Psikologi kognitif pada umumnya dipahami sebagai bagian dari ilmu psikologi, namun mengkhususkan diri pada mempelajari proses internal dari persepsi, memori, dan pengambilan keputusan. Ilmu ini merupakan studi ilmiah mengenai pikiran sebagai pemroses informasi. Psikologi kognitif merupakan subjek yang sulit untuk dipelajari tidak saja karena ada tantangan secara intelektual namun subjek ilmunya juga tidak kasat mata bagi manusia. Sebagai tambahan, proses yang terlibat di dalam otak manusia tidak selalu dapat dipahami.
Para psikolog dalam cabang psikologi kognitif mencoba untuk membangun model kognitif dari pemrosesan informasi yang terjadi di dalam pikiran orang – orang, termasuk persepsi, perhatian, bahasa, memori, cara berpikir dan kesadaran diri. Pendekatan kognitif mulai menjadi pendekatan yang revolusioner pada akhir 1950an dan menjadi pendekatan yang dominan pada akhir 1970an melalui riset yang dilakukan oleh Piaget dan Tolman. Pendekatan kognitif meyakini bahwa perilaku mental bisa dipelajari secara ilmiah menggunakan eksperimen – eksperimen.
Jenis Pendekatan Dalam Penelitian Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif mengasumsikan bahwa ada proses mediasi yang muncul diantara stimulus atau input dan respons atau output. Medium tersebut adalah proses mental yang bisa jadi berupa memori, persepsi, perhatian, pemecahan masalah, dan lain sebagainya. Metode penelitian dalam psikologi kognitif yang digunakan oleh para ahli antara lain:
1. Metode Ilmiah
Proses ilmiah sebagai metode penelitian dalam psikologi kognitif bisa dimulai dengan pengamatan sederhana atau bisa juga merupakan hasil dari studi yang didesain untuk menguji hipotesis spesifik. Serangkaian hipotesis ketika dianalisa bisa menuntun peneliti untuk mengembangkan sebuah teori, yang merupakan serangkaian prinsip yang dapat menjelaskan data secara bersamaan. Dari teori tersebut, seorang peneliti bisa mendapatkan hipotesis yang spesifik, mengenai pernyataan tentang apa yang dapat diamati dalam situasi tertentu. Untuk mengujinya, maka dibuat rancangan penelitian yang akan menyusun situasi – situasi tersebut. Hasilnya akan dikumpulkan dan dianalisa, serta tercapai kesimpulan mengenai apakah data yang ada mendukung teori tersebut atau tidak.
2. Metode Desain Eksperimental
Dalam eksperimen sesungguhnya, seorang peneliti dapat memanipulasi variabel dalam rangka untuk melihat efeknya terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini akan terdapat variabel independen dan juga variabel dependen. Keragaman para peserta dan juga kemampuan untuk memasukkan variabel interest sementara mengecualikan banyak faktor yang tidak diinginkan, bisa berarti eksperimen nyata ini merupakan contoh desain penelitian yang kuat. Ketahuilah mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan materi kognitif, antara lain tahap perkembangan kognitif anak, proses perkembangan kognitif remaja, pendekatan kognitif dalam organisasi.
3. Desain Quasi Eksperimental
Seperti yang telah sering disaksikan, eksperimen nyata seringkali melibatkan perbandingan dari dua atau lebih kelompok dimana orang – orang ditugaskan secara acak kepada kelompok – kelompok tersebut. Desain quasi eksperimental mengacu pada sebuah situasi dimana peneliti mempelajari kelompok yang muncul secara alami. Contohnya, jika seorang peneliti ingin membandingkan penampilan pria dan wanita dalam pemecahan masalah matematika, maka jenis kelamin tidak dapat dimanipulasi. Yang bisa dilakukan adalah untuk mendapatkan beberapa orang pria dan wanita saja lalu membandingkan kemampuan matematika mereka.
4. Metode Korelasional
Metode penelitian dalam psikologi kognitif berikutnya berupa desain korelasional dimana peneliti berminat pada kemungkinan hubungan antara dua variabel, yang tidak satupun berada di bawah kontrol sang peneliti. Contohnya ketika memulai hipotesis mengenai tingkat IQ dan kapasitas memori seseorang yang berhubungan seara positif. Maka tingkat IQ seseorang tidak dapat dimanipulasi atau kapasitas memorinya juga sehingga hal terbaik yang bisa dilakukan adalah untuk mengambil contoh dari orang – orang dan mengukur kedua variabel untuk setiap orang, lalu melihat apakah kedua orang itu cenderung berhubungan dengan satu sama lain. Keuntungan praktis dari jenis penelitian ini adalah ketika para peneliti tidak harus mengkhawatirkan mengenai tugas – tugas dari partisipan acak.
5. Metode Psikobiologi
Beberapa peneliti menyelidiki hubungan antara kognisi dan struktur otak serta aktivitasnya, dan hal ini disebut riset psikobiologis. Satu cara untuk mencari hubungan tersebut adalah untuk melakukan penelitian post mortem untuk membandingkan otak normal dengan otak yang diketahui memiliki kekurangan kognisi. Ini berarti penelitian hanya bisa dilakukan pada orang – orang yang sudah meninggal, karena tentu saja sulit untuk menggunakan otak orang yang masih hidup. Anda juga dapat menyimak pembahasan mengenai komponen dalam kognisi untuk membentuk pengetahuan, serta jenis – jenis memori dalam psikologi kognitif.
