Berikut ini adalah beberapa jenis dari gangguan mental mental yang paling berpotensi membahayakan, melukai atau mengancam jiwa si pasien serta individu lain disekitarnya, kenalilah ciri cirinya dan lakukan tindakan terapi yang tepat.
Diantara puluhan atau ratusan jenis gangguan mental mental kami sampaikan 10 jenis Gangguan Mental yang Tidak Dapat Disembuhkan meskipun umumnya dilakukan terapi dengan konseling dan pemberian obat obatan.
1. Skizofrenia
Adalah gangguan mental/ kejiwaan yang disebabkan oleh kelainan secara kimiawi pada otak, yang pada akhirnya mengganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak. kondisi ini mengakibatkan kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi dari dan ke panca indera, sehingga timbul proyeksi yang tidak seharusnya. Baca juga mengenai : alasan kenapa bernostalgia bisa menyehatkan mental
Ciri ciri umum pasien skizofrenia :
- Munculnya halusinasi baik secara visual, pendengaran atau proyeksi ingatan masa lalu, dll
- Tingkah laku abnormal & berdasarkan insting.
- Delusi adalah keyakinan bahwa seindividu seolah olah mengalami sesuatu ( alam khayal)
- Komunikasi kacau, suka menyendiri dan tidak dapat dikontrol. Baca juga mengenai : alasan pentingnya keluarga dalam menjaga kesehatan mental
Data dan Fakta : berdasarkan riset medis hampir 10 % pasien skizofrenia melakukan bunuh diri atau pasien melakukan tindakan kekerasan kepada individu lain disekitarnya, banyak hal yang dapat menyebabkan pasien melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri untuk itu perlu dukungan penuh, kasih sayang, serta perhatian dari keluarga dan perlunya ada pendamping (caregiver) bagi ODS. Baca juga mengenai : pentingnya olahraga untuk kesehatan mental
2. Bipolar Disorder
Adalah gangguan mental otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari hari. juga dikenal sebagai penyakit manik depresif. Baca juga mengenai : alasan tidak boleh mengabaikan gangguan mental
Bipolar adalah gangguan mental/kelainan secara kimiawi pada sistem syaraf otak yang mempengaruhi mood atau suasana hati, seperti kegembiraan atau kesedihan (depresi) yang mendalam, bersifat ekstrim (perubahannya sangat cepat) dan menetap (bertahan dalam waktu yang lama) terlebih dari itu pasien gangguan mental bipolar juga dapat mengalami perubahan suasana hati yang complicated /multi emosi. Gangguan mental bipolar dapat mengakibatkan rusaknya hubungan sosial, pekerjaan atau sekolah, dan bahkan bunuh diri. Baca juga mengenai : dampak prostitusi bagi kesehatan mental wanita
3. Psikopat
Psikopat berasal dari kata psyche (jiwa) dan pathosi (penyakit). Secara harfiah, psikopat berarti sakit jiwa. Namun, psikopat tak sama dengan kegilaan (skizofrenia/psikosis), sebab individu psikopat umunya disebut “Sosiopat”, karena prilakunya yang antisosial yang merugikan individu individu terdekat tanpa empati sedikitpun, meski mereka menyadari seluruh perbuatannya.
Ciri ciri umum pasien Psikopat :
- Pandai menciptakan kebohongan yang sempurna
- Memiliki kemampuan menguasai emosi individu lain bahkan memanipulasinya.
- Lemah dalam mengontrol emosi dan mampu menyimpan dendam dalam waktu yang lama, menunggu ada kesempatan untuk membalas.
- Cerdas, serta pandai memanipulasi ekspresi .
- Tidak memiliki empati (respon) atas rasa sakit atau kedukaan individu lain.
- Memiliki egoisme tinggi
Meski tidak semua psikopat itu menjadi pembunuh berdarah dingin, tetapi pada kenyataanya mereka selalu menjadi sumber masalah di komunitasnya. Contoh lain psikopat adalah koruptor.
4. Obsesif Compulsif Disorder
Pengertian : Obsesif Kompulsif Disorder (OCD) adalah gangguan mental otak dan tindakan. OCD menyebabkan kecemasan yang parah pada mereka yang terkena dampak. OCD melibatkan kedua obsesi dan dorongan yang mengambil banyak waktu dan mendapatkan di jalan kegiatan penting nilai nilai individu.
Ciri ciri umum pasien:
- Melakukan tindakan yang berulang ulang
- Selalu resah, Pasien OCD tidak dapat lepas dari resah cemas, tertekan dan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
- Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
- Obsesi (pikiran) dan kompulsi (tindakan) sifatnya berulang ulang secara terus menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri pasien dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seindividu, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan individu lain.
Pada kasus gangguan mental OCD tertentu dan sangat berbahaya adalah ketika pasien terobsesi untuk melukai diri dan individu lain, untuk itu pihak keluarga dan pendamping harus ekstra selektif dalam memberikan informasi atau bahkan saat menonton televisi…
5. Skizoaffectif
Pengertian : Gangguan mental skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan mental afektif (gangguan mental mood)
Ciri ciri umum pasien:
- Gangguan mental skizoafektif memiliki ciri baik skiofrenia dan gangguan mental afektif ( gangguan mental mood).
