Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 13 Penerapan Teori Behavioristik Dalam Psikologi Sosial

13 Penerapan Teori Behavioristik Dalam Psikologi Sosial

by Arby Suharyanto

Jika berbicara mengenai behavior tentunya yang anda bayangkan adalah masalah perilaku atau tingkah laku seseorang dalam segala aspek ya sobat. Iya benar sekali sobat, karena memang pada dasarnya behavior ini menyangkut atau mempelajari dan bisa disebut meneliti tentang perkembangan atau perubahan perilaku seseorang.

Nah bagi sobat semua yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai behavior ini, yuk sobat mari kita simak pemaparan berkut ini, karena pada kesematan kali ini penulis akan mengulas lebih dalam mengenai teori behaviorostik serta penerapannya dalam psikologi sosial. Sobat semua tentunya penasaran kan sobat, jadi tetap disini dan simak ulasan demi ulasan berikut ini ya sobat. Baca juga mengenai penerapan psikologi sosial dalam bidang organisasi.

Sebelum membahas lebih jauh, yang pertama akan penulis jelaskan buat sobat semua adalah mengenai teori behavioristik itu sendiri. Adapun teroti behavioristik adalah salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental.

Dengan kata lain, behaviorisme ini tidak mengenal atau mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam sebuah pembelajaran dalam segala aspek kehidupannya. Dalam teori ini, peristiwa atau proses belajar semata –  mata hanya untuk melatih refleks –  refleks sedemikian rupa sehingga nantinya akan menjadi kebiasaan oleh individu tersebut. Baca juga mengenai penerapan psikologi sosial dalam hokum.

tau dengan kata lain proses belajar dalam teori behavior ini lebih menekankan pada psoses pemberian stimulus ( rangsanagn ) dan rutinitas respon yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

Sedangkan tujuan pembelajaran dalam teori behavioristik ini ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar merupakan sebah aktivitas “ mimetic”, yang menuntur pelajar untuk mengungkap kembali pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya dalam bentuk laporan, kuis atau tes. Baca juga mengenai pengaruh media sosial terhadap psikologi remaja.

Sedangkan penyajian atau isi materi pelajaran menekankan pada keterampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta yang mengikuti urutan dari bagian atau keseluruhan dari apa yang telah dipelajari. Sementara itu pembelajaran dan evaluasi menekankan pad tujuan yang hendak dicapai.

Jika diatas kita sudah berbicara mengenai teori behavioristik sobat, kini kita akan membahas mengenai psikolosi sosial. Adapun pengertian psikologi sosial adalah sebuah cabang keilmuan yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan kelompok terhadap lingkungannya yang dipengaruhi oleh perilaku manusia yang ada dalam lingkungan tersebut.

Dalam kehidupan bersosial, terkadang ada kalanya ya sobat kita mempunyai hubungan yang tidak baik atau tidak layak kepada manusia atau pribadi yang lainnya. Bisa saja terjadi hal – hal yang mencetuskan pertengakaran, pertikaian, perselisihan, yang terjadi diantara kelompok manusia, teman, kerabat, keluarga dan yang lainnya.

Hal ini normal dan sah –  sah saja ya sobat, yang paling terpenting adalah bagaimana sikap anda untuk menyikapi hal tersebut dan cara penangannya agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. Apakah sobat semua pernah mersakan hal tersebut sobat?

Nah sobat, selain membahas pengertian teori behavioristik dan psikologi sosial seperti yang sudah penulis jelaskan diatas, hal yang tidak kalah penting yang harus soba ketahui adalah bagaimana penerapan psikologi behavioristik tersebut dalam psikologi sosial. Nah sobat berikut penjelasannya.

1. Diterapkan Dalam Emosi Terhadap Obyek Sosial

Emosi dan reaksi emosional dapat disebabkan oleh keadaan lingkungan. Ketajaman emosi dan reaksi emosional biasanya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari seseorang. Nah sobat dalam menangani emosi seperti ini maka teori behaviorostik ini sangatlah diperlukan untuk bsa mengelola emosi seseorang.

2. Minat

Minta atau daya tarik individu terhadap hubungan sosialnya juga berpengaruh terhadap hubungan antar individu dan kelompok berkaitan dengan proses interaksi dan pemberian respon, nah sobat dalam hal ini teori behaviorostik juga tentunya sangat diperlukan untuk melihat minta seseorang dalam interaksi sosialnya.

3. Perhatian

Perhatian atau rasa peka terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sosial seseorang juga mempengaruhi cara individu berdikap terhadap lingkungan sosialnya.

4. Kemauan

Kemauan merupakan suatu potensi yang mendorong dalam diri seorang individu untuk memperolah dan mencapai suatu yang diinginkan, tentunya juga dengan mengguankan penerapan behavioristik didalamnya.

5. Motivasi

Motivasi sebagai konsep dasar yang timbul dari dalam diri sendiri dan juga bisa didapatkan dari lingkunagn atau orag terdekat. Motivasi meruapkan kekuatan yang mampu mendorong manusia dari tidak mampu menjadi mampu.

6. Kecerdasan Dalam Menganggapi Masalah Sosial

Kecerdasan merupakan modal dasar yang harus dimilki setiap individu dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan sosial yang bisa mendatangkan kebaikan bagi kepentingan bersama.

7. Penghayatan

Penghayatan merupakan proses kejiwaan yang sifatnya menuntut suasana yang tenang. Proses ini melibatkan sikap bagaimana menjadi, merasakan dan menikmati sesuatu tergantung objeknya apa.

8. Kesadaran

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kesadaran haruslah mutlak harus ada dalam pengambilan keputusan yang kita putuskan dalam penyelesaian suatu masalah.

9. Sikap Mental

Sikap mental merupakan reaksi yang timbul dari diri masing –  masing individu jika ada rangsangan yang datang atau yang dirasakan. Reaski mental bisa saja bersifat positif, negatif, dan juga netral. Tergantung situasi dan kondisi ya sobat.

10. Harga Diri

Harga diri merupakan konsep yang membuat atau menciptakan manusia sebagai seorang makhluk yang bermartabat. Martabat atau harga diri tersebut harus dipelihara dan dijaga tentunya dengan menerapkan teori behavioristik ini ya sobat.

11. Kepribadian

Yang tidak kalah pentingnya dalam kehidupan sosial adalah menegani kepribadian ya sobat. kepribadian merupakan gagasan dinamika, sikap dan gagasan yang dibina oleh potensi biologis yang dipadukan dengan kemauan untuk berhubungan sosial yang baik.

12. Ketelitian

Hal yang tak kalah penting dalam lingkungan sosial yang harus ada dan harus kita asah adalah mengeani keteliatian ya sobat. Karena ketelitian akan berpengaruh pada pengambilan keputusan nantinya.

13. Pembelajaran

Tentunya setiap saat dalam kehidupan kita adalah proses pembelajaran akan setiap hal ya sobat. Hal ini lah yang menjadikan penerapan teori behavioristik dalal psikologi sosial ini.

Oke sobat terkasih semua, sampai disini dulu pembahasan mengenai penerapan teori behavioristik dalam psikologi sosial kali ini. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi anda semua ya sobat. Salam psikologi.

You may also like