Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » Teori Adler dalam Psikologi Kepribadian

Teori Adler dalam Psikologi Kepribadian

by Barzam

Kali ini kita akan membahas teori Adler dalam psikologi kepribadian yang cukup populer dan sering dibahas. Di dalam perkembangan seseorang, teori psikologi kepribadian yang sering kita dengar dan dapatkan mungkin adalah teori dari Sigmund Freud. Freud menekankan teorinya pada masalah seksualitas di masa kanak-kanak sebagai dasar motivasi seseorang dalam bertingkah laku. Adler, lebih cenderung memandang dorongan superioritas sebagai dasar seseorang untuk bertingkah laku. Adler juga menyebutkan bahwa ia bukanlah murid dari Freud. Ia adalah rekan sejawat, dimana teorinya ini merupakan teori yang sejajar dengan apa yang dikemukakan oleh Freud. Teori dari Adler bukanlah turunan dari teori Freud. Artinya, ada cara pandang yang berbeda dalam memandang bagaimana seseorang dapat berperilaku. (Baca juga: Konsep epigenesis dalam psikologi kepribadian)

Oleh Adler, dikemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Prinsip-prinsip ini kemudian banyak berkontribusi terhadap pengembangan ilmu psikologi kepribadian selanjutnya. Banyak teorist yang juga ikut mengembangkan teori berdasarkan apa yang telah dikemukakan oleh Adler. Konsep yang dikemukakan oleh Adler ini memberikan pandangan yang cukup mendalam pada kompleksitas tipe kepribadian manusia.

Meski demikian, cara pengungkapannya disusun ke dalam teori yang sederhana. Dalam teorinya, Adler menjelaskan bahwa manusia itu lahir dalam kondisi yang lemah (inferior). Kondisi tersebut menyebabkan individu secara alami sudah pasti memiliki ketergantungan terhadap orang lain. Perasaan menyatu kepada orang lain ini kemudian menjadi sifat manusia dan standar akhir untuk sehat secara psikologis. Berikut adalah beberapa macam prinsip-prinsip dalam teori Adler mengenai psikologi kepribadian:

  1. Striving for succes or superiority

Prinsip yang pertama dikemukakan oleh Adler mengenai perilaku seseorang adalah kemauan untuk berjuang mendapatkan keberhasilan atau superioritas. Seseorang yang awalnya lemah, lebih inferior, akan mencari cara untuk mendapatkan kesuksesannya yakni berupa superioritas. Dalam pandangannya, seseorang akan dianggap sehat secara psikologis apabila mampu berjuang untuk memperoleh keberhasilan bagi semua orang. Sementara individu yang tidak sehat akan berjuang untuk keberhasilan pribadinya saja.

  1. Subjective perception

Seseorang dalam rangka mencapai keberhasilannya akan berjuang. Di situ akan muncul sebuah harapan-harapan tertentu yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku mencapai kesuksesannya. Harapan tersebut merupakan bentuk dari persepsi subjektif seseorang (subjective perception). Bentuknya tidak nyata, terlalu abstrak, tetapi memang bisa dirasakan. (Baca juga: Pengertian empati menurut para ahli)

  1. Self consistent

Dalam teori Adler, dijelaskan bahwa pikiran, perasaan dan tindakan akan mengarah pada satu tujuan. Di sini Adler cukup menarik dalam menggambarkan bagaimana adanya kesatuan dan konsistensi diri manusia. Yang pertama adalah dengan melihat bahasa organ. Organ tubuh akan berbicara lebih ekspresif dan mengungkapkan apa sebenarnya yang ingin diungkapkan oleh seseorang daripada melalui kata-katanya. Contohnya ada seorang anak yang patuh. Suatu saat ia ingin tidak patuh pada orang tuanya. Lalu ia mengompol sebagai bentuk untuk menjukkan ketidakpatuhannya. Yang kedua, dilihat dari kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian yang konsisten dan menyatu antara tindakan dengan pikiran sadar-tidak sadarnya. (Baca juga: Penerapan psikologi kepribadian dalam memahami anak usia dini)

  1. Social interest

Minat sosial merupakan bagian yang juga tidak terlepas dari seorang individu. Ini ada kaitannya dengan prinsip pertama tentang bagaimana seseorang akan berjuang untuk memperoleh superioritasnya. Individu yang sehat kemungkinan akan memiliki minat sosial yang cukup tinggi. Oleh karenanya, ia akan berusaha mencari cara untuk mendapatkan kesuksesan yang bisa dirasakan semua orang. Minat sosial yang rendah mungkin akan menunjukkan kondisi psikologis yang kurang sehat.

  1. Style of life

Prinsip di dalam teori Adler dalam psikologi kepribadian selanjutnya adalah gaya hidup. Dalam prinsip ini, struktur kepribadian yang konsisten dan menyatu bisa berkembang menjadi sebuah gaya hidup. Ini akan menunjukkan selera hidup yang meliputi konsep diri, perasaan terhadap orang lain, sikap terhadap dunia dan tujuan hidupnya. Tentu saja, gaya hidup seseorang akan tercermin dan tertuang dari apa yang menjadi motivasinya tersebut

  1. Creative power

Dalam perkembangannya, gaya hidup seseorang akan dipengaruhi oleh kekuatan kreatif yang dimilikinya. Seseorang memiliki cara-cara tertentu yang digunakan untuk menciptakan gaya hidupnya. Daya kreatif seseorang bisa membantu dalam mengendalikan kehidupannya, menentukan cara dan strategi untuk meraih keberhasilan hingga berperan dalam membentuk minat sosial. Daya kreatif akan membuat seseorang terus bergerak dalam mencapai tujuannya, dimana pergerakan tersebut merupakan konsep yang penting dalam suatu karakteristik seseorang.

Beragam prinsip tersebut merupakan teori yang dikemukakan Adler dalam menggambarkan kepribadian seseorang. Apa yang terjadi dalam kehidupan seseorang, termasuk cara ia bertingkah laku, dipengaruhi oleh beragam prinsip tersebut. Kita bisa mempelajarinya lebih lanjut untuk mendapatkan pandangan yang baru. Teori Adler dalam psikologi kepribadian menawarkan cara baru untuk melihat bagaimana kepribadian seseorang bisa terbentuk.

You may also like