Ruang lingkup psikologi benar-benar luas. Mengingat tak hanya melulu soal kepribadian saja psikologi membicarakan mengenai komunikasi, cara hidup dan hubungan baik interpersonal maupun intrapersonal. Hubungan Interpersonal dalam Psikologi Komunikasi.
Termasuk membicarakan mengenai fiksasi dalam Psikologi. Fiksasi tidak hanya ada pada ilmu sains. Fiksasi bisa terjadi ketika kebutuhan emosional individu yang secara tidak sadar kurang terpenuhi. Perlu diingat setiap individu berbeda takarannya meskipun ada batas-batas range yang masih menjadi ukuran universal. Individu yang berada di tahap perkembangan anak-anak yang mengalami kekurangan akan ada fiksasi.
Sedangkan Menurut Freud sebagai ahli, fiksasi merupakan keterikatan permanen yang berasal dari kebutuhan dasar manusia dan hal ini tidak bisa dihilangkan. Kemudian pada tahap perkembangan sebelumnya bermasalah, sehingga mempengaruhi tahap perkembangan saat dewasa nantinya. Berikut ini fungsi fiksasi pada manusia :
1. Kepuasan
Adanya fiksasi bisa menyebabkan seseorang mencoba memuaskan diri di waktu selanjutnya. Hal ini kembali pada teori dari Freud bahwa kepuasan merupakan rasa alamiah manusia meskipun bukan emosi murni. Tetapi mereka yang melakukan fiksasi ke arah baik bisa menimbulkan kepuasan yang sesuai. Terutama untuk anak-anak. Dimana Tahapan Perkembangan Psikologi Anak.
2. Perlindungan Diri
Fungsi fiksasi ada yang baik namun ada juga yang tidak baik. Beberapa orang menjadikan fiksasi sebagai alat perlindungan diri. Misalnya ketika kecil ada hal yang ditakuti anak yaitu kekerasan yang mengakibatkan dampak besar pada tangan kanan anak. Maka secara tidak langsung fiksasi akan mencoba melindungi diri dengan melindungi tangan kanan dan menggunakan tangan kiri hingga dewasa. Pada satu sisi hal ini dilakukan untuk mengobati trauma di sisi lain fiksasi membiasakan keburukan secara budaya khususnya di Indonesia yang menggunakan tangan kiri. Dampak Kekerasan Pada Anak.Sangatlah besar ternyata.
3. Mempertahankan Diri
Selain melindungi diri hal tersebut bisa menjadi alat untuk mempertahankan diri. Misalnya saja anak yang kurang akan jam bermainnya karena seringkali dipaksakan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan saat dewasa akan mencoba memfiksasi kehidupannya. Hal ini misalnya diselingi anak yang senang bepergian dan senang bermain. Terutama jika mereka dilanda masalah ketika sudah besar. seperti inilah yang disebut sebagai mempertahankan diri dan mencari kepuasan. Fiksasi juga bisa menggiring psikis ke arah yang baik.
4. Mempelajari Diri
Ketika seorang anak merasakana kepuasannya kurang maka ia akan mempelajari hal apa yang membuat mereka merasa puas. Setelah itu mereka akan mencoba mempelajari diri sehingga mereka tahu siapa diri mereka dan bagaimana perangai, kebutuhan dan berbagai halnya ketika dewasa. Bukan tanpa hambatan, fiksasi membantu seseorang mempelajari diri secara tidak langsung bahkan sampai hal buruk sekalipun.
5. Membandingkan
Membandingkan menjadi fungsi fiksasi yang selanjutnya. Apakah anda tahu ketika anda kecil kemudian anda dewasa banyak hal yang dilakukan serta dibandingkan tanpa terasa. Adanya fiksasi membuat anda membandingka kekurangan yang menjadikan hal atau kehidupan anda kurang sebelumnya di carikan kepuasan di masa dewasa.
