Home » Psikologi Remaja » 13 Faktor Penting dalam Perkembangan Integritas Pribadi Remaja

13 Faktor Penting dalam Perkembangan Integritas Pribadi Remaja

by Derina Asta

Remaja merupakan sebuah masa transisi yang dialami oleh setiap orang. fase ini bisa juga dikatakan sebagai sebuah fase kehiduan perkembangan yang cukup strategis dan tentunya memiliki dampak cukup luas dalam sebuah perkembangannya.

Perubahan demi perubahan pun akan terjadi, salah satunya yaitu adanya perubahan fisik yang cukup signifikan, misalnya saja dari ukuran tubuh yang tidak proposional menjadi ukuran seorang dewasa.

Dalam ilmu psikologi, remaja bisa dikatakan sebuah perubahan yang terjadi saat periode memasuki transisi dari anak-anak ke masa akan menuju dewasa. usia remaja sendiri berkisar dari 18 sampai dengan 22 tahun. fisik dari seorang remaja pun akan mengalami perkembangan yang cukup pesat, mulai dari pertamabahan berat badan, tinggi yang semakin bertambah dan juga dari bentuk tubuh yang berubah.

Seperti remaja kebanyakan, dimana usia remaja ini mulai dari usia anak sudah berusia belasan tahun, dalam usia tesebut pula perkembangan anak anak menuju ke tahap dewasa, sehingga peranan orang tua dalam pembinaan anak remaja  serta pendidik memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga serta membantu perkembangan anak. agar memiliki sifat dan psikologis yang baik di dalam dirinya.

Untuk itu dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai 13  faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja, sehingga para remaja dan orang tua bisa lebih mengetahui peranan masing-masing agar nantinya anak remaja bisa berkembang dengan baik pula.

  1. Pertumbuhan fisik yang semakin dewasa

Masa remaja bisa dikaitkan juga dengan masa pubertas, dimana dalam masa tersebut terjadi banyak perubahan di dalam seorang remaja. Misalnya saja dengan adanya kematangan dari fisik anak. Dan juga seksualnya.

Untuk seorang wnaita biasanya ditunjukan dari mulainya amsa menstruasi pertama pada remaja. Dan untuk pria biasanya terlihat dari peningkatan sperma yang banyak berproduksi dan bisa juga ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali.

  1. Kematangan seorang anak dengan emosi baru

Anak-anak remaja memang memiliki sifat sera sikap yang sulit untuk menahan gejolak emosi di dalam tubuhnya. Hal ini juga bisa jadi dipengaruhi dari tindakan remaja yang selalu ingin melakukan berbagai hal yang dianggapnya benar. Sehingga sebagai orang tua perlu menjaga dan memberi pengertian agar anak remajanya bisa lebih untuk menahan emosi

  1. Munculnya kesadaran akan cita-cita

Dalam hal perubahan transisi dari anak-anak menuju remaja, biasanya pola fikir anak pun akan mengalami perubahan yang cukup sifnifikan, tidak jarang anak tersebut juga memiliki perubahan dan kesadaran terdahadap cita-citanya di masa depan.

Anak tersebut juga mulai bisa mengarahkan dan memebrikan pendapat mengani masa depan yang ingin dicapainya. Untuk itu lah sebagai orang tua memang perlu memberikan pengarahan yang baik, agar anak pun dapat diawasi dan dikawal untuk meraih cita-cita yang ingin dicapainya.

  1. Keinginan interaksi yang cukup luas

Anak-anak remaja umumnya sudah memiliki keingianan berinteraksi dnegan teman sebaya, mulai dari yang sejenis sampai beda jenis kelamin. Anak-anak ini pun umumnya ingin memiliki komunikasi dan interaksi yang lebih luas dalam peran etika dalam pergaulan remaja. 

Sehingga dengan melakukan pertemanan yang cukup luar diirnya pun bisa belajar menajdi seseorang yang lebih komunikatif dan memiliki toleransi, karena setiap anak tentunya mmeiliki gaya dan pandangan hidup yang berbeda. Untuk itu peran orang tua harus lebih bisa menjaga anak agar tidak masuk ke dalam sebuah pergaulan yang salah

  1. Mulai muncul konflik

Sebagai rmaja biasanya mulai menginginkan segala sesuatunya yang difikirkan dan dilakukannya sesuai dnegan kehendaknya sendiri.

