Gangguan mental lebih sering terjadi pada kehamilan, terutama pada trimester I. Hal ini disebut dengan Gangguan Mental Minor dalam Kehamilan Trimester 1, yakni gangguan yang berhubungan dengan kejiwaan yakni karena dampak dari kondisi stres dan ketidaksiapan atau lingkungan yang kurang mendukung selama kehamilan. Gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 terjadi karena :
- Perubahan hormonal
Serangan jiwa pada gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 berkaitan erat dengan kadar hormon estrogen progesteron, sehingga ibu hamil penyandang gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 dengan kadar estrogen progesteron yang meningkat akan lebih sering mengalami gangguan jiwa (Baca juga mengenai pengaruh psikis ibu hamil terhadap janin)
dibandingkan dengan yang kadarnya menurun. Sebaliknya kerja hormon progesteron adalah menekan pengaruh glutamat sehingga menurunkan kepekaan untuk terjadinya serangan gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1.
- Perubahan metabolisme (Baca juga mengenai gangguan emosi pada ibu hamil)
Adanya kenaikan berat badan pada ibu hamil yang disebabkan penumpukan air dan garam serta perubahan metabolisme seperti terjadinya perubahan metabolisme di hati yang dapat mengganggu metabolisme obat anti gangguan
mental minor dalam kehamilan trimester 1 (terutama proses buang kotoran). Keadaan ini dapat menimbulkan gangguan jiwa, meskipun masih selalu diperdebatkan. (Baca juga mengenai penyebab perubahan psikologis pada ibu hamil)
- Masalah tidur
Ibu hamil sering mengalami kurang tidur yang disebabkan beberapa keadaan seperti rasa mual muntah, nyeri pinggang, gerakan janin dalam kandungan. Semuanya ini dapat meningkatkan serangan jiwa.
- Penurunan vitamin tubuh
Penurunan vitamin pada tubuh ibu hamil yakni asam folat (37%) dalam serum darah dapat ditemukan pada ibu hamil. Ibu hamil dengan gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 lebih mungkin menjadi kekurangan darah, karena sebagian besar obat anti gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 yang dikonsumsi (Baca juga mengenai dampak stres bagi wanita hamil)
berperan sebagai pelawan terhadap asam folat dan juga. Jadi walaupun terdapat sedikit kekhawatiran terhadap pemberian asam folat namun dosis rendah minimal 0,4 mg/ hari tiap hari secara teratur masih dianggap aman dan dapat dilanjutkan selama kehamilan pada ibu hamil penyandang atau penderita gangguan mental minor dalam
kehamilan trimester 1. Dosis tinggi (4 mg/ hari) diberikan pada ibu hamil yang sebelumnya melahirkan anak dengan kelainan otak, terutama ibu hamil yang pernah mendapat obat anti gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1. (Baca juga mengenai perubahan sifat saat hamil muda)
- Psikologik (stres dan rasa cemas)
Stres dan rasa cemas sering berhubungan dengan peningkatan jumlah terjadinya serangan jiwa yang berujung pada gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1. Keadaan ini sering disertai dengan gangguan tidur, gangguan nutrisi, dan gangguan psikologik depresi.
- Penggunaan alkohol dan zat tertentu
Penggunaan alkohol yang berlebihan akan menginduksi enzim hati dan menurunkan kadar plasma obat anti gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 (phenobarbital, phenytoin dan karbamazepin) sehingga timbul gangguan jiwa.
Di samping itu racun alkohol mapun obat obatan terlarang akan menyebabkan gangguan siklus tidur normal sehingga meningkatkan gangguan jiwa. Hal lain yang meningkatkan jumlah serangan jiwa pada ibu hamil penyandang gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 adalah faktor kesengajaan menghentikan makan obat karena takut efek obat terhadap janin yang dikandungnya.
Gejala Gangguan Mental Minor dalam Kehamilan Trimester 1
- Keadaan emosi gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 / tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (contoh: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan individu lain (contoh: terlihat seperti ingin menangis).
- Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan individu lain)
- Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (contoh: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
- Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
- Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh individu lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat)
- Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
- Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
- Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan individu lain)
- Berulang kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri
Cara Mengatasi Gangguan Mental Minor dalam Kehamilan Trimester 1
Strategi kesehatan yang bisa diterapkan pada saat masa kehamilan untuk mengantisipasi gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1 yaitu menjadikan masa hamil sebagai pengalaman yang menyenangkan, selalu konsultasi dengan para ahli kandungan, makan makanan yang sehat,
cukup minum air, mengupayakan selalu dapat tidur dengan baik dan melakukan senam bagi ibu hamil. Di samping itu juga melakukan terapi kejiwaan supaya terhindar dari gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1, lebih meningkatkan keimanan dan tentunya mendapat dukungan dari suami dan keluarga.
Sedangkan bagi yang telah terdiagnosis, perencanaan kehamilan sangat penting pada ibu hamil yang didiagnosis gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1, sebaiknya kehamilannya perlu direncanakan atau dikonsultasikan dengan ahli kebidanan dan kandungan, dan psikiater tentang masalah resiko serta keuntungan setiap pemakaian obat obat psikofarmakologi.
Rawat inap sebaiknya dipikirkan sebagai pilihan pengobatan psikofarmakologis pada trimester I untuk kasus kehamilan yang tidak direncanakan, dimana pengobatan harus dihentikan segera dan apabila terdapat riwayat gangguan yang sama. Pengobatan yang dilakukan di klinik kesehatan dilakukan dalam tahap berikut :
- Tahap akut
Gejalanya ditangani, dosis obat disesuaikan untuk mencegah efek yang merugikan dan penderita diberi penyuluhan.
- Tahap lanjut
Penderita dimonitor pada dosis efektif untuk mencegah terjadinya kambuh. Pada tahap pemeliharaan, individu penderita yang beresiko kambuh sering kali tetap diberi obat bahkan selama masa kehamilan. Untuk penderita yang dianggap tidak beresiko tinggi mengalami kambuh, pengobatan dihentikan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat menjadi wawasan yang bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.