Adanya proses pembentukan perilaku dalam psikologi menjadi hal yang menarik ketika kita memperhatikan kebiasaan yang ada pada orang-orang di sekitar kita. Sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, sudah pasti psikologi akan menjelaskan banyak hal mengenai bagaimana seseorang bisa berperilaku. Bagaimana kebiasaan dan hal-hal lain terkait dengan sikap dan sifat manusia, itulah yang berusaha dipelajari dalam psikologi. Psikologi memiliki cakupan yang luas, tidak terbatas hanya pada satu hal saja. Pada akhirnya, penerapannya pun bahkan bisa ditemui dalam hampir setiap aspek ilmu pengetahuan.
Baca juga:
- Contoh kasus shaping dalam modifikasi perilaku
- Teori Adler dalam psikologi kepribadian
- Jenis perilaku manusia dalam psikologi
Mengapa hal demikian bisa terjadi? Ini sudah barang tentu karena esensi dari psikologi yang selalu berusaha menyingkap perilaku-perilaku individu. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah psikologi juga bisa menjawab mengenai bagaimana perilaku itu bisa terbentuk? Sudah tentu secara sekilas kita bisa menyatakan ya untuk pertanyaan ini. Berikut adalah beberapa tokoh yang sudah mengungkapkan mengenai bagaimana proses pembentukan perilaku:
- Pavlov
Pavlov menjelaskan mengenai bagaimana terbentuknya perilaku ini erat kaitannya dengan gerakan refleks. Menurutnya, gerakan refleks yang ada sebenarnya bisa dipelajari. Seseorang berperilaku juga tergantung dari refleks. Ia membagi refleks menjadi dua macam yaitu refleks yang wajar dan refleks yang bersyarat. Pada dasarnya, keduanya membentuk seseorang untuk berperilaku dan berespon dengan apa yang ada di sekitarnya.
- F. Skiner
Kita mungkin pernah mendengar mengenai “Operant Conditioning Theory”. Skiner cukup terkenal dengan teorinya ini dimana ia mengungkapkan bahwa ada stimulan (S) dan respon (R) yang saling memiliki hubungan sehingga bisa membentuk tingkah laku seseorang. Sebenarnya Skiner menekankan bahwa dua hal ini terkait dengan kebiasaan belajar tertentu. (Baca juga: Hubungan perilaku dengan sikap)
- L. Thorndike
Thorndike menjelaskan dua hal mengenai bagaimana suatu perilaku bisa terbentuk. Ia mengungkapkan bahwa ada Law of Effects dan Law of Exercise. Law of Effects mengemukakan bahwa seseorang akan membentuk kebiasaan dan perilaku baru tertentu sebagai efek dari apa yang sudah ia dapati sebelumnya secara tiba-tiba. Efek ini seperti misalnya rasa senang karena ada perbuatan yang dilakukan sebelumnya. Sementara Law of Exercise menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu bisa dibangun ketika terus menerus dilatih.
- Piaget
Siapa yang tidak mengenal Piaget dengan teori perkembangan kognitifnya? Piaget juga menggambarkan mengenai bagaimana perilaku seseorang itu akan bergantung dengan tahapan perkembangan kognitif yang ada. Meski pun rentang yang ia ungkapkan ada pada rentang usia anak, namun setidaknya kita bisa tahu bahwa mungkin saja perilaku seseorang saat ini dipengaruhi oleh faktor tumbuh kembang di masa kanak-kanaknya.
- Robert M. Gagne
Hampir mirip dengan teori domain belajar milik Bloom, Gagne juga menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang berperan dalam proses pembentukan perilaku yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan juga aspek psikomotorik. Ketiganya akan saling terkait dan mempengaruhi jenis perilaku apa yang akan ditampilkan oleh seseorang. (Baca juga: Aspek psikologi dalam perilaku)
- David Ausubel
Ausubel menjelaskan bahwa perilaku seseorang bisa terbentuk melalui dua dimensi. Dimensi yang pertama adalah dimensi yang berhubungan dengan bagaimana cara suatu informasi diberikan atau disajikan pada seseorang. Dimensi kedua adalah mengenai bagaimana teknis spesifik informasi tersebut dipelajari. Ketika ada kegagalan dalam menerima informasi, bisa saja perilaku yang terbentuk juga akan terpengaruh.
- Gestalt
Gestalt lebih terbuka dengan teori mengenai proses pembentukan perilaku pada manusia. Ia menganggap manusia merupakan satu kesatuan utuh baik dari segi jasmani dan rohani, sehingga apa pun yang terjadi atau dimiliki oleh individu tersebut merupakan suatu kebebasan tersendiri. Gestalt juga lebih mempercayai bahwa individu mungkin akan lebih banyak berkembang ketika ia mampu mengoptimalkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. (Baca juga: Strategi Behavioristik dalam Modifikasi Perilaku)
- Clark C. Hul
Hul berpendapat bahwa perilaku terbentuk karena adanya kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Melalui kebutuhan tersebut, seseorang akan tergerak dan termotivasi untuk melakukan sesuatu hal. Hul juga berpendapat bahwa kebutuhan masing-masing orang ini akan berperan penting untuk memberikan hal yang memang berkontribusi pada perilaku yang akan dimiliki oleh seseorang.
Perilaku setiap orang memang berbeda-beda. Psikologi berusaha menelaah hal ini dan ada banyak sekali teori mengenai pembentukan perilaku. Kita bisa mencari tahu lebih banyak mengenai proses pembentukan perilaku dalam psikologi supaya kita lebih memahami konsep tersebut.