatiran karena ancaman pada sistem atau pola terhadap keamanan seseorang. Selain itu kecemasan jiga diartikan sebagai sebuah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram, disertai dengan keluhan fisik.

Adapun konsep teori kecemasan tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut.

1. Konsep Interpersonal

Yaitu konsep yang beranggapan bahwa kecemasan terjadi karena adanya ketakutan akan penolakan interpersonal, hal ini juga dihubungkan dengan trauma pada masa pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan seseorang menjadi tidak berdaya. Individu yang memiliki harga diri rendah biasanya sangat mudah untuk mengalami kecemasan. Baca juga mengenai penerapan teori behavioristik dalam psikologi sosial.

2. Konsep Perilaku

Yaitu konsep yang beranggapan bahwa adanya perasaan cemas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Para ahli perilaku menganggap kecemasan merupakan suatu dorongan, atau keinginan untuk menghilangkan rasa takut.

Teori ini meyakini bahwa manusia yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut yang berlebihan akan menunjukkan kemungkinan kecemasan yang berat pada kehidupan yang berat pada kehidupan dewasanya nantinya. Baca juga mengenai teori skinner dalam psikologi kepribadian.

3. Konsep Biologis

Yaitu konsep yang beraggapan bahwa otak yang mengandung reseptor khusus untuk benzo diazepine reseptor ini juga membantu mengatur kecemasan penghambat asam amino butirikgamma neuro regulator juga dilansir ikut berperan aktif dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan seperti hal nya dengan endokrin.

Selain itu apda konsep biologis ini, kecemasan juga mungkinn disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya dapat me nurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi reseptor. Dalam konsep ini juga, beranggapan bahwa senturm –  sentru dalam otak yang diduga mempunyai pengaruh penting dalam masalah emosi adalah hipotalamus retikuler aktivasi sistem ( RAS ) dan juga sistem limbik.

Oke sobat semua itulah yang menjadi konsep dari teori kecemasan ini. Selain konsep dari teori kecemasan ini, yang tidak kalah penting yang anda harus ketahui dari teori kecemasan itu sendiri adalah tentang penerapannya seperti apa sobat. Nah jika sobat semua ingin mengetahuinya secara detail, mari kita simak ulasan berikut ini.

Setiap individu dengan tipe kepribadian pencemas tidak akan selamamnya menjadi seorang pribadi pencemas apabila dilakukan pelatihan dan pengelolaan kepribadan yang baik. Nah sobat, tentunya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya penerapan dari teori kecemasan itu sendiri, antara lain:

  • Penatalaksanaan Kecemasan

Penerapan yang paling refelti untuk mengubah perilaku atau sikap seseorang yang memang pencemas adalah dengan melakukan pengelolaan perilaku malalui pengkombinasian psikoterapi, farmakoterapi, dan melakukan pendekatan secara suportif. Dengan melakukan penatalaksanaan kecemasan ini diharapakan dapat mengubah perilaku atau sikap seseorang yang memang notabenenya adalah seorang pencemas.

  • Menggunakan Alat Ukur Kecemasan

Untuk menrapkan teori kecemasan dalam diri seseorang, maka perlu diadakan tes tingkat kecemasan seseoranng. Apakah tingkat kecemasan seseorang tersebut termasuk ke kategori tingkat cemas yang ringan, sedang, berat dan yang terakhir berat sekali atau dengan kata lainnya akut.

Nah sobat semua, untuk melakukan tingkat kecemasan tersebut anda perlu menggunakan laat ( instrument ) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For Axiety ( HRS –  A ) . Adapun alat ini terdiri atas 14 kelompok gejala yang masing –  masing kelompok dirinci lagi dengan gejala –  gejala yang lebih spesifik agar dapat menentukan seseorang tergolong kepada tingkat kecemasan yang mana, agar bisa ditentukan cara pengelolan perilaku atau sikap seseorang tersebut, agar kecemasan dalam dirinya bisa berkurang dan tidak menjadi suatu kendala yang begitu berarti baginya dan juga bagi lingkungannya.

Meskipun demikian, tetepi tetap saja ada yang memberikan kritik atau ketidak setujuan tentang terori kecemasan ini sobat, karena dirasa dengan melakukan pengukuran terhadap tingkat kecemasan atau dengan melakukan penatalaksanaan keceman dirasa tidaklah begitu signifikan terhadap perubahan kecemasan seseorang. Tetapi kembali lagi kepada anda ya sobat, tergantung pribadi anda tentunya bagaimana cara menyikapinya.

Itulah sobat infomasi yang boleh penulis share tentang teori kecemasan pada kesempatan kali ini. Sampai bertemu di kesempatan selanjutnya dengan pembahasan yang lebih menarik. Salam menghilangkan kecemasan sobat.

You may also like