6. Terjadi Kekurangan
Fiksasi dilakukan karena memang terjadi kekurangan yang ada pada usia dini namun tidak disadari. Misalnya menurut Freud ketika seorang individu yang merokok di waktu dewasa dipercaya kekurangan kepuasan oral seperti minum atau meminum susu dari botol. Sehingga merokok dilakukan sebagai bentuk fiksasi. Meskipun memenuhi kepuasan untuk poin ini memang tidak dibenarkan dalam beberapa sisi.
7. Adanya Masalah
Fiksasi berfungsi ketika ada masalah, maksudnya adalah tubuh dan pikiran secara otomatis akan mencari cara untuk menggantikan kegiatan yang dianggap memuaskan diri. Tentu hal ini dilakukan secara tidak sadar. Poin ini banyak dijelaskan pada Teori Psikososial Freud.
Anda dapat membaca dan mempelajarinya langsung mengenai fiksasi dan juga keterlibatan masalah manusia.
8. Masalah Fisik
Adanya ketidakpuasan bukan hanya datang dari sisi psikis namun juga fisik manusia tersebut. Anda tentu bisa memprediksi ada hal atau kegiatan fisik yang tidak terpenuhi dengan baik maka otomatis akan memperbaiki dan mencari kepuasan sendiri. Bisa jadi karena masalah fisik seperti Macam-Macam Trauma Psikologis.
9. Terbiasa
Terbiasa merupakan fungsi fiksasi no 9. Fiksasi memaksakan seseorang mencari kepuasan yang jelas untuk diri mereka di waktu yang selanjutnya. Bukan hanya ketika remaja saja bahkan bisa sampai dewasa. Jika baik maka anda akan terbiasa dengan hal baik. Namun jika buruk maka akan menjadi habit yang juga buruk.
10. Terikat
Fungsi fiksasi selanjutnya yaitu mengikata anda yang memang merasa bahwa kepuasan A,B dan C tidak ada yang benar untuk memenuhi segala kekurangan individu tersebut. Sekalinya menemukan layaknya ‘merokok’ akan menjadi kebiasaan yang terikat dan sulit untuk dilepaskan. Sehingga terikat sudah jelas berpasangan dengan fiksasi.
11. Pembelajaran
Meskipun menimbulkan pro dan kontra teori psikoanalis Freud memang mendunia dan masih dikaji oleh banyak psikologi hebat dunia. Fiksasi bisa menjadi pembelajaran antara pemenuhan kebutuhan secara seksual dan kehidupan sehari-hari termasuk fiksasi yang mengajarkan anak untuk melakukan hal biologi seperti toilet training dan sejenisnya.
12. Cara Bertarung
Emosi dan hasrat adalah dua hal yang harus siap dihadapi oleh manusia. Fiskasi membantu mereka bertarung dengan kedua hal yang ada dalam tubuh dan tidak akan bisa dipisahkan. Fiksasi juga membantu untuk tidak menekan bahkan justru mengembalikan keinginan dan kepuasan yang tertunda terutama ketika kecil. Pertarungan dianggap baik dan benar apabila anda bisa melawan dan mengarahkan ke hal baik.
13. Mengalihkan
Fiksasi yang terakhir berfungsi untuk mengalihkan hal-hal yang dianggap kurang memuaskan menjadi puas. Sebenarnya pengalihan adalah fungsi mendasar dari fiksasi.
Itulah beragam fungsi fiksasi dari sisi psikologi. Sebenarnya fiksasi masih berkaitan dengan poin besar lainnya seperti proyeksi ataupun relaksasi. Perlu anda pahami bahwa ada banyak orang yang nyatanya tidak merasa puas pada kehidupan sebelumnya. Tidak hanya membicarakan mengenai fiksasi, Freud juga menjabarkan adanya superego pada masing-masing manusia yang merupakan keseluruhan tuntutan yang diintrojeksikan anak dan oleh manusia dewasa.
Superego ini bisa dikatakan terbentuk pribadi dan juga bertambah karema faktor dari ayah, lalu ibu, lalu pendidik lainnya, dan seterusnya. Karena superego bisa muncul dari fiksasi maka perlu hal untuk mencegah pengaruh buruk yang takutnya akan menempel terus hingga dewasa.
Demikianlah yang bisa disampaikan. semoga artikel ini bisa bermanfaat.