Masa sekarang ini, kenakalan remaja telah menjadi penyakit yang sulit dibasmi bahkan tengah meradang di tengah-tengah masyarakat. Ada banyak kasus kenakalan remaja yang menyebabkan anak-anak remaja sekarang ini menjadi hancur, bahkan tak jarang telah meresahkan masyarakat, seperti contohnya banyak kasus pencurian, kasus asusila seperti free sex, pemerkosaan, bahkan pembunuhan yang sebenarnya pelaku utamanya adalah para remaja yang masih kecil atau masih belum cukup umur. baca juga Fakta Psikologi Remaja.
Sebenarnya kenakalan semacam itu normal terjadi, normal disini maksudnya masa remaja memang masa dimana mereka mencari jati diri dan masa transisi anak menuju dewasa, namun dalam ilmu psikologi sendiri, tetap ada batasan dimana kenakalan harus dipantau dan diberikan pengawasan. Perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang normal.
Sehingga perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat yang harus dicari akar permasalahan dan solusinya. Perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan dilihat pada suatu perbuatan yang tidak disengaja ataupun yang disengaja. Namun, berkebalikan dengan pemikiran tersebut, remaja saat ini melakukan kenakalan bahkan dalam masa perencanaan atau direncanakan, tidak mungkin hal tersebut dalam arti tidak sengaja. baca juga Gangguan Psikologis Remaja.
Faktor-faktor Kenakalan Remaja
Seperti yang dikatakan sebelumnya, remaja merupakan seorang manusia yang sedang mengalami proses dari anak menjadi dewasa sehingga mereka akan banyak belajar hal besar yang belum pernah dilihat menjadi sebuah hal yang akhirnya mereka lihat. Termasuk mengenai beberapa kejadian yang berdampak pada pemikiran mereka yang akhirnya menyebabkan anak menjadi nakal. Adapun faktornya adalah :
- Keluarga (rumah tangga)
Dalam beberapa penelitian, tidak harus di luar negeri bahkan termasuk di Indonesia. Anak remaja yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dengan kondisi yang sama sekali tidak baik dan tidak harmonis menyebabkan anak mengalami gangguan kepribadian. Hal ini disebabkan oleh keluarga sebagai lingkungan pertama dimana mereka harusnya mengadu menjadi tempat yang menurut mereka paling hancur dan tidak bisa utuh kembali. Sikap antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah). Dapatkan informasi tentang Peran Ayah Dalam Keluarga dan Peran Ibu dalam Keluarga Menurut Psikologi
Di Indonesia sendiri anak sudah mulai sekolah sejak masih kecil hingga sudah besar dan menjelang dewasa, bahkan banyak orang dewasa yang masih sekolah. Sekolah merupakan lingkungan besar dimana anak bertemu berbagai macam orang dan anak ada yang mungkin baik ada juga yang buruk. Termasuk mereka yang memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Contohnya saja kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang.
Dalam hal inia adanya guru diharapkan mampu meminimalisir kejadian menyimpang dan kenakalan remaja sekolah. Meskipun terkadang sekolah harus menanggung beban berat perilaku anak yang belajar dan menyebabkan kenakalan pada yang lainnya. Bahkan tak jarang memberikan dampak yang lebih luas. Sehingga sekolah harus benar-benar ketat dalam mengurus atau mengawasi anak-anak.
- Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor terakhir adalah faktor lingkungan yang paling luas dan mungkin paling sulit diawasi. Dimana faktor ini menjadikan mereka harus siap dan juga harus bersedia mengawasi anak remaja yang ada meskipun mereka tidak kenal atau itu bukan tanggung jawabnya, demi kelancaran diantara masyarakat.
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan). Dimana ada beberapa tempat juga yang memungkinkan anak-anak mengenali hal buruk dan menyimpang, contohnya :
- Tempat-tempat hiburan yang buka sembarangan dan buka dengan tujuan melanggar norma
- Pengangguran
- Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
- Wanita tuna susila (wts)
- Adanya acara TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan
- Perumahan kumuh dan padat
- Tindak kekerasan dan kriminalitas
- Kesenjangan sosial
- Dan lain-lainnya.
Cara Mengatasi
Dalam ilmu psikologi sendiri mengatasi kenakalan remaja ada berbagai caranya, tergantung dari pribadi anaknya dan latar belakang masalahnya. Mengingat remaja memiliki cerita yang berbeda setiap kali mengatakan bahwa mereka menjadi nakal ataupun sering melanggar aturan. Nah, berikut ini ada cara yang tepat mengatasi kenakalan remaja. Diantaranya :
1). Tingkatkan Agama
Psikologi Agama menjelaskan bahwa kehidupan beragama keluarga menjadikan sebuah anak sebagai seseorang yang tahu akan kewajiban dan batasan atau tidak. Terkadang saja anak-anak yang sudah mengerti agama dan hal yang dilakukannya terlarang masih saja ada yang melanggar apalagi mereka yang tidak mempelajari mengenai agama. Apapun agamanya, semua pasti mengajarkan kebaikan. Sehingga perlu meningkatkan lagi iman anak-anak.
2). