Kehamilan pasti merupakan suatu hal yang membahagiakan dan sangat ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Bayangan akan kehadiran bayi yang lucu di tengah keluarga tentu sangat menyenangkan. Namun, seringkali stres terjadi, terutama pada ibu hamil.
Seorang wanita hamil sangat rentang untuk mengalami stres. Hal ini bisa dikarenakan perubahan hormon di tubuhnya yang memicu perubahan mood yang tiba-tiba. Saat sedang stres, tubuh akan menganggap ada suatu bahaya yang harus direspon.
Maka, tubuh akan memerintahkan produksi hormon kortisol dan hormon lainnya. Akibatnya, denyut jantung akan terpacu lebih cepat dari normal. Hal ini akan cenderung berbahaya untuk wanita hamil dan bisa mengganggu kesehatan kehamilannya.
Baca juga:
Dampak stres bagi wanita hamil merupakan suatu hal yang perlu diketahui agar ibu hamil lebih aware akan bahayanya dan berusaha mengendalikannya. Berikut ini akan adalah beberapa dampak stres yang perlu diperhatikan oleh wanita hamil:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Journal Endocrinology Clinical, seorang wanita hamil yang mengalami stres berlebihan akan bisa menyebabkan terganggunya otak janin. Hal ini terutama jika stres yang dialami terjadi pada saat kehamilan menginjak 17 minggu setelah terjadi pembuahan. Proses pembentukan otak janin bisa terganggu yang selanjutnya bisa mempengaruhi masalah pertumbuhan bayi. (Baca juga: Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kandungan)
Seorang wanita hamil harus memiliki manajemen stres yang baik. Hal ini karena stres yang dialami wanita hamil juga bisa menyebabkan pertumbuhan janin terganggu. Penyebabnya adalah stres bisa mempengaruhi aliran darah ke rahim menjadi tidak normal yang secara signifikan akan mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Stres yang dialami oleh wanita hamil juga akan mempengaruhi fungsi plasenta. Pada wanita hamil yang menginjak trimester pertama, ketika mengalami stres akan memicu plasenta meningkatkan produksi hormon CRH atau hormon pelepas kortikotropin. Hormon ini memiliki fungsi untuk mengatur waktu kehamilan. Ketika hormon ini diproduksi banyak, akan muncul resiko bayi lahir prematur. (Baca juga: Penyebab Anak Telat Bicara)
Telah disebutkan sebelumnya bahwa stres pada wanita hamil akan bisa mengganggu aliran darah ke janin. Hal ini tentu juga akan berakibat pada aliran oksigen kepada janin dalam kandungan. Ketika wanita hamil mengalami stres, tubuhnya juga akan memproduksi hormon epinephrine dan norepinephrine yang merupakan hormon stres. Akibat dari diproduksinya hormon ini adalah akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga suplai oksigen ke rahim pun akan berkurang.
Tidak hanya mengganggu suplai oksigen, dengan menyempitnya pembuluh darah akibat hormon epinephrine dan norepinephrine juga akan menyebabkan terganggunya penyaluran nutrisi makanan melalui tali pusar. Akibatnya, nutrisi didapat wanita hamil melalui makanan tidak bisa disalurkan ke bayi dalam kandungan dengan baik.
Masih dalam akibat diproduksinya hormon epinephrine dan norepinephrine, dengan terganggunya suplai oksigen dan makanan ke bayi dalam kandungan, akan menyebabkan bayi lahir dengan keadaan kekurangan nutrisi. Bayi bisa dilahirkan dengan berat badan yang kurang. (Baca juga: Penyebab Lemah Mental Pada Anak)
Skenario terburuk dari terganggunya suplai oksigen dan makanan ke bayi dalam kandungan adalah bayi bisa meninggal dalam kandungan dan terjadi keguguran. Stres bisa menyebabkan terjadinya preeklampsia. Preeklampsia itu adalah gangguan pada kehamilan yang ditunjukkan dengan gejala tekanan darah yang meningkat dan kadar protein di urin juga meningkat. Hal ini juga bisa membuat terjadinya gangguan di ginjal, hati dan mata. (Baca juga: Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Persalinan)
Ibu hamil yang mengalami stres karena terlalu banyak masalah dan pikiran juga akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol yang banyak diproduksi juga bisa masuk ke dalam tubuh bayi dalam kandungan dan memicu resiko alergi pada bayi saat lahir. Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian, dimana ditunjukkan bahwa bayi yang mendapat banyak hormon kortisol dalam kandungan memiliki resiko alergi yang lebih tinggi dimana bayi yang tidak mendapat banyak hormon kortisol.
Seseorang yang sedang stres pasti mengalami rasa panik, cemas, tegang dan khawatir yang berlebihan. Kondisi ini jika dialami oleh wanita hamil juga akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh pada bayi yang dikandungnya melemah. Hal ini telah terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Brain. Biasanya, sistem kekebalan tubuh yang rendah ini baru dapat dilihat ketika bayi menginjak usia 6 bulan. (Baca juga: Gejala ADHD pada Bayi)
Dampak stres bagi wanita hamil tidak hanya terjadi pada saat wanita tersebut mengandung, melainkan juga akan berdampak dalam jangka panjang. Hal inilah yang harus diwaspadai. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami stres atau depresi selama masa kehamilan, memiliki resiko 1,5 kali lebih tinggi untuk mengalami depresi ketika usianya menginjak 18 tahun. Bahkan, anak tersebut berpotensi mengalami gangguan emosi, seperti menunjukkan perilaku yang agresif.
Baca juga:
Ternyata, banyak dampak negatif dari stres atau depresi yang dialami oleh wanita hamil. Masih banyak lagi dampak stres bagi wanita hamil, seperti:
Dari banyaknya dampak stres bagi wanita hamil di atas, tentu Anda tidak ingin itu terjadi pada diri Anda, bukan? Oleh karena itu, Anda perlu untuk mampu mengendalikan stres yang Anda alami. Untuk bisa menghadapi beragam masalah atau penyebab stres, Anda mungkin perlu bantuan orang lain. Berikut ini beberapa tips singkat untuk Anda:
Maka, kini Anda telah mengetahui dampak stres pada wanita hamil beserta cara menghadapi stres tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat mencoba, ya!
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…