Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Agama » Jenis-jenis Motivasi dalam Psikologi Islam

Jenis-jenis Motivasi dalam Psikologi Islam

by Barzam

Membahas mengenai jenis-jenis motivasi dalam psikologi Islam sudah tentu menjadi hal yang bisa memperluas wawasan kita. Psikologi Islam adalah kajian dalam cabang ilmu psikologi yang khususnya membahas mengenai psikologi agama dalam konteks Islam. Ada pendekatan psikologi dalam memahami Islam yang digunakan untuk mengetahui agama ini dengan lebih baik. Melalui beragam pendekatan tersebut pula, perilaku seseorang bisa diidentifikasi kaitannya dengan proses ia melakukan ajaran-ajaran kebaikan yang diajarkan oleh agama Islam.

Perilaku untuk melaksanakan tuntunan Islam tersebut tentu saja tidak terlepas dari motivasi atau dorongan yang menggerakkan individu untuk melakukannya. Dalam psikologi, ada teori-teori motivasi yang juga menjadi pembahasan tersendiri. Oleh karenanya, dalam psikologi Islam terdapat pula jenis-jenis motivasi yang bisa diketahui. Berikut ini adalah uraian ringkas mengenai apa saja jenis motivasi yang ada dalam psikologi Islam. Pembahasan ini sifatnya umum, akan tetapi cukup menjelaskan mengenai jenis motivasi tersebut:

  1. Motivasi Menjaga Diri

Dari sudut pandang psikologi Islam, motivasi menjaga diri merupakan sebuah hal yang lumrah dalam berperilaku terutama untuk mempertahankan eksistensinya. Ini sudah disebutkan secara tersirat dalam ayat Al Quran dalam Surat Thaha ayat 117-121, dimana terdapat setidaknya tiga motivasi untuk menjaga diri dari lapar, haus, terik matahari, cinta kelangsungan hidup dan keinginan untuk berkuasa. Sementara dalam kita Al Quran juga disebutkan beberapa hal terkait dengan perasaan takut dan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar seperti makan. Ini merupakan salah satu bentuk dorongan tersendiri yang alamiah dan sepatutnya dimiliki oleh manusia. (Baca juga: Konsep ontologi dalam psikologi Islam)

  1. Motivasi Menjaga Kelangsungan Jenis

Motivasi dalam menjaga kelangsungan jenis ini dapat terlihat dari bagaimana Al Quran menggambarkan rasa keibuan. Ada gambaran yang jelas mengenai bagaimana beratnya seorang Ibu harus mengandung dan merawat anaknya. Selain itu, individu juga dibentuk sebagai pemimpin di muka bumi ini sehingga mereka harus tetap mempertahankan kelangsungan jenis. Motivasi seksual juga merupakan salah satu bentuk dorongan perilaku yang secara fisiologis dan alamiah dimiliki setiap manusia. (Baca juga: Kecerdasan qalbiyah dalam psikologi Islam)

  1. Motivasi Kepemilikan

Motivasi kepemilikan cenderung menunjukkan bagaimana individu akan berperilaku dalam memenuhi kebutuhan yang bisa mempengaruhi tingkat kepuasannya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, ada landasan dari agama yang membuatnya harus bisa tahu mana cara yang baik dan benar. Harta tentu saja memiliki peran yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Setidaknya ada beberapa macam kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh individu seperti misalnya kebutuhan sandang, pangan dan papan, kebutuhan kesehatan dan pendidikan, kebutuhan kelengkapan hidup, kebutuhan sosial dan keinginan untuk berkuasa atau memiliki pengaruh sosial tertentu.

  1. Motivasi Berkompetisi

Dorongan untuk berkompetisi dengan individu lain merupakan jenis-jenis motivasi dalam psikologi Islam selanjutnya. Al Quran memberikan ajakan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal ini ditunjukkan dari bagaimana Al Quran sering memberikan pedoman bagi individu untuk beramal saleh dan memiliki ketakwaan yang tinggi terhadap Allah swt. Bentuk kompetensi ini menjadi sebuah hal yang memang wajar dan sering kita temukan dalam kehidupan keseharian. Seseorang dapat berlaku dengan baik dengan adanya motivasi untuk berkompetensi dalam kebaikan. Kita juga bisa mempelajari contoh pendekatan psikologis dalam studi Islam untuk semakin mengetahui gambaran akan hal ini.

  1. Motivasi Kerja

Terakhir yaitu mengenai motivasi kerja. Psikologi Islam memiliki gambaran tersendiri mengenai motivasi kerja ini. Individu akan menempatkan dirinya untuk memiliki sikap-sikap yang santun dan dapat berkontribusi lebih terhadap apa yang menjadi pekerjaannya. Beberapa bahkan mengabdikan diri dalam pekerjaan tanpa mengharap imbalan karena ia yakin bahwa apa yang ia lakukan akan mendapatkan balasan pahala dari Allah swt. Tentu saja dorongan untuk bekerja ini memberikan kehidupan yang lebih dinamis bagi manusia untuk tidak berdiam diri saja sehingga ia bisa benar-benar menjadi khalifah di bumi ini.

Penjelasan mengenai beberapa jenis motivasi di atas bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Yang pertama yaitu kelompok motivasi fisiologis. Dalam motivasi fisiologis ini, motivasi menjaga diri dan menjaga kelangsungan jenis adalah dua motivasi yang termasuk pada bagian tersebut. Motivasi fisiologis lebih banyak membicarakan mengenai bagaimana individu secara alamiah bisa memiliki dorongan tertentu karena sifatnya yang fisiologis. Sementara itu, kelompok motivasi yang kedua yaitu kelompok motivasi psikologis atau sosial seperti motivasi kepemilikan, berkompetisi dan kerja. Ketiga hal tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam menunjang aktivitas sosial dan juga kondisi psikis seseorang. (Baca juga: Psikologi sosial)

Psikologi Islam memang memberikan gambaran mengenai bagaimana perilaku seseorang dalam menjalani kehidupan beragamanya. Pada dasarnya, semua jenis motivasi tersebut akan menggerakkan ia untuk mencari kebaikan dan juga hal-hal yang dirasa benar sesuai dengan agama. Tanpa adanya motivasi, manusia mungkin akan menjadi cenderung stagnan atau tidak bergerak. Ini tentu akan berpengaruh pada proses perkembangan individu dan kehidupan sosialnya sehari-hari. Setidaknya dengan mengetahui beberapa jenis-jenis motivasi dalam psikologi Islam kita jadi lebih memaknai bahwa penting untuk memiliki dorongan tertentu untuk berbuat kebaikan sesuai dengan ajaran agama.

You may also like