Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » Gejala Skizofrenia – Pengertian dan Cara Mengatasinya

Gejala Skizofrenia – Pengertian dan Cara Mengatasinya

by Tiffany

Pembagian Klasifikasi Gangguan Mental nyatanya sangatlah banyak, dimana gangguan ini mulai marak dan menyebar merata di masyarakat. Padahal hal tersebut yang sangat dihindari dan tidak diinginkan. Seperti halnya ada gangguan yang ditakuti banyak orang di dunia ini termasuk di Indonesia yaitu skizofrenia. Namun nyatanya banyak orang yang belum tahu bagaimana gangguan ini hadir, gejala, dan cara mengatasinya.

Dalam beberapa kasus yang sebenarnya sangat parah dan menyeramkan dimana penderita kelainan ini dianggap kerasukan setan, ditakuti, disiksa, diasingkan atau bahkan dikurung selamanya. Sayangnya, dalam dunia psikologi khususnya membahas mengenai dari Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis hanya penyebab skizofrenia masih belum tersaji secara jelas dan benar. Sehingga cukup banyak orang awam yang merasa dan membayangkan penderita skizofrenia sebagai seseorang yang rentan dengan kekerasan atau sikap tidak terkontrol.

Gejala Skizofrenia

Adapun gejala yang bisa dikenali terbagi menjadi dua, yaitu gejala yang bersifat negatif dimana anda bisa mengenalinya dan berlangsung bertahun-tahun. Namun hal ini tidak membahayakan dan terjadi sebelum penderita mengalami episode akut pertama. Hal yang dimaksud disini adalah gejala menjadi parah dan kadang-kadang diikuti beberapa gejala positif.

Nah sedangkan untuk gejala positif skizofrenia yang bisa anda ketahui adalah :

  • Halusinasi. Halusinasi merupakan hal pertama yang bisa terjadi jika mengalami skizofrenia. Dimana orang tersebut akan sulit membedakan apakah mereka hidup di dunia nyata atau tidak. Seringkali mengakui bahwa hal yang tidak masuk akal terjadi seperti yang mereka katakan, padahal semua itu tidak ada. Pasien ataupn penderita akan kesulitan membedakan mana yang benar dan yang tidak masuk akal. Hal ini terjadi begitu saja dan tidak diinginkan penderita. Contoh dari halusinasi adalah pasien atau penderita bisa  mendengarkan hal yang sebenarnya tidak ada dan tidak pernah terjadi.
  • Delusi. Gejala yang ada pada orang atau penderita skizofrenia yaitu delusi. Delusi banyak terjadi pada Gangguan Jiwa Pada Manusia Modern. Dimana mereka merasa takut akan sesuatu yang tidak jelas dan di tempat paling aman sekalipun. Ketakutan itu tidak beralasan dan sulit untuk dihilangkan atau dikendalikan. Sehingga menyebabkan penderita bertindak diluar logika.
  • Pikiran kacau dan perubahan perilaku. Karena adanya kedua masalah tersebut, pasien akan sulit konsentrasi dan pikirannya akan kacau. Itupun terjadi bukan karena kemauan mereka namun memang gejalanya seperti itu. Layaknya orang bermasalah sehingga pikirannya terasa melayang-layang tidak tentu arah. Seringkali juga mereka berbicara yang aneh dan menjadi membingungkan. Penderita juga bisa merasa kehilangan kendali atas pikirannya sendiri, makannya mereka bisa menjadi kasar dan juga menakutkan.

Ciri lainnya yang bisa didapatkan dari seseorang penderita skizofrenia diantaranya adalah :

1. Mengisolasi diri atau menarik diri dari pergaulan sosial. Dimana mereka sering merasa delusi dan merasa tidak aman jika berada di sekitaran orang banyak.
2. Irasional, mengatakan atau meyakini sesuatu yang aneh atau ganjil padahal sebenarnya tidak ada. Jika penderita sudah merasa yakin maka di jelaskan bahwa hal tersebut tidak adapun biasanya penderita tidak percaya.
3. Adanya rasa paranoia atau mempertanyakan motivasi orang lain yang cukup tinggi hingga posisi klimaks
4. Tempramen dan juga mudah emosi, hal ini menyebabkan orang skizofrenia mungkin melakukan hal diluar batasan
5. Permusuhan karena kecurigaan yang tinggi
6. Penggunaan obat-obatan untuk menyembuhkan diri yang akhirnya ketergantungan
7. Berbicara dengan aneh seolah bukan karakternya
9. Sering tertawa pada waktu yang tidak tepat dan bukan dengan alasan yang jelas
10. Insomnia atau susah tidur menjadi Ciri – ciri Sakit Jiwa Ringan & Pengobatan

