Gangguan Psikologi

Obsesi Menurut Psikologi – Pengertian, Konsep, Penerapan, dan Contoh

Obsesi sendiri apabila kita artikan bisa dikatakan sebagai sebuah ambisi. Dimana dari kedua hal tersebut memiliki pengertian yang hampir sama. Dalam psikologis sendiri obsesi bisa dikatakan sebagai sebuah keinginan, kemauan dari seseorang untuk bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Namun hal tersebut juga memiliki persamaan dengan ambisi, dimana dari keduanya menggunakan hasrat dan juga nafsu untuk mencapai sebuah keinginan, dengan disertai usaha yang cukup keras, bahkan untuk usaha yang dilakukannya tersebut bisa dikatakan sangat memaksa, agar nantinya bisa mendapatkan keinginan yang ingin dicapainya.

Obsesi sendiri juga bisa dikatakan sebagai sebuah kemauan dan keinginan yang terlalu mendalam, dimana dalam hal ini menggunakan emosi yang memang sulit dikendalikan dan juga berbagai sifat berlebihan yang dipakai agar nantinya bisa mendapatkan hal yang diinginkannya.

Obsesi juga bisa berupa bayangan, pikiran dan juga ide yang dilakukan dengan cara emosi yang biasanya lebih mengarah kepada hal yang bersifat negative dan sebaiknya memang harus dihindari. Meskipun sebagai manusia kita memang diharuskan memiliki emosi dan keinginan, namun jika dilakukan dengan cara obsesi yang berlebihan juga merupakan hal yang tidak baik. Namun bagaimana obsesi menurut psikologi?

Konsep obsesi

Sebagai seorang individu yang normal, tentunya kita memiliki keinginan atau sebuah rencana yang bisa membuat energy di dalam tubuh kita lebih fokus lagi, namun jika kita menyatukan sebuah keinginan yang lebih banyak menggunakan emosi dan juga dilakukan tanpa terkendali hal tersebut juga merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Baca juga :

Apalagi dalam mengejar sesuatu dilakukan dengan emosi yang meledak- ledak. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah obsesi yang sudah tidak bisa di kendalikan lagi. Bagi seseorang yang memiliki sifat obsesi, biasanya jika tidak mencapai tujuan atau keinginan nya malah berkecenderungan untuk menjadi seseorang yang stress atau bisa juga menuju pada depresi.

Sehingga dari sifat obsesi yang dimilikinya bisa berubah menjadi obsesif. Bahkan tidak jarang seseorang yang memiliki sifat seperti ini bisa menunjukkan berbagai sifat sisi gelap dan juga psikopat di dalam dirinya. Untuk yang sudah terkena obsesif kompulif memang akan jauh lebih sulit lagi untuk dihilangkan. Karena dalam hal ini anda membutuhkan berbagai terapi dalam psikologi yang harus dilakukan agar bisa Mengurangi berbagai gejala yang dirasakan.

Untuk yang belu mengetahui apa itu obsesif compulsive. Dimana gangguan yang satu ini bisa dikatakan sebagai kelainan dalam psikolohi yang bisa membuat seseorang berpikiran obsesif dan juga perilaku yang bersifat kompulsif. Untuk ciri- ciri dari kelainan yang satu ini bisa terlihat dari adanya kecemasan dan juga sifat berlebihan yang dimilikinya.

Seseorang yang terkena obsesif kompulsif juga cenderung memiliki pikiran yang tidak masuk diakal dan tidak heran juga seseorang yang terkena kelainan ini selalu melakukan kesalahan yang berulang. Berbagai pengalaman yang diderita oleh OCD ini biasanya memiliki pikiran dan juga rasa terpuruk yang amat dalam, sehingga adanya gangguan yang satu ini bisa miliki keterkaitan dengan obsesi dan juga rasa cemas yang dimilikinya.

Untuk seseorang yang sudah ke taraf obsesi biasanya memiliki pikiran yang selalu dikuasai dengan kecemasan dan juga rasa takut yang dimiikinya. Untuk kecemasan bisa terjadis etelah seseorang mengalami hal yang namanya obsesi, dimana gejalanya akan terus meningkat dan jauh lebih parah lagi dan memicu tindakan kompulsif yang cukup parah.