- terjadinya gabungan gejala skizofrenia seperti : halusinasi, mendengar bisikan bisikan, delusi, kekacauan komunikasi dengan gangguan mental afektif sepertikecemasan, depresi, kesedihan, amarah atau juga histeria
- Pasien dengan masalah skizo afektif ini merupakan tipikal yang paling berbahaya dan lebih berpotensi untuk melakukan bunuh diri dari pada jenis skizofrenia yang lain.
6. Anorexia nervosa
Pengertian : Anorexia Nervosa adalah gangguan mental pola makan, individu mengalami gangguan mental ini merasa tidak puas dengan penurunan berat badannya. Hal inilah yang menyebabkan pasien anoreksia nervosa ini juga mengalami suatu gangguan mental kecemasan dan depresi yang intens.
Ciri ciri umum pasien
- Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
- Ketakutan intens bahwa berat badan akan naik
- Evaluasi yang tidak pas terhadap berat badan atau bentuk tubuhnya sendiri, atau mengingkari keseriusan berat tubuhnya yang saat ini kurang
- Amenorrhea (tidak mengalami menstruasi)
Pada banyak kasus pasien Anorexia Nervosa akan mengalami permasalahan kesehatan/ metabolisme tubuh, mal nutrisi yang pada akhirnya berujung pada kematian pasiennya.
7. Multiple Identity Disorder
Pengertian : Gangguan mental identitas disosiatif adalah gangguan mental mental yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, tindakan, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
Ciri ciri umum pasien:
- Pasien mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
- Pasien merasa tidak mendiami tubuh mereka sendiri dan menganggap diri sebagai individu yang asing atau tidak nyata.
- Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
- Berubah ubahnya kondisi pasien terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lain.
- Sakit kepala dan keinginan bunuh diri
8. Self harm/self injures
Pengertian : Self injury adalah suatu tindakan yang dilakukan seindividu untuk mengatasi rasa sakit emosional dengan cara melukai diri sendiri.
Ciri ciri umum pasien :
- Selalu menghindari masalah
- Sulit mengendalikan emosi
- Kurang mampu mengurus diri sendiri
- Tidak berfikir logis (pemikirannya kaku)
- Tidak menyukai dirinya sendiri
- Tidak suka akan perubahan, baik dalam kehidupan sehari hari maupun pengalaman baru
- Hipersensitif terhadap penolakan
- Memiliki perasaan agresif yang tinggi
- Biasanya pelaku mengalami depresi dan stres berat
- Sering mengalami iritabilitas
Berdasarkan realitasnya kita temui pasien yang mengalami masalah kejiwaan ini dapat menikmati saat ia melukai dirinya atau dengan cara melukai diri/mengancam membunuh diri untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.
9. Homosexual
Pengertian : homoseks adalah mengacu pada interaksi seksual dan atau romantis antara pribadi yang berjenis kelamin sama. Homoseksualitas merupakan salah satu penyimpangan perkembangan psikoseksual. homoseksual dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang kuat akan daya tarik erotis seindividu justru terhadap jenis kelamin yang sama. Istilah homoseksualitas atau Gay lebih lazim digunakan bagi pria yang menderita penyimpangan ini, sedang bagi wanita, keadaan yang sama disebut “lesbian”.
Ciri ciri umum pasien:
- Memiliki rasa yang berlebihan kepada sesama jenis, seperti, mengagumi, rasa suka, sayang dst.
- Memiliki kelainan dalam tindakan yang tidak sesuai dari kodratnya. Tidak memiliki hasrat terhadap lawan jenis.
- Memegang teguh pada waham dan delusinya.
- memiliki sensitifitas yang sangat berlebihan.
- Kesulitan dalam melepaskan diri dari trauma masa lalu.
- Kesulitan dalam mengontrol emosi dan hasrat seksual.
- Merasakan kesan berbeda (erotis) ketika bergaul dengan sesama jenis dan Kesulitan dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis
Tindakan penyimpangan seksual ini sangat bertentangan dari sisi naluriah/kodrati, etika sosial, nilai nilai keagamaan dan membahayakan bagi eksistensi ummat manusia. Pada kasus tertentu pasien yang mengalami masalah kejiwaan ini dapat melakukan segala cara, seperti intimidasi, kekerasan fisik atau teror kepada pasangan sejenisnya agar senantiasa menuruti kemauannya.
10. Antisosial Personality Disorder
Pengertian : Gangguan mental kepribadian antisosial sering disebut sebagai sociopathy dalam budaya populer. Individu dengan antisosial Personality Disorder sering kurang empati dan cenderung tidak berperasaan, sinis, dan menghina perasaan, hak, dan pasienan individu lain.
Ciri ciri umum pasien :
- Kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan norma norma sosial yang berkaitan dengan tindakan yang sah seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali melakukan tindakan yang dasar untuk penangkapan
- Tipu daya , seperti ditunjukkan oleh berulang berbohong, penggunaan alias, atau menipu individu lain untuk keuntungan pribadi atau kesenangan
- Impulsif atau kegagalan untuk merencanakan ke depan
- Lekas marah dan agresivitas , seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik berulang atau serangan
- Mengabaikan keselamatan diri sendiri atau individu lain
- Konsisten tidak bertanggung jawab , seperti yang ditunjukkan oleh kegagalan berulang untuk mempertahankan tindakan kerja yang konsisten atau menghormati kewajiban keuangan
- Kurangnya penyesalan , seperti ditunjukkan oleh acuh tak acuh atau rasionalisasi.
Wah, ngeri ya? jaga kesehatan jiwa dan ragamu ya.. sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.