Penyebab Skizofrenia

Jika ditanya penyebab jelas dari penyakit skizofrenia sebenarnya belum jelas. Mengingat banyak penelitian yang belum bisa memecahkan kenapa penyakit ini terjadi. Namun banyak yang menyimpulkan bahwa adanya skizofrenia disebabkan oleh kombinasi dari faktor psikologis, fisik, genetik, dan lingkungan.

Pengobatan dan Terapi

Ketika anda membicarakan mengenai skizofrenia maka anda pasti menanyakan pengobatan atau terapi apa yang bisa menyembuhkan orang-orang skizofrenia. Namun jawabannya sangat singkat yaitu terapi CBT yang ada dalam terapi perilaku kognitif. Tak hanya terapi dokter juga mengkombinasikannya dengan terapi menggunakan obat atau obat antipsikotik. Hal tersebut memperbesar peluang untuk bisa sembuh meskipun tidak 100%. Selain itu juga pengobatan harus didukung oleh perhatian dari orang-orang terdekat.

Sayangnya banyak keluarga menyerahkan keadaan penderita dengan dokter sembarangan saja. Padahal faktanya adalah, banyak orang skizofrenia yang membutuhkan dukungan dan juga support terbesar dari keluarga. Karena mereka membutuhkan tempat teraman untuk bisa bernafas. Minimal menghilangkan rasa khawatir diri mereka sendiri.

Meskipun sudah sembuh penderita Skizofrenia Katakonik , dan jenis skizofrenia lainnya tetap harus ke dokter. Dimana mereka akan terus meresepkan obat-obatan untuk mencegah gejala kambuh yang ada pada penderita. Dimana penting untuk penderita agar dipantau meskipun sudah sembuh. Karena banyak sekali penderita skizofrenia yang kembali kambuh setelah sembuh dari penyakitnya sekian lama. Hal ini menjadikan banyak orang bergantung pada psikiater seumur hidupnya.

Jika mempertanyakan seberapa parah penyakit yang diderita oleh pasien yang memiliki kasus skizofrenia. Skizofrenia menjadi salah satu gangguan kejiwaan kronis yang bisa dikatkan benar-benar membutuhkan pengobatan berkepanjangan dan tidak bisa lepas dari dokter.

Dimana penderita seringkali mengalami masalah yang fatal atau besar. Layaknya kecepatan berpikir pada penderita skizofrenia menjadi lebih cepat atau lambat dan tidak tentu. Selain itu bahkan dapat berhenti sepenuhnya, yang juga akan memengaruhi kecepatan berbicara, menjadi lebih cepat, lambat atau tergagap.

Paling parah adalah logika dan kesadaran diri mereka yang sudah terganggu. Sehingga penderita tidak akan bisa menganalisa kehidupan dan melihat efek yang ia lakukan dengan mudah. PErlu anda ingat bahwa penderita skizofrenia yang tidak ditangani akan berbahaya dan menyebabkan masalah bagi orang sekitar. Penderita kehilangan kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu.

Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Skizofrenia?

  • Anda yang memang mengidap skizofrenia. Khususnya jika anda memiliki keluarga kandung seperti orang tua jelas anda akan mendapatkan masalah skizofrenia sebesar 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain
  • Infeksi virus, keracunan, dan kekurangan gizi ketika kandungan 6 bulan pertama dan juga ketika bayi baru-baru dilahirkan
  • Memiliki ayah yang sudah tua saat Anda dilahirkan dan menyebabkan adanya konflik baik sosial dan fisik
  • Menggunakan inhibitor atau stimulasi saraf pada usia dini sehingga menyebabkan masalah pada otak atau kepala
  • Memiliki penyakit autoimun seperti HIV dan sejenisnya.

You may also like