Penerapan

Adanya gangguan yang satu ini juga sebenarnya disebabkan oleh berbagai faktor, bisa dari factor genetic dan juga riwayat dari keluarga, sehingga tidak heran obsesi yang menuju gangguan obsesif kompulsif seringkali terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat gangguan seperti ini.

Baca juga :

Dimana cara mengatasi gangguan obsesif kompulsif yang satu ini sebenarnya masih bisa disembuhkan dengan cepat, meskipun membutuhkan berbagai proses penanganannya sendiri memang hampir sama dengan seseorang yang mengalami depresi atau gangguan stress.

Karena kita ketahui, jika gangguan yang satu ini biasanya memiliki hubungan dan juga keterkaitan pada seseorang yang terkena obsesi dalam taraf depresi. Cara yang bisa dilakukan pertama adalah dengan menjalani terapi cognitive behavioural theraphy, atau bisa dikatakan seseorang tersebut perlu mengkonsumsi obat- obatan yang diberikan oleh dokter atau ahli dalam bidang psiklogis.

Selain itu juga bisa dilakukan berbagai perawatan selective serotonin reuptake inhibitors, citalopram dan juga paroxetine. Namun dari berbagai pengobatan yang dilakukan memang sebaiknya dilihat juga dari kebutuhan dan juga tingkat keparahan pasien tersebut. Obsesi itu bisa dikatakan tidak selalu berkaitan dengan seseorang, namun bisa juga pada sebuah objek, atau tujuan dalam pencapaian yang diinginkan, meski begitu sebagai orang awam memang lebih mengenal tindakan obsesi yang dikaitkan dengan seseorang

Salah satu bahaya gangguan mental yang memiliki sifat ini juga termasuk ke dalam sifat yang buruk, namun sayangnya tidak sedikit juga yang terkena gangguan satu ini. Selain itu beberapa individu juga ada yang mengkaitkan obsesi dengan suatu benda, contohnya obsesi pada sebuah merk atau pakaian tertentu, kemudian obsesi dengan makanan, pekerjaan bahkan obsesi menolong orang lain dan juga ingin melakukan hal positif.

Dari berbagai contoh yang diberikan diatas juga bisa kita lihat, bahwa obsesi tidak harus mengenai hal negative. Kita juga bisa melihat obsesi yang berkaitan dengan hal positif, salah satu contohnya obsesi ingin menolong orang. Hal ini tentu bisa dikatakan sebagai perbuatan yang positif, sehingga dari obsesi yang satu ini bisa dikatakan mempengaruhi pola pikir kita untuk ke depannya.

Baca juga :

Obsesi menurut psikologi, juga bisa lebih mendominasi pikiran, biasanya hal tersebut juga dapat melemahkan dan juga menghilangkan kemauan yang ada di dalam hidup. Meskipun begitu anda juga perlu mencari cara agar bisa mengendalikan rasa obsesi yang ada di dalam diri kita dan cara nya pun bisa berbeda- beda:

  • Mengalihkan perhatian, dengan cara ini anda bisa mengabaikan atau lebih menjinakkan obsesi yang ada di dalam diri kita, sehingga membuatnya istirahat sejenak dalam pengaruh obsesi yang kita miliki.
  • Lebih fokus pada impian terbesar anda, agar bisa mengendalikan obsesi di dalam diri anda, tentunya bisa dengan cara menemukan tujuan yang ada di dalam hidup sehingga bisa lebih menginspirasi untuk menjadi sebuah realita yang positif.
  • Olahraga yang menyenangkan, cara ini juga bisa dilakukan, agar nantinya fisik dan perhatian anda bisa lebih teralihkan.

Itulah obsesi menurut psikologi yang ada dalam diri seseorang dan bisa berkembang menjadi sebuah gangguan psikologi.

Share
Published by
Derina Asta

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

2 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

2 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

2 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

2 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

2 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

2 months ago