Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » Kamu Wajib Tahu! Inilah Perbedaan Psikologi Soshum dan Saintek

Kamu Wajib Tahu! Inilah Perbedaan Psikologi Soshum dan Saintek

by Gendis Hanum Gumintang

Banyak orang yang berminat untuk menempuh pendidikan lanjutan di jurusan Psikologi. Jurusan Psikologi sering kali menjadi salah satu jurusan terfavorit di berbagai universitas. Biasanya calon mahasiswa merasa ilmu yang dipelajari sangat menarik sebab membahas berbagai hal seputar manusia. Di sisi lain, lulusan Psikologi memiliki 12 prospek kerja untuk lulusan Psikologi di masa depan yang sangat luas.

Akan tetapi, ada hal yang seharusnya lebih diperhatikan sebelum menentukan universitas, yakni memahami perbedaan rumpun soshum dan saintek pada jurusan Psikologi. Psikologi memang menjadi jurusan yang sangat unik karena punya dua jenis fokus tergantung kebijakan pada universitas.

Psikologi soshum dan saintek secara garis besar pada dasarnya sama selama berdiri sebagai satu fakultas yang mandiri (terpisah dari Fakultas Kedokteran atau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Namun, dalam keberjalanannya ada beberapa hal yang membedakan dua rumpun tersebut.

Pertama, dalam hal jalur masuk, jurusan Psikologi soshum dan saintek sedikit berbeda. Calon mahasiswa memang tetap harus melalui jalur-jalur masuk yang sudah ada, seperti SNMPTN, SBMPTN, atau Ujian Mandiri jika universitasnya mengadakan. 

Hal yang membedakan adalah asal jurusan di SMA dan sederajat. Apabila kamu berasal dari jurusan IPA, maka lebih disarankan untuk masuk ke jurusan Psikologi dengan rumpun saintek. Sedangkan apabila kamu berasal dari jurusan IPS, maka lebih disarankan untuk masuk ke jurusan Psikologi dengan rumpun saintek.

Berdasarkan beberapa pengalaman, siswa IPA ingin masuk ke Psikologi soshum dengan jalur SNMPTN, peluangnya dapat menjadi lebih kecil jika nilai rapor yang diberikan kurang maksimal atau tidak menyertakan sertifikat lainnya. Sementara pada jalur SBMPTN, siswa harus melakukan ujian tipe Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC) yang mau tidak mau harus mempersiapkan ilmu soshum juga.

Sedangkan pada siswa IPS, kemungkinan untuk bisa lintas jurusan masuk ke rumpun saintek juga lebih kecil dibanding siswa IPA yang ke rumpun saintek. Bahkan kemungkinan juga tidak bisa melakukan ujian IPC karena tidak disediakan oleh LTMPT seperti UTBK tahun 2020 sehingga tidak bisa masuk ke jurusan Psikologi saintek.

Kedua, selama proses pembelajaran ada beberapa hal yang dapat membedakan rumpun soshum dan saintek. Pada universitas dengan Psikologi di rumpun soshum, pembelajaran akan lebih ditekankan pada ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Di sisi lain, universitas dengan Psikologi di rumpun saintek lebih menekankan pembelajaran mahasiswanya pada ilmu-ilmu sains dan teknologi.

Psikologi adalah ilmu yang memerlukan aspek sains dan sosial. Kedua aspek ini saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi, memang setiap universitas memiliki fokusnya masing-masih yang bisa juga dipengaruhi oleh awal pembentukan jurusan Psikologinya.

Psikologi soshum memberikan ilmu terkait sosial yang lebih luas dan mendalam melalui mata kuliah, seperti Psikologi Sosial, Psikologi Komunikasi, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Keluarga, Psikologi Pendidikan, dan sebagainya. Pada Psikologi saintek, mata kuliah yang lebih diperdalam adalah Neuropsikologi atau Biopsikologi, Psikodiagnostik, Psikologi Klinis, serta pengembangan alat-alat Psikologi. Walaupun demikian, baik rumpun soshum dan saintek sama-sama akan mempelajari hal yang sama, tetapi dalam porsi yang berbeda.

Ketiga, secara prospek kerja mungkin akan terjadi sedikit perbedaan di antara lulusan Psikologi soshum dan saintek. Hal ini dikarenakan beberapa orang menunjukkan Psikologi saintek lebih kuat dalam hal teori dasar dan analisis. Sementara pada Psikologi soshum, penerapan atau aplikasi terkait gejala sosialnya yang lebih kuat. Hal ini dapat mempengaruhi prospek kerja setelah lulus. 

Jika ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 untuk spesialisasi, ada 8 tahapan untuk menjadi psikolog yang perlu diketahui dan rumpun pada jenjang S1 juga dapat berpengaruh. Profesi yang lebih bersifat sosial seperti Psikolog Sosial, Psikolog Keluarga, atau Psikolog Organisasi lebih cocok pada mahasiswa yang mempelajari Psikologi secara soshum. Di sisi lain profesi yang bersifat sains seperti Psikolog Klinis, Psikolog Olahraga, serta Psikolog Kepribadian bisa jadi lebih cocok bagi lulusan Psikologi saintek.

Keempat, terdapat beberapa rekomendasi Perguruan Tinggi Negeri dengan rumpun soshum, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lain-lain.

Universitas dengan jurusan Psikologi yang memiliki rumpun saintek juga tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, Misalnya Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin, serta Universitas Sriwijaya.

You may also like