Home » Psikologi Remaja » 6 Pengaruh Citra Merek Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Remaja

6 Pengaruh Citra Merek Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Remaja

by Rini Sabarini

Zaman now atau era kekinian sangat kental dengan dunia modern. Apapun yang saat ini sedang hits pasti akan dicari dan diburu. Tidak terkecuali mengenai perilaku konsumtif dan berfoya – foya.

Contohnya perkembangan teknologi, gadget, pakaian, kuliner dan sebagainya menjadi satu keharusan yang ingin dicoba bahkan harus memiliki. Apalagi mereka sudah mengenal merek mana yang bagus dan memiliki kualitas terbaik. Ketahui dampak positif dan negatif budaya asing bagi remaja.

Namun, tidak semua kebutuhan tersebut menjadi penting. Apalagi mengingat remaja belum bisa mencari uang sendiri dan kondisi orang tua yang tidak sama satu sama lainnya. Oleh sebab itu, pentingnya kesadaran untuk tidak menghabiskan uang demi kepentingan yang kurang dibutuhkan.

Berikut ini akan dibahas mengenai pengaruh citra merek terhadap perilaku konsumtif pada remaja :

1. Remaja Menjadi Fanatik Terhadap Merek Tertentu

Kebiasaan remaja yang dimanjakan dengan produk bermerk jauh lebih rentan pada sikap fanatik. Ia tidak akan mau membeli sebuah produk jika merknya bukan yang biasa ia gunakan. Jelas merk – merk tertentu memiliki harga yang jauh lebih mahal ketimbang merk lokal.

Jika remaja cenderung memilih produk import maka sudah tidak mungkin produk lokal kalah saing bagi remaja yang fans berat merk luar negeri. Beberapa contoh dampak positif dan negatif pergaulan bebas bagi remaja.

2. Tidak Suka Memilih Merek Lain

Pengaruh citra merek terhadap perilaku konsumtif pada remaja bisa memunculkan sebuah sikap fanatik. Kecenderungan untuk tidak ingin memilih produk selain merk yang biasa digunakan juga timbul. Contoh remaja A terbiasa menggunakan sepatu merk Adidas. Apabila ia diminta memilih produk lain walau kualitas sama, pasti ia akan menolaknya.

Dikarenakan merk tersebut sudah ia kenal dengan baik dan juga ia merasa nyaman dan cocok menggunakan selalu merk tersebut. Pentingnya sebuah peran orang tua dalam pembentukan identitas remaja yang positif.

3. Menjadi Kebiasaan Negatif Jika Tidak di Rem

Kebiasaan membeli produk merk mahal apalagi merk import memang cenderung kepada pemborosan apabila tidak di rem. Jika remaja membeli lebih dari 1 jenis produk tentu harga yang harus dibayar lebih dari sewajarnya. Apabila membeli produk dengan merk yang harganya tidak wajar tentu menjadi sebuah habit yang buruk.

Bahkan sebagian orang berbelanja secara berlebihan sudah menjadi biasa. Namun, jika tidaklah baik apabila sudah berbelanja secara di luar batas normal dan kewajaran. Ketahui dampak dan pengaruh negatif kenakalan remaja dalam masyarakat.

4. Menjadi Pemborosan

Selanjutnya pengaruh citra merek terhadap perilaku konsumtif pada remaja membentuk pola hidup boros dan konsumtif. Membeli produk merk import atau merk ternama berlebihan jika tidak ditinjau dari segi kebutuhan maka menimbulkan pola hidup berlebihan. Hal inilah yang kelak menyebabkan sikap remaja menjadi lupa daratan.

Terkadang ia tidak merasa apabila orang tuanya tidak cukup dana untuk memenuhi kebutuhan anaknya, dengan harga merk produk yang terbilang fantastis. Beberapa contoh peran remaja dalam masyarakat.

5. Terjerumus Pada Gaya Hidup Mewah

Jika kebiasaan ini terus terjadi, maka tidak menutup kemungkinan remaja bisa terbawa kepada kehidupan bergaya mewah dan glamour. Apa – apa serba bermerk, menimbulkan rasa prestise tinggi atau gengsi antar kelompok maupun pribadi remaja itu sendiri. Lebih memperihatikan lagi apabila kehidupan ekonomi yang tidak mencukupi.

Gaya hidupnya yang sudah biasa bermerk bisa menimbulkan terjadinya tindakan hukum, seperti pencurian, penipuan bahkan perampokan demi bisa membeli produk merk yang ia inginkan. Berikut faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja.

6. Bangga Terhadap Produk Mahal

Produk dengan merk tertentu apalagi import pasti memiliki prestise tersendiri bagi yang menggunakannya. Seakan – akan ia sudah paling top dan gaya di kalangan kelompok atau temannya. Itulah yang membuat remaja begitu mengebu untuk bisa membeli merk produk.

Rasa bangga itulah yang sering menjerumuskan mereka kepada kebiasan negatif, seperti hidup boros, percaya diri jika bisa menggunakan merk mahal, atau apapun bisa ia lakukan asal bisa memiliki produk dengan merk yang diinginkan. Sikap dan peran orang tua dalam pembinaan anak remaja.

Adapun hal positif yang bisa diambil dari sebuah merk produk mahal yaitu produk lebih awet dan kualitas terbaik. Namun, jika gaya hidup yang diutamakan dibanding kebutuhan maka akan berimbas kepada pemborosan. Itulah mengapa pentingnya mempertimbangkan bagaimana remaja bisa memilih mana yang menjadi prioritas mana yang tidak.

Demikianlah contoh mengenai pengaruh citra merek terhadap perilaku konsumtif pada remaja menjadi manfaat berharga.

You may also like