Masih membahas mengenai psikologi nih sobat, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama psikologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki cakupan yang luas serta komplek dalam kehidupan kita sehari – harinya serta dalam semua aspek kehidupan kita. Setuju ya sobat. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita mengerti bagimana psikologi ini berperan dalam berbagai aspek dalam kehidupan kita.
Seperti yang sudah penulis jelaskan diatas, bahwasanya ilmu psikologi ini menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan kita, salah satunya adalah aspek inteligensi. Jika mendengar kata inteligensi tentunya hal ini bukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang awam buat kita ya sobat, karena tentunya inteligensi ini sudah sering kita dengar dalam keseharian kita. (Baca juga mengenai konsep intelegensi dalam psikologi pendidikan)
Adapun materi atau pembahasan yang akan kita ulasan dalam kesempatan kali ini sobat yaitu mengenai teori inteligensi dalam psikologi. Namun sebelum membahas itu, ada baiknya kita membahas atau mengkaji ulang apa yang disebut dengan psikologi tersebut. Psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno, dan terdiri atas dua kata, yaitu psyche dan logos. Psych berarti jiwa dan logos artinya ilmu.
Jadi apabila digabungkan, psikologi itu merupakan ilmu jiwa. Dari pengertian tersebut, maka kita bisa menarik kesimpulan, bahwasanya psikologi merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari mengenai kejiwaan, sikap, mental, serta perilaku seseorang serta hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Oke sobat semua, kini saatnya kita mengulas mengenai pembahasan utama yaitu mengenai teori inteligensi dalam psikologi. Yuk sobat, mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, salah satu faktor yang mempengaruhi kecakapan dan kecepatan seseorang dalam suatu tugas atau pekerjaan adalah faktor inteligensinya. Pada sebagian orang ada yang bisa mengerjkan tugas atau pekerjaannya dengan cepat, cekat atau dalam waktu yang singkat dan dengan hasil yang benar. (Baca juga mengenai sejarah intelegensi dalam psikologi)
Di samping itu sobat, ada pula yang mengerjakan tugasnya dengan lamban atau memerlukan waktu yang lama. Semua itu tidak lepas dari tingkat inteligensi yang mereka miliki. Inteligensi ini sendiri dikenal oleh masanyarakat sebagai tingkat kecerdasan, kepandaian, kecerdikan, kepintaran, dan banyak istilah lain yang umumnya mengandung makna yang sama.
Adapun inteligensi ini sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “ intelligence “ dan juga dari bahasa Latin yaitu “ inntelectus / intelligentia / inteligere “, yang artinya memahami, menghubungkan, atau menyatukan satu dengan yang lainnya. (Baca juga mengenai sejarah intelegensi dalam psikologi)
Adapun pengertian inteligensi itu dalam ilmu psikologi merupakan kemampaun seseorang dalam berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah, caranya dengan memprises sesuatu hal dan kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Di dalam ilmu psikologi sendiri, dikenal dengan adanya intelgensi yang dapat menggantikan berbagai istilah yang berhubungan dengan kecerdasan manusia. Berikut ini adalah berbagai teori inteligensi dalam psikologi.
1. Teori General Inteligensi
Teori yang pertama adalah teori general inteligensi. Teori ini terdapat pada semua aspek inteligensi secara umum, dengan tingkat tertentu dalam sejarah inteligensi dalam psikologi. Sebagi contoh, bakat tertentu yang didapatkan sejak lahir. (Baca juga mengenai komponen dalam kognisi untuk membentuk pengetahuan)
Adapun karakteristik dari teori general inteligensi ini adalah :
- Berupa kemampuan umum yang teoah dibawanya sejak lahir
- Bersifat konstan
- Digunakan dalam setiap kegiatan yang bersifat individu
- Jumlahnya berbeda pada setiap individu
2. Teori Specific Inteligensi
Teori yang kedua adalah teori specific inteligensi. Teori ini ini hanya terdapat pada beberapa faktor inteligensi atau untuk hal – hal tertentu saja. Sebagai contoh inteleligensi yang terdapat pada seseorang yanag lebih unggul di beberapa inteligensi saja. Teori ini biasanya berhubungan dengan saraf otot, ingatan, latihan serta pengalaman. (Baca juga mengenai karakteristik individu berdasarkan gaya belajar)
Adapun karakteristik dari teori specific inteligensi ini adalah :
- Diperoleh dan sipelajari dari lingkungan
- Faktor spesifik ini bervariasai dari satu kegiatan yang satu denagn yan lainnya dengan individu yang sama.
- Jumlah kandungan faktor spesifik dalam tiap orang pada umunya berbeda-
3. Teori Pembawaan
Teori yang ketiga adalah teori pembawaan. Teori pembawaan adalah teori yang meyakini bahwa hal yang menentukan pembawaan seseorang adalah sifat – sifat atau ciri – ciri yang dibawa oleh orang tersebut sejak lahir. Batas kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu hal ditentukan oleh pembawaan masing – masing. Pada dasarnya perbedaan akan tetap ada walaupun setiap orang menerima informasi, pelajaran dan latihan yang sama.
4. Teori Kematangan
Teori yang keempat adalah teori kematangan. Teori kematangan merupakan teori yanga meyakini bahwa manusia dikatakan mencapai tingkat kematangan apabila setiap organ tubuhnya telah dapat menjalankan fungsinya masing – masing dengan optimal.
Misalnya, apabila ada seorang individu yang belum bisa memecahkan masalah tertentu, maka itu artinya organ tubuh serta fungsi organ tubuh seseorang tersebut belum mencapai tingkat kematangan yang sesuai dengan yang seharusnya. Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwasanya tingkat kematangan ini berhubungan erat dengan umur atau usia seseorang.
5. Teori Minat
Teori yang kelima adalah teori minat. Teori minat ini merupakan teori yang meyakini bahwa adanya minat yang khas akan mengarahkan perbuatan seseorang kepada cara atau proses yang dilakukannya untuk emncapai tujuannya.
Motif merupakan dorongan untuk sutau perbuatan yang dilakukan. Biasanya manusia terdorong untuk melakukan interaksi dengan dunia luar dengan mengeksplorasi, dan lama kelamaan akan timbul minatnya untuk sesuatu hal yang memang sesuai dengan minta individu tersebut.
6. Teori Kebebasan
Teori yang keenam adalah teori kebebasan. Teori ini adalah salah satu teori yang menekankan bahwa manusia dapat memilih metode tertentu dalam upayanya untuk memecahkan masalah yang dihadapainya. Kebebasan ini berarti bahwa minat tidak akan selalu menjadi syarat dalam perbuatan yang mengandung inteligensi.
Sekian informasi yang bisa penulis sajikan buat sobat semua mengenai teori inteligensi dalam psikologi pada kesempatan kali ini ya sobat. Semoga informasi ini bermanfaat buat anda dan bisa menjadi refrensi tentunya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dengan pembhasan yang tidak kalah menarik dari artikel kali ini ya sobat. Salam hangat.