Home » Ilmu Psikologi » 3 Perbedaan Tes Pauli Dan Kraepelin Yang Perlu Diketahui

3 Perbedaan Tes Pauli Dan Kraepelin Yang Perlu Diketahui

by Agil Antono

Dalam dunia dan ilmu psikologi ada beraneka ragam jenis tes dalam layanan psikotes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan seorang individu maupun untuk mengetahui kondisi yang sedang dialaminya. Berkaitan dengan tes tersebut, ada beberapa tes yang banyak dikenal dalam dunia psikologi seperti tes pauli dan tes kraepelin. Kedua jenis tes tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologi dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang biasanya dilakuakan dalam proses seleksi penerimaan pekerjaan di perusahaan perusahaan besar. Kedua jenis tes kemampuan psikologis tersebut tentu berbeda satu sama lain. Berikut penjelasan dan pembahasan mengenai perbedaan tes pauli dan kraepelin sebagai jenis tes yang banyak digunakan oleh personalia atau HRD perusahaan dalam proses seleksi untuk mendapatkan pekerjaan dalam ulasan di bawah ini.

  1. Perbedaan berdasakan pengertiannya

Perbedaan pertama yang dapat diketahui dan dipahami dari dua jenis tes tersebut adalah pengertian dan maksud serta tujuan dari diadakannya tes tersebut. Tes pauli merupakan bentuk tes inventori yang banyak dilakukan dan populer terutama untuk proses recruitment karyawan. Tes pauli diciptakan oleh Richard Pauli pada tahun 1938. Tes pauli yang merupakan salah satu metode penelitian psikologi dikerjakan dengan cara memberi jawaban dari soal yang sudah disediakan. Tes kraepelin merupakan jenis tes yang lebih dulu ada dibandingkan dengan tes pauli dengan penciptanya emil krapaelin. Tes pauli merupakan pengembangan dari bentuk test krapaelin. Kedua bentuk tes tersebut sama sama mengharuskan untuk mengerjakan perhitungan secara cepat.

  1. Elemen yang diukur

Dari segi elemen yang diukur dalam dua bentuk tes ini sebenarnya tidak terlalu berbeda satu sama lain. Baik tes pauli maupun tes kraaelin digunakan untuk mengukur beberapa elemen seperti produktivitas kerja, keuletan kerja, konsistensi, daya tahan kerja dan sikap terhadap tekanan, ketelitian dan kecepatan dalam mengerjakan suatu hal, kemampuan untuk mengendalikan emosi, sikap kerja, dan kemampuan untuk menyesuaiikan diri dengan berbagai hal disekitarnya. Melalui pengerjaan tes tersebut maka dapat menentukan seberapa kuat kemampuan seseorang untuk bekerja dan bentuk pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan tersebut.

  1. Cara pengerjaan

Bentuk perbedaan tes pauli dan kraepelin lainnya terletak pada cara pengerjaan dari tes tersebut. Pada tes pauli, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke bawah kemudian dalam instruksi akan ada aba aba untuk membuat garis sebagai akhir dari pengerjaan penjumlahan dan langsung memulai kembali menjumlah angka yang ada pada urutan selanjutnya. Durasi waktu yang diberikan untuk pengerjaan tes ini adalah 60 menit dengan beberapa kali instruksi garis selang waktu tertentu. Lakukan beberapa tips mengerjakan tes psikologi yang dapat dipelajari agar hasilnya maksimal.

Berbeda dengan test pauli, penjumlahan pada tes kraepelin dilakuian dengan arah dari bawah ke atas. Dalam interval waktu tertentu akan ada aba aba pindah untuk berpindah dari kolom pengerjaan terakhir ke kolom baru dan melanjutkan lagi untuk menghintung. Durasi waktu untuk kraepelin tes lebih cepat dari tes pauli yakni hanya 10 – 15 menit saja. Dalam tes kraepelin tidak ada penambahan lembar kerja ketika sudah menyelesaikan semuanya yang berbeda dengan tes pauli dimana lembar kerja dapat ditambahkan.

Itulah beberapa penjelasan sederhana mengenai perbedaan tes pauli dan kraepelin yang perlu dipahami dengan baik melalui uraian penjelasan di atas.

You may also like