Berkomunikasi menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Akan tetapi, terdapat cara maupun etika tertentu yang perlu diperhatikan ketika berkomunikasi dengan orang yang mempunyai kondisi tertentu.
Bagi mereka yang memiliki down syndrome, berkomunikasi mungkin menjadi sebuah tantangan. Termasuk menjadi tantangan pula bagi orang-orang biasa yang ingin berkomunikasi dengan mereka. Meskipun demikian, bukan berarti tidak mungkin untuk menjalin komunikasi bersama orang dengan gangguan down syndrome.
Berikut adalah 8 cara berkomunikasi dengan anak down syndrome yang dapat diterapkan.
Apabila kita bingung menentukan topik pembicaraan, coba gunakan topik kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Cara ini membantu mereka untuk memahami dan menggunakan kata yang memiliki pengalaman langsung dalam kehidupan mereka. Salah satu contohnya adalah kita dapat menanyakan apakah mereka suka dengan makanannya.
Pada orang yang memiliki down syndrome, terkadang cukup sulit untuk berkomunikasi hanya secara verbal seperti orang-orang pada umumnya. Maka dari itu, kita dapat menambahkan gesture visual dan gerak tubuh saat sedang berbicara. Petunjuk-petunjuk tersebut akan mendorong kemampuan komunikasi, terlebih ketika mereka masih mempelajari kata-kata.
Cara menambahkan gesture atau gerak tubuh ini, seperti dengan menunjukkan ekspresi visual. Misalnya, mengangkat alis dan membuka mata ketika mendengar cerita yang mengejutkan, menganggukkan kepala ketika setuju atau sepemahaman, dan sebagainya.
Saat berkomunikasi dengan orang yang memiliki down syndrome, tidak hanya mendengar jawaban mereka, tetapi kita juga dapat melihat ekspresi yang muncul ketika berinteraksi dan mengikutinya. Contohnya, tersenyum ketika mereka tersenyum, menggeleng ketika mereka menggeleng, tetapi tetap sesuaikan dengan suasana hati mereka.
Cara ini juga secara tidak langsung efektif dalam berkomunikasi dengan mereka karena akan membuat komunikasi menjadi lebih interaktif. Mereka akan paham bahwa kita benar-benar memahami pesan yang mereka sampaikan sehingga ingin lebih banyak menyampaikan hal yang ingin disampaikan.
Selain mengikuti ekspresi yang mereka tunjukkan, akan lebih membantu juga ketika kita berkomunikasi dengan cara yang animatif. Cara ini akan membuat mereka lebih memberikan perhatian penuh untuk melihat pergerakan mulut saat berbicara. Akhirnya, kemampuan pemahaman mereka terhadap kata-kata baru juga semakin meningkat.
Mengulang kata-kata yang kita sampaikan ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki down syndrome juga menjadi salah satu cara yang sangat membantu. Misalnya, ketika mereka melihat kucing, tetapi hanya dapat menyebut kata “cing”, coba ulangi kata yang benar, yaitu “kucing” dengan penekanan khusus.
Selain itu, bisa juga ketika mereka menunjuk sesuatu tetapi yang disebutkan adalah hal yang berbeda, kita coba untuk sampaikan kata yang lebih tepat. Dengan begitu, pada kesempatan lain saat mereka melihat hal yang sama, mereka dapat menyebutkan kata yang benar sehingga akan lebih mudah untuk berkomunikasi.
Anak dengan down syndrome akan merasa lebih percaya diri dan terdorong untuk lebih banyak berinteraksi ketika orang yang sedang berkomunikasi dengan mereka menunjukkan rasa senang. Coba tunjukkan kegembiraan itu dengan tersenyum dan bicara dengan nada yang gembira.
Meskipun mungkin mereka kurang dapat berkomunikasi dengan baik secara verbal, tetapi mereka tetap dapat menangkap bagaimana gestur maupun ekspresi kita secara visual. Oleh sebab itu, ketika kita menunjukkan ketertarikan berkomunikasi dengan mereka, mereka juga akan lebih antusias untuk mengobrol dengan kita.
Ketika berinteraksi dengan anak yang memiliki down syndrome, akan sangat membantu jika kita berada dekat dengan mereka secara fisik, bukan dari jarak jauh atau menggunakan media secara tidak langsung sehingga dapat melihat satu sama lain dengan jelas baik secara verbal maupun nonverbal.
Mereka tidak hanya akan merasa nyaman karena kehadiran kita di sisinya, tetapi mereka juga dapat secara jelas mendengar dan melihat bagaimana kita menyampaikan kata-kata kepada mereka. Dengan begitu, berkomunikasi akan menjadi lebih mudah bagi kita dan mereka.
Menjaga kesabaran juga tidak kalah penting ketika berkomunikasi dengan anak yang memiliki down syndrome. Hal ini dikarenakan mereka mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami pesan yang kita sampaikan, menentukan respons yang tepat, serta cara untuk mengucapkan jawabannya.
Jika kita cenderung buru-buru dan tidak sabaran, pertama komunikasi akan semakin sulit terjadi dan kedua justru mungkin dapat muncul kesalahpahaman atau mungkin perasaan tidak enak pada mereka. Oleh karena itu, secara bertahap kita harus belajar untuk terus sabar sebab upaya konsisten dapat membantu kita dapat berkomunikasi dengan individu yang memiliki down syndrome.
Demikianlah 8 cara berkomunikasi dengan anak down syndrome. Kesimpulannya, komunikasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang, tetapi setiap orang juga memiliki kondisi yang berbeda sehingga cara komunikasinya juga perlu disesuaikan, seperti ketika berkomunikasi pada anak yang memiliki gangguan down syndrome.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses komunikasi dengan mereka di antaranya, membicarakan aktivitas sehari-hari, menggunakan petunjuk visual, meniru respons yang diberikan anak, berinteraksi dengan animasi, menggunakan pengulangan, menunjukkan rasa senang, tetap dekat secara fisik, dan sabar.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…