Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keluarga » 6 Dampak Perjodohan Terhadap Keharmonisan Keluarga yang Perlu dipahami

6 Dampak Perjodohan Terhadap Keharmonisan Keluarga yang Perlu dipahami

by Raehatul Jannah

Biasanya perjodohan ada karena kedua keluarga dari masing-masing mempelai menyetujui pernikahan anak-anak mereka tanpa adanya perkenalan yang lama dan saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu di antara keduanya. Anak biasanya tidak ikut andil dalam proses perjodohan tersebut, sebab keluarga sudah lebih dulu menentukan dan menyetujuinya. Oleh sebab itu juga, perjodohan sifatnya lebih mengikat. Mengingat orang tua dari kedua belah pihak sudah menyetujui bahkan sebelum anak-anak mereka mengetahui adanya perjodohan tersebut.

Tidak jarang juga, kedua mempelai harus terpaksa menyetujuinya karena paksaan dari keluarga. Orang tua seakan tidak mengerti dan tidak peduli bagaimana perasaan anak mereka, yang mungkin saja tidak saling mencintai satu sama lain. Dengan adanya paksaan serta waktu perkenalan yang sebentar, sudah pasti akan ada dampak yang terjadi akibat adanya perjodohan tersebut. Entah itu dalam keharmonisan keluarga pasangan suami istri, ataupun berdampak pada keharmonisan anak kepada keluarganya. Jadi, mengenai adanya permasalahan dalam suatu perjodohan yang sudah marak terjadi—apa lagi di negara Indonesia—akan saya paparkan beberapa dampak yang terjadi akibat adanya perjodohan terhadap keharmonisan keluarga.

1. Pertengkaran Dalam Rumah Tangga Sering Tak Terhindarkan

Sebab pertemuan sebelum pernikahan antara kedua belah pihak yang singkat dan kurangnya komunikasi yang mereka jalin, dapat menyebabkan adanya perbedaan cara berpikir serta cara pandang yang membuatnya sulit untuk menghargai pasangan. Suami istri yang belum saling mengenal secara mendalam, serta masih adanya keraguan dalam diri membuat mereka lebih banyak berselisih dan tidak bisa saling memahami. Mungkin bisa saja mereka berkompromi, akan tetapi, sebab pernikahan yang dilakukan akibat perjodohan membuat mereka merasa bahwa akan sulit rasanya untuk saling menerima satu sama lain. Dan berakhir dengan terciptanya hubungan yang tidak harmonis.

2. Hubungan Antara Anak dan Orang tua Menjadi Renggang

Anak tentu saja akan merasa tidak terima ketika dirinya ternyata sudah dijodohkan dengan pilihan orang tua mereka. Ingin mencari pasangan sendiri yang sesuai kriteria dan kesamaan visi misi tidak terealisasi sebab adanya perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya. Akibat hal tersebut, anak mungkin akan merasa kesal walaupun perjodohan tetap terjadi. Akan tetapi, hubungan yang terjadi antara anak dan orang tuanya bisa saja merenggang sebab perjodohan tersebut. Anak akan menjadi lebih pendiam, dan cenderung menghindar sebagai aksi ketidaksetujuan dari keputusan sepihak orang tuanya. Dan yang lebih parah dari itu, apabila anak merasa menderita tidak bahagia sebab perjodohannya, besar kemungkinan anak akan menyalahkan orang tuanya dan marah pada mereka.

3. Kasar Kepada Anak

Dampak dari menikah karena dijodohkan juga dapat memengaruhi cara mereka dalam mendidik dan mengasuh anak. Adanya hubungan keluarga yang tidak harmonis dan selalu dibayangi pertengkaran membuat mereka lupa bahwa ada anak yang membutuhkan kasih sayang orang tuanya. Mereka terlalu memikirkan kesedihan dan kekecewaannya sampai mungkin secara tidak sadar melampiaskan amarahnya kepada anak mereka. Anak juga akan terlantar apabila orang tuanya tidak berhenti berselisih dan memikirkan hidupnya sendiri.

4. Ketidakharmonisan Akan Mengakibatkan Perceraian

Terciptanya keharmonisan keluarga berkaitan erat dengan kerukunan suatu hubungan antara keluarga. Namun, dengan pernikahan yang didasari atas perjodohan ini biasanya banyak keluarga yang tidak harmonis. Terlihat dari sering terjadinya pertengkaran, perselisihan, percekcokan atau bahkan kekerasan di antara anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya. Ketidakharmonisan yang terjadi antara pasangan serta kedua belah pihak itulah yang mampu membuat pasangan suami istri yang menikah akibat perjodohan akan berakhir dengan perceraian. Tidak adanya cinta dan mereka yang tidak bisa memaksakan untuk saling mencintai satu sama lain juga salah satu faktor utama yang memengaruhi terjadinya perceraian tersebut.

5. Adanya Perselingkuhan Dalam Pernikahan

Apabila menikah karena perjodohan dan kedua pasangan tidak saling mencintai satu sama lain, tentu akan ada dampak yang sangat besar yang akan memengaruhi rumah tangga mereka. Salah satu dari mereka mungkin saja sudah memiliki kekasih dan akan tetap melanjutkan hubungan tersebut meski telah menikah. Atau mungkin, meski di antara mereka belum saling memiliki pasangan saat belum menikah, besar kemungkinannya akan tetap sama, sebab mereka tidak saling mencintai. Bukannya memupuk cinta diantara keduanya, salah satu atau keduanya dari mereka malah berselingkuh dan mencari kesenangan di luar rumah yang suatu saat pasti akan menghancurkan keharmonisan keluarga mereka.

6. Adanya Permusuhan Diantara Kedua Keluarga

Mereka yang menikah dalam keadaan tidak saling mencintai dan tidak ingin mencoba untuk terbuka dan saling menerima kelebihan serta kekurangan pasangan kemungkinan besar kasus perselingkuhan lebih sering terjadi dan dialami oleh mereka. Perselingkuhan inilah yang dapat memicu pertengkaran-pertengkaran atau mungkin kekerasan yang memicu tidak ada keharmonisan di antara pasangan serta kedua belah pihak dari keluarga.

Itulah 6 dampak yang ditimbulkan akibat perjodohan yang menyebabkan adanya ketidakharmonisan pada keluarga. Perjodohan mungkin tidak ada salahnya apabila pihak yang dijodohkan sudah cukup umur dan saling suka satu sama lain. Tapi, apabila yang dijodohkan belum cukup umur dan tidak saling menyukai, ada baiknya orang tua untuk menghindari perjodohan tersebut agar tidak terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan dan berakhir dengan penyesalan. Orang tua juga ada baiknya untuk menanyakan terlebih dahulu kepada anak mengenai masalah pernikahan yang akan dijalaninya, apakah mereka setuju atau tidak, serta menyerahkan segala keputusan mengenai pernikahan tersebut kepada mereka.

You may also like