Home » Gangguan Psikologi » Gangguan Mental Pada Awkarin yang Perlu dipahami

Gangguan Mental Pada Awkarin yang Perlu dipahami

by Raehatul Jannah
awkarin

Seorang influencer Karin Novilda mengatakan bahwa dirinya mengidap gangguan Bipolar dan Borderline Personality Disorder (BPD). Wanita yang kerap disapa Awkarin itu pernah menceritakan kondisinya pada akun Twitter miliknya yang mengatakan bahwa ia sebenarnya sudah memiliki mental depression yang diluar batas normal sejak kecil. Kemudian pada saat SMA gangguan tersebut terlihat kambuh dalam skala yang berlebihan, yang kemudian Karin mulai menyadari bahwa ia sering mengalami depresi yang berlebihan saat SMA kelas 1.

Karin mengatakan bahwa penyebab depresi yang dialaminya dipicu oleh segala rasa ketakutan serta kehilangan yang selalu menghantuinya. Misalnya seperti ketakutan kehilangan sebuah momen, kehilangan seseorang, dll. Dan juga adanya rasa insecure tentang perasaan takut tergantikan, tersingkirkan, dan merasa belum menjadi yang terbaik. Karin juga mengatakan bahwa otaknya selalu bercabang dan tidak pernah berhenti untuk memikirkan sesuatu bahkan ketika dirinya tidur pun berbagai pemikiran yang bahkan tidak seharusnya dipikirkan pun tetap berlangsung.

Jika dilihat dari dari gangguan-gangguan yang dialami oleh Karin. Sebenarnya, apa sih Bipolar dan Borderline Personality Disorder (BPD) itu? Dan apa saja cirinya?

Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar (atau yang sebelumnya gangguan ini disebut sebagai manik depresif) merupakan gangguan mental yang menyebabkan adanya perubahan yang sangat besar dan tidak biasa pada perubahan suasana hati, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti yang sudah dijelaskan Karin yang mengatakan bahwa saat tidur pun pikirannya tetap bercabang, orang dengan gangguan bipolar memang mengalami periode emosi yang luar biasa intens apalagi pada perubahan pola tidur dan aktivitasnya tidak seperti perilaku pada orang biasanya.

Meski Karin mengatakan bahwa gangguan bipolar yang dideritanya tidaklah terlalu ekstrem, tapi pada 2019 ia mengatakan bahwa depresi yang dideritanya semakin parah.

“Baru tahun ini sekitar 1 bulan yang lalu depresiku kembali menyerang. Kali ini jauh lebih parah. Karena suicidal thoughts ku kembali 10x lebih parah dari biasanya. Hampir 4x aku melakukan percobaan bunuh diri. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke psikiater.” Kata Karin dalam akun Twitternya @awkarin pada 12 Mei 2019.

Vonis psikiater mengenai penyakit mentalnya membuat Karin harus mengonsumsi obat yang sekiranya ia butuhkan. Walaupun pada awal-awal minggu pertama belum ada perubahan yang berarti dari mood nya yang selalu naik turun.

Karin juga mengatakan bahwa akibat gangguan bipolar yang di deritanya, membuatnya harus selalu merealisasikan apapun ide yang sedang muncul dalam pikirannya dengan segera.

Melihat dari apa yang dikatakan oleh Karin mengenai ide-idenya yang harus terealisasi dengan segera, itu merupakan salah satu ciri dari gangguan bipolar yang umumnya muncul pada penderita gangguan tersebut.

Ciri-ciri gangguan bipolar disorder

1. Adanya euforia yang berlebihan terhadap kepercayaan diri serta kegembiraan.

2. Terlalu bersemangat dan berenergi sampai tak bisa diam sehingga membuat seorang penderita bipolar harus melakukan sesuatu.

