Banyak orang tua tidak ingin memikirkan anak – anaknya sebagai makhluk seksual hingga mereka mencapai usia dewasa muda. Bagaimanapun, perilaku seksual bisa dimulai sejak masa sangat awal, yaitu masa usia dini. Orang tua dari anak laki – laki sering membicarakan mengenai perilaku seksual anak mereka kelak ketika remaja, dimulai dari cara anak menyentuh dirinya sendiri ketika sedang berganti popok. Kita tentu sering menyaksikan anak bayi memasuki fase dimana mereka senang menyentuh alat kelaminnya sendiri.
Anak – anak adalah makhluk yang selalu ingin tahu mengenai segala hal. Tidak hanya mengenai tubuhnya sendiri, namun juga terhadap tubuh orang lain. Keingin tahuan anak – anak bisa jadi mengarah kepada saling menyentuh bagian pribadi masing – masing atau bermain sebagai dokter dan pasien. Terkadang, perilaku seksual anak – anak dapat melebihi keingin tahuan yang tidak berbahaya. Ada waktunya ketika perilaku seksual anak dapat merugikan atau membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
Gejala Gangguan Seksual Remaja
Tidak semua fungsi seksual merupakan hal yang abnormal pada anak atau remaja. Faktanya, eksplorasi seksual yang dilakukan antara dua anak dengan usia yang sama, bisa bersifat normal dan menguntungkan keingintahuan mereka. Tingkat kematangan anak – anak berbeda setiap orangnya, maka perkembangan seksual mereka pun tidak akan sama. Namun, seiring perkembangan anak menjadi remaja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain penggunaan pornografi, pelecehan seksual, dan ekspos pada publik adalah tanda – tanda yang perlu diwaspadai.
Hal – hal yang perlu diwaspadai orang tua adalah jika anak atau remaja menunjukkan beberapa perilaku menyimpang yang sama sekali tidak seperti biasanya, antara lain:
Masalah gangguan perilaku seksual pada remaja yang ditunjukkan oleh anak – anak adalah suatu hal yang mengganggu. Perilaku yang melibatkan penggunaan anggota tubuh yang tidak senonoh atau berpotensi melukai, seperti pusar, dada, anus, atau alat kelamin. Anak dapat menunjukkan perilaku seksual seperti anak lain yang mungkin saja menyaksikan hal tersebut, atau terlibat dan dapat terluka oleh perilaku demikian.
Anak – anak yang tidak mendapatkan bimbingan seksual dengan benar dan layak dari orang tuanya, bisa saja berakhir dengan memuaskan keingin tahuannya sendiri dengan cara yang menyimpang. Pengetahuan yang didapat dengan cara menyimpang tersebut bisa membuat mereka mengalami penyimpangan dalam perilaku seksualnya. Gangguan perilaku seksual pada remaja yang bisa terjadi ada beberapa macam:
1. Gangguan Identitas Gender (Gender Identity Disorder atau GID)
Gangguan ini berupa terjadinya konflik antara anatomi gender yang dimiliki seseorang remaja dengan identitas gendernya sendiri yang dapat berawal pada masa kanak – kanak. Anak – anak dengan gangguan ini merasakan bahwa anatomi gender mereka merupakan sumber stress yang intensif, dan merupakan anak yang menolak anatomi tubuh mereka sendiri dengan kuat. Contohnya, anak laki – laki yang menolak organ kelamin mereka sendiri merupakan perilaku abnormal. Gangguan perilaku seksual pada remaja ini dapat menghilang ketika anak sudah lebih dapat menerima identitas gendernya sendiri, atau tetap berlangsung hingga dewasa dan menyebabkan anak mengembangkan identitas sebagai transeksual. Ciri – ciri gangguan identitas gender yaitu:
2. Fetishisme
Fetisihisme yang merupakan ketergantungan kepada benda – benda mati yang dapat menimbulkan gairah seksual pada seseorang, masuk ke dalam kategori parafilia, suatu gangguan seksual dalam psikologi abnormal. Parafilia yaitu penyimpangan pada hal – hal yang membuat seseorang tertarik, berupa ketertarikan tidak wajar atau aktivitas seksual yang tidak pada umumnya. Gangguan ini terjadi berulang dan intens setidaknya dalam waktu enam bulan dengan adanya fantasi, dorongan atau perilaku yang menimbulkan gairak seksual yang berhubungan dengan penggunaan benda – benda mati. Fethihisme bisa berawal dari masa remaja, bahkan sejak masa usia dini.
