Istilah amnesia sudah sering digunakan untuk menyebut gangguan pada memori maupun ingatan. Dalam kebanyakan film atau sinetron, biasanya digambarkan bahwa individu dalam psikologi yang disebut mengalami amnesia juga melupakan identitasnya. Padahal penderita amnesia sebenarnya masih dapat mempertahankan ingatan mengenai identitas bahkan kemampuan motoriknya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai gangguan psikologis amnesia, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, ciri-cirinya, hingga cara mengatasinya yang dapat menambahkan wawasan kita.
Pengertian Amnesia
Amnesia atau dapat disebut juga dengan sindrom amnestik didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana penderitanya akan kehilangan memori atau ingatan yang biasanya berkaitan dengan informasi, fakta-fakta, maupun pengalaman pribadi.
Selain itu, amnesia juga dapat diartikan sebagai kondisi ketika seseorang kehilangan ingatannya sehingga ia tidak dapat memunculkan kembali memori terkait pengalaman dan peristiwa tertentu di masa lalu atau kesulitan dalam membuat ingatan yang baru.
Jenis-Jenis Amnesia
Amnesia memiliki berbagai jenis tergantung pada penyebab maupun dampak dari Gangguan Memori ini, di antaranya yaitu:
1. Anterograde Amnesia atau Amnesia Anterograde
Amnesia anterograde mengarah pada kondisi hilang ingatan yang terkait dengan kemampuan membentuk memori baru. Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab amnesia ini adalah konsumsi alkohol secara berlebihan hingga pingsan atau terdapat kerusakan pada bagian hippocampus yang berperan dalam membuat ingatan di otak.
2. Retrograde Amnesia atau Amnesia Retrograde
Amnesia retrograde yang dialami individu membuatnya kehilangan memori masa lalu selama ia hidup sehingga dapat berdampak pada ingatan-ingatan yang baru saja terbentuk. Akan tetapi, memori yang sudah jauh lebih lama, seperti kenangan masa kecil atau pengalaman di sekolah akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk hilang.
3. Transient Global Amnesia atau Amnesia Global Sementara
Amnesia jenis ini pada dasarnya masih dalam proses penelitian sehingga belum dapat dipahami secara menyeluruh. Orang yang memiliki amnesia global sementara sering kali terjadi pada orang dewasa dan lansia dan diyakini penyebabnya adalah adanya kejang atau penyumbatan pembuluh darah sementara.
Akan tetapi, biasanya orang yang mengalami amnesia jenis ini akan merasa kebingungan dan cemas sebelum peristiwa traumatik terjadi. Rasa bingung dan gelisah tersebut akan muncul dan hilang secara berulang, tetapi sifatnya hanya sementara dan masih ringan.
4. Infantile Amnesia atau Amnesia Infantil
Jenis amnesia yang dapat disebut juga dengan childhood amnesia ini membuat sebagian besar orang yang menderitanya tidak dapat mengingat masa kanak-kanak di usia 3 sampai 5 tahun pertama dalam hidupnya.
5. Amnesia Pascatrauma
Trauma dalam amnesia ini bukanlah berfokus pada peristiwa traumatis, tetapi pengalaman cedera atau benturan di kepala dalam tingkatan sangat parah sehingga individu berpotensi untuk mengalami amnesia pascatrauma ini. Amnesia pascatrauma dapat melibatkan amnesia retrograde, amnesia anterograde, maupun gabungan dari kedua amnesia tersebut.
6. Amnesia Disosiatif atau Amnesia Psikogenik
Amnesia ini merupakan gangguan ingatan terkait dengan kondisi kesehatan mental di mana manusia dapat muncul akibat adanya informasi yang terhalang berkaitan dengan peristiwa traumatis yang ada dalam ingatan. Akibatnya, individu akan merasa blank atau kosong dan kesulitan menemukan hal yang ingin ia ingat.
Berbeda dengan jenis amnesia lainnya, individu yang mengalami amnesia disosiatif sebenarnya masih memiliki memori yang relatif lengkap. Namun, memori tersebut terkubur sangat dalam di pikiran dan seperti ‘diblokir’ sehingga tidak mudah untuk memunculkannya kembali.
Ciri-Ciri Amnesia
Amnesia tentunya berbeda dengan lupa yang biasanya pernah dirasakan oleh manusia. Berikut adalah ciri-ciri ketika individu memiliki amnesia:
- Pada individu yang mengalami amnesia anterograde, beberapa cirinya adalah kesulitan dalam mempelajari informasi yang baru diterima dan juga peristiwa yang baru saja terjadi.
- Pada individu yang mengalami amnesia retrograde, beberapa cirinya adalah tidak dapat mengingat peristiwa atau kenangan di masa lalu dan informasi-informasi yang familiar sebelumnya.
- Selain itu, seseorang yang memiliki amnesia juga sering mengalami masalah dengan ingatan jangka pendek atau short term memory sehingga mengalami hambatan dalam proses mengingat informasi baru.
- Di sisi lain, informasi baru pun akan mudah terlupakan, tetapi ingatan-ingatan yang sudah cukup lama biasanya akan lebih lama bertahan.
- Orang yang mengalami amnesia masih dapat melakukan aktivitas rutin, seperti bicara, berjalan, dan mengendarai kendaraan serta mempelajari keterampilan baru, seperti bermain alat musik, menari, atau belajar sepeda.
- Bisa muncul ingatan palsu (konfabulasi), baik benar-benar terjadi, tetapi tidak diingat secara tepat atau sekadar khayalan.
- Muncul kebingungan atau disorientasi.
Cara Mengatasinya Amnesia
Amnesia memang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari indvididu. Namun, terdapat berbagai cara untuk mengatasinya agar dapat pulih atau setidaknya tidak bertambah parah, yakni sebagai berikut:
- Terapi Okupasi
Pada terapi okupasi, terapis akan melatih pasien dengan memberinya strategi agar dapat mengatur informasi sehingga lebih mudah untuk diingat sekaligus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman individu yang mengalami amnesia ketika sedang melakukan percakapan yang panjang dan membutuhkan kemampuan memori jangka pendek yang baik.
Terapi okupasional dapat membantu individu yang mengalami amnesia untuk dapat mendapatkan ingatan baru dan menggantikan ingatan lama. Di sisi lain, terapi ini juga dapat mengarahkan individu untuk menggunakan informasi yang sudah ada agar dapat menggali informasi yang baru.
- Terapi Kognitif
Pemberian terapi kognitif dilakukan untuk membantu pasien memperkuat daya ingatnya. Cara yang digunakan yaitu dengan memberi alat bantu, seperti gawai, buku agenda, dan media lainnya. Setelah itu, pasien diminta untuk melakukan secara rutin kegiatan-kegiatan yang bertujuan agar daya ingat pasien dapat membaik.
- Pemberian Vitamin dan Suplemen
Pada dasarnya masih belum ditemukan obat-obatan yang dapat memulihkan memori pada individu yang mengalami amnesia. Akan tetapi, biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengatasi penyebab munculnya amnesia ini. Selain itu, biasanya penderita amnesia juga diberikan vitamin dan suplemen agar mencegah kerusakan pada sistem saraf yang lebih parah.
- Perubahan Gaya Hidup
Salah satu gaya hidup yang dapat ditambahkan adalah membuat diari, catatan harian, pengingat, dan sebagainya sehingga walaupun individu mungkin akan mudah lupa, tetapi ada media-media lain sebagai ‘memori eksternal’ untuk membantu individu dapat mengingatnya kembali jika diperlukan.
Selain itu, orang dengan amnesia juga dapat menyimpan daftar kontak beserta foto pemilik kontak tersebut agar tetap dapat berhubungan dengan orang-orang yang sudah ada di hidupnya. Namun, perlu diperhatikan pula untuk menyimpan barang-barang tersebut di tempat yang mudah diingat pula.
- Penggunaan Teknologi Pendukung
Adanya kemajuan teknologi juga memiliki peran penting dalam upaya mengatasi amnesia yang dialami seseorang. Perangkat elektronik, seperti ponsel atau tablet dapat dimanfaatkan pada berbagai pelatihan dan praktik untuk membantu tugas sehari-hari. Misalnya, pemberian program di ponsel pintar untuk mengingatkan pasien mengenai jadwal minum obat atau acara penting