3. Merasa bahwa pikirannya tidak terkendali dan selalu berpacu memikirkan sesuatu.

4. Insecure seperti merasa tidak berharga

5. Suasana hati yang tertekan seperti mudah sedih, khawatir, dan putus asa.

6. Melakukan percobaan bunuh diri, atau adanya pemikiran untuk melakukan bunuh diri.

7. Sanggup untuk melakukan banyak aktivitas sekaligus.

Borderline Personality Disorder (BPD)

Gangguan lain yang diderita oleh selebgram Awkarin adalah BPD atau Borderline Personality Disorder. Dalam kanal YouTube Menjadi Manusia, yang saat itu temanya adalah mengenai Karin Novilda tentang perspektif mencari kebahagiaan yang tayang pada 20 Oktober 2021 lalu, ia secara terang-terangan mengatakan bahwa ia memiliki Bipolar dan Borderline Personality Disorder.

Karin mengatakan bahwa ia tidak menemukan kestabilan mental, finansial, serta kebahagiaan di dunia entertainment media sosial yang telah membesarkan namanya dan memutuskan akan pensiun dari dunia influencer dan memilih fokus mengurus bisnis-bisnisnya yang lain. Rencana untuk pensiun itu jelas memiliki alasan bagi Karin yang memiliki gangguan Bipolar dan BPD. Karena alasannya adalah bahwa dunia media sosial yang digelutinya sebagai influencer ikut berperan atas apa yang telah terjadi dan ia lalui selama ini, hingga terkadang membuat kondisinya menjadi lebih buruk.

Borderline Personality Disorder (BPD) atau biasa dikenal juga dengan istilah gangguan kepribadian ambang merupakan sebuah kondisi yang muncul akibat mental seseorang yang terganggu hingga berdampak pada cara berpikir dan perasaan terhadap diri sendiri ataupun orang lain, serta adanya pola tingkah laku yang abnormal. Biasanya, kondisi seperti ini ditandai dengan suasana hati yang selalu berubah-ubah dan sulit dikontrol, juga perilaku mereka yang impulsif.

Biasanya, seseorang yang memiliki gangguan kepribadian mempunyai cara pandang, cara pikir, juga perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang lain pada umumnya. Sehingga membuat penderita tak jarang memiliki masalah dalam hubungan dan kehidupannya sehari-hari.

Ciri-ciri gangguan Borderline Personality Disorder (BPD):

1. Mengalami periode stres yang memicu ketakutan atau paranoid. Juga kehilangan hubungan dengan kenyataan yang berlangsung beberapa jam.

2. Mengalami suasana hati yang selalu berubah-ubah selama berhari-hari.

3. Perubahan idenditas diri serta citra berlangsung dengan cepat hingga memengaruhi nilai dan tujuan yang selama ini diketahuinya.

Seperti yang dijelaskan oleh National Institute of Mental Health, gangguan BPD ini perlu penanganan khusus seperti dilakukannya terapi psikologis supaya bisa mengatasinya. Hampir sama dengan bipolar, seseorang dengan gangguan BPD juga disarankan untuk menggunakan obat atau terapi khusus. Untuk itu, seseorang dengan BPD harus melakukan serangkaian pemeriksaan agar dapat menentukan penanganan yang tepat untuk masalah tersebut.

Oleh sebab itu, Karin mengatakan bahwa ia sudah mengetahui terapi-terapi apa saja yang dapat membantunya untuk menangani gangguan mental yang di deritanya tersebut.

Dan salah satu cara dari terapi tersebut adalah dengan menghindari menggunakan atau melihat media sosial apa bila ia sedang down atau kondisi perasaannya sedang buruk.

Itulah tadi penjelasan mengenai gangguan mental yang dialami oleh seorang influencer Karin Novilda sampai membuatnya berniat untuk pensiun dari dunia entertainment media sosial. Dari apa yang ditangkap dalam penjelasan Karin entah itu ungkapannya pada akun twitternya ataupun pada salah satu channel YouTube yang sedang membahas mengenai dirinya, dapat diketahui bahwa gangguan mental dapat terjadi pada siapapun, bahkan seseorang yang memiliki keluarga lengkap dan penuh kasih sayang sekalipun. Serta seseorang yang memiliki gangguan mental harus mendapatkan support dan juga perhatian dari orang-orang terdekatnya. Dan untuk lebih jelasnya lagi, supaya kita dalat mengetahui bagaimana caranya menangani dan mengobati suatu gangguan mental, ada baiknya untuk berkonsultasi pada psikolog ataupun psikiater.

You may also like