Karena anak tersebut juga masih belum matang dalam bersikap sebaiknya orang tua harus bisa mengarahkan anak agar bisa memiliki sikap yang sebagaimana mestinya anak remaja. peran orang tua dalam perkembangan remaja pun sangat penting,  Namun jangan pernah mengekang anak tersebit, karena bisa jadi malah konflik-konflik lain muncul.

  1. Wawasan yang semakin luas

Dengan perkembangan kehidupan remaja saat ini, tentunya anak akan banyak bergaul, dna semakin luas lagi jika anak remaja tersebut memiliki komunitas tertentu, mislanya komunitas dalam kegiatan belajar.

Hal ini tentunya akan semkain membuat wawasan anak tersebut memang tampak lebih luas lagi. Untuk itulah sebaiknya jangan sampai anak salah langkah dalam hal ini.

  1. Mulai berfikir logis

Anak-anak yang umumnya belum bisa berfikir dengan matang kini akan berubah seiring dnegan perkembangan waktu dan masa. Anak tersebut akan berubah menjadi seorang remaja yang memilki fikiran yang lebih logis lagi, dan akan menjadi seseorang yang lebih kritis. Untuk itu sebagai seorang orang tua pun harus menerima segala kritikan dan juga masukan dari remaja tersebut.

  1. Memiliki strategi dalam membuat keputusan

Pada anak-anak remaja umumnya sudah mulai bisa mengatur dirinya sendiir, bahkan dlaam mengambil sebuah keputusan sekalipun.

Anak-anak pun akan menjadi seorang yang lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap sebuah keputusan yang dibuatnya. Bahkan dalam menentukan pemecahan masalah sekalipun biasanya pada anak remaja tersebut akan mulai bisa memiliki jalan keluar dari segala keputusannya tersebut.

  1. Memiliki kemampuan nalar ilmiah

Karena memasuki usia remaja, anak umumnya bisa memiliki daya fikir yang lebih logis, sehingga hal ini pun akan sangat berpengaruh pada kemampuan dirinya dalam memiliki kemampuan ilmiah yang baik. Untuk itu dalams ebuah pemikiran yang logis peru untuk dilakukan berbagai hal yang sangat bisa membantu anak dalam emngolah fikirannya kea rah yang jauh lebih logis lagi.

  1. Mulai belajar introspeksi

Anak remaja biasanya akan mulai mengetahui mengani cara dirinya melakukan introspeksi diri. Untuk itu dalam hal yang berkaitan dengan kesalahan atau sesuatu yang diperbuatnya anak tersebut akan lebih mudah untuk mendapat.

  1. Mulai bisa membedakan hal baik dan abstrak

Pada usia anak-anak tentunya belum mengetahui yang namanya hal baik dan juga buruk, namun seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia, saat anak memasuki usia remaja anak tersebut pun mulai bisa membedakan berbagai hal konkrit dan juga hal-hal yang berkaitan dnegan sesuatu yang abstrak. Sehingga bisa lebih memiliki nalar dan berfikir yang lebih baik lagi.

  1. Lebih berhati-hati dalam bersikap

Tidaks emua remaja selalu ingin melakukan hal-hal yang ingin untuk dilakukannya, karena ada juga beberapa saat dimana anak tersebut memiliki kekhawatiran terhdap dirinya sendiri, hal ini juga yang menjadikan anak tersebut juga lebih memiliki rasa kehati-hatian dalam melakukan sesuatu dan juga bersikap. hal ini juga bisa menjaga agar tidka terjadi gangguan psikologis pada remaja nantinya.

  1. Memiliki rasa memelihara identitas diri

Pada anak remaja salah satu hal yang ditunjukan dirinya adalah bukan anak-anak lagi adalah dengan caranya memlihara identitas dirinya, dimana mereka bersikap dan melakukan sesuatu pasti akan memiliki daya fikir kesesuaian yang tidak bisa seenaknya dilakukan begitu saja.

Dengan memilihara identitas diri, mislanya sebagai pelajar atau mahasiswa, anak tersebut juga mulai terlatih untuk bersikap yang sehatusnya dia lakukan sebagaimana seorang pelajar.

You may also like