6. Metode Proses Training
Metode penelitian dalam psikologi kognitif ini bertujuan untuk fokus pada perhatian partisipan seiring waktu, seringkali ketika bekerja dalam tugas khusus. Salah satu bentuk dari proses training adalah analisis protokol, dimana partisipan diminta untuk berpikir keras – keras secara terus menerus ketika sedang melakukan sebuah tugas. Ucapan verbal ini akan direkam, dibuat transkripnya, dan dikodekan untuk dianalisa oleh peneliti. Ketahui juga mengenai cara mengatasi gangguan kognitif, jenis gangguan kognitif pada anak dan komponen kognitif dalam sikap.
7. Metode Studi Kasus
Metode ini adalah investigasi intensif mengenai individual khususnya orang yang memiliki kemampuan luar biasa atau orang dengan kekurangan tertentu. Kelebihan metode ini adalah adanya informasi mendetil yang kaya mengenai individu tersebut termasuk informasi mengenai konteks terbaru dan konteks historis sehingga sangat bagus untuk pengembangan suatu teori. Sedangkan kekurangannya muncul dari sampel yang berjumlah sedikit, sehingga melahirkan kesimpulan yang dipertanyakan pada kasus lain.
8. Observasi Natural
Salah satu metode dalam psikologi kognitif lainnya adalah untuk mengamati orang – orang dalam setting kehidupan nyata, seperti di rumah atau di tempat kerja. Observasi mungkin dilakukan dengan pengetahuan dan persetujuan orang – orang yang sedang diawasi, bisa juga dilakukan secara rahasia, ketika orang tidak tahu bahwa mereka sedang diamati. Cara terakhir ini tentunya memerlukan perhatian khusus dari peneliti mengenai pertimbangan etis dari melakukan hal tersebut.
9. Simulasi Komputer
Seperti telah digunakan dalam psikologi kognitif, simulasi komputer ditujukan untuk meniru aspek – aspek dari fungsi manusia. Teori psikologi kognitif tertentu dapat diimplementasikan dalam program komputer. Jika program bekerja dengan sukses dan menghasilkan output yang meniru respon manusia, mungkin akan dapat disimpulkan bahwa teori tersebut koheren dan masuk akal. Paradigma pemrosesan informasi dari psikologi kognitif memandang pikiran seperti komputer ketika sedang bekerja mencerna informasi. Namun, walaupun ada kesamaan antara pikiran manusia dan cara komputer beroperasi, analogi ini telah mendapatkan kritik dari banyak orang. Penyebabnya karena penyederhanaan ini mengabaikan pengaruh emosi manusia dan motivasi dalam sistem kognitif serta bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kemampuan manusia dalam memproses informasi.
10. Metode Self Report
Pada metode ini, partisipan melaporkan mengenai kondisi kognisinya sendiri ketika terdapat kemajuan atau ketika sedang dievaluasi. Keuntungan metode ini adalah bisa mendapatkan pencerahan secara introspektif dari sudut pandang partisipan, yang bisa jadi tidak tersedia jika dilakukan penelitian dengan metode lainnya. Sedangkan kekurangan dari penggunaan metode ini adalah ketidak mampuan untuk melaporkan proses yang terjadi di luar kesadaran diri partisipan, dan pengumpulan data mungkin bisa mempengaruhi proses kognitif yang dilaporkan. Anda juga dapat mempelajari mengenai teori belajar kognitif, struktur kognitif dalam fungsi ideologi, dan aplikasi pdikologi kognitif dalam kehidupan sehari – hari.
Kunci Dalam Psikologi Kognitif
Ketika peneliti sedang melakukan metode dalam psikologi kognitif, mereka perlu memegang beberapa psinsip kunci yang ada pada teori psikologi kognitif, yaitu:
- Data tanpa teori tidak ada artinya, sedangkan teori tanpa data tidak ada apa – apanya. Contohnya, pengamatan bahwa kemampuan orang untuk mengenali wajah lebih baik daripada kemampuan untuk mengingat ulang wajah tersebut. Ini adalah kesimpulan yang menarik namun tidak memberi penjelasan mengapa ada perbedaan tersebut. Sebuah teori harus menyediakan penjelasan mengenai data yang ada, dan dasar untuk memprediksi data yang lain.
- Proses kognitif berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan proses non kognitif. Walaupun psikolog kognitif seringkali mencoba mempelajari proses kognitif dalam kondisi yang terisolasi, mereka mengetahui bahwa proses tersebut bekerja bersama. Contohnya, proses memori tergantung pada proses persepsi, berpikir tergantung pada memori, dan motivasi berinteraksi dengan proses belajar.
- Kognisi perlu dipelajari melalui metode ilmiah yang bervariasi. Tidak ada satu cara yang paling benar untuk mempelajari kognisi, dan para psikolog perlu mempelajari variasi dari teknik – teknik berbeda yang digunakan untuk meneliti tentang kognisi.
- Penelitian dasar dalam psikologi kognitif bisa jadi mengarah kepada aplikasi, dan penelitian yang diaplikasikan akan mengarah kepada pemahaman dasar. Contohnya, menemukan bahwa proses belajar itu adalah sesuatu yang superior ketika dilakukan secara rentang waktu tertentu dibandingkan dengan dilakukan sekaligus dalam satu waktu yang pendek.
Metode dalam psikologi kognitif yang digunakan tidak selalu mengenali aspek fisik dan lingkungan dalam menentukan perilaku. Psikologi kognitif telah dipengaruhi dan terintegrasi dengan banyak pendekatan lain serta area studi untuk memproduksi antara lain teori belajar sosial, neuropsikologi kognitif dan kecerdasan buatan. Kekuatan lain bahwa penelitian yang dilakukan pada area ini adalah seringnya berupa aplikasi di dunia nyata. Contohnya, teori perilaku kognitif sangat efektif untuk mengobati depresi, dan lumayan efektif untuk masalah kecemasan sebab dasarnya adalah untuk mengubah cara seseorang memproses pikiran mereka dan membuatnya lebih resional atau positif.