3. Fetishisme Transvetik
Gangguan perilaku seksual pada remaja berupa gairah seksual ketika seorang laki – laki mengenakan pakaian perempuan, walaupun ia tidak merasa ingin menjadi seorang perempuan. Gangguan ini sudah berlangsung setidaknya selama enam bulan pada laki – laki heteroseksual yang merasakan gairah sehubungan dengan penggunaan pakaian lawan jenisnya. Gangguan ini biasanya diawali dengan peristiwa penggunaan pakaian wanita secara waktu tertentu, dan tidak sepanjang waktu. Ketahuilah dampak psikologis akibat seks bebas, gangguan seksual dalam psikologi abnormal, ciri – ciri pubertas, dan macam – macam trauma psikologis.
4. Voyeurisme
Merupakan kondisi dimana seseorang mendapatkan kepuasan secara seksual dengan melihat orang lain tanpa busana atau sedang berhubungan seksual tanpa diketahui obyeknya tersebut. Dengan kata lain, mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain. Walaupun demikian, gangguan perilaku seksual pada remaja berupa voyeurisme biasanya tidak disebabkan oleh keinginan untuk melakukan kontak seksual dengan objeknya tersebut. Gangguan ini pada umumnya berawal dari masa remaja, berakar dari keingin tahuan yang tinggi. Ketahuilah juga mengenai ciri – ciri biseksual, ciri – ciri homoseksual, ciri – ciri lesbian dan pengertian LGBT menurut para ahli.
5. Froterisme
Merupakan gangguan yang berkaitan dengan menyentuh secara seksual pada bagian tubuh orang lain yang sama sekali tidak menduga akan terjadinya hal tersebut. Walaupun belum pernah dilakukan penelitian secara mendalam, namun ada indikasi jika ini merupakan salah satu gangguan perilaku seksual pada remaja karena dapat dimulai sejak masa remaja.
Tanda gangguan perilaku seksual anak dan remaja
Remaja yang memiliki penyimpangan seksual perlu diawasi dengan seksama dengan melihat berbagai tanda yang muncul pada perilakunya sehari – hari. Orang tua perlu melihat perilaku seksual berbeda yang ditampilkan oleh anak atau remaja untuk mengetahui adanya gangguan perilaku seksual pada remaja tersebut, antara lain:
Jika orang dewasa yang menyiksa anak secara seksual mungkin saja memiliki penyimpangan seksual tertentu, masalahnya akan sangat berbeda pada anak – anak. Perilaku seksual anak – anak biasanya terjadi karena alasan lain, misalnya ketika anak merasa gelisah atau marah, bereaksi atas pengalaman trauma tertentu atau mengalami dampak kekerasan pada anak, terlalu ingin tahu mengenai hal – hal yang berbau seksual, mencari perhatian, mencoba mengintimidasi yang lain, atau hanya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Yang perlu diperhatikan oleh orang tua
Perlu diingat bahwa ada beberapa karakteristik tertentu pada gangguan perilaku seksual pada remaja tersebut, dengan mengamati perilaku psikologi remaja antara lain:
Membicarakan pendidikan seksual dengan anak dan membahas mengenai perbedaan perilaku seksual yang normal, sehat dan menyimpang adalah hal yang penting untuk mengajari bagaimana anak perlu dapat melihat tanda – tanda bahaya penyimpangan pada orang lain. Orang tua juga perlu membantu anak dalam menetapkan pola seksual yang positif, yang merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Walaupun topik ini merupakan topik yang tidak nyaman untuk dibahas, namun sangat krusial bagi orang tua untuk mengambil peran aktif dalam pertumbuhan anak, dan membantu anak terutama remaja untuk menyesuaikan diri dengan perkembangannya menuju kedewasaan.
Gangguan perilaku seksual pada remaja tidak terbatas pada kelompok jenis kelamin tertentu. Perilaku seksual bermasalah dapat muncul pada anak – anak dari segala rentang usia, tingkat sosial dan tingkat ekonomi tertentu, kelompok budaya, kondisi kehidupan, dan beragam struktur keluarga. Sebagian anak dengan gangguan perilaku seksual memiliki orang tua yang harmonis, sebagian berasal dari rumah yang orang tuanya berpisah. Sebagian memiliki latar belakang korban kekerasan, sementara sebagian lagi tidak pernah mengalami kekerasan seumur hidupnya. Namun kesamaannya adalah bahwa mereka merupakan anak – anak atau remaja yang menunjukkan perilaku yang menyimpang dan tidak bisa diterima sehingga membutuhkan perawatan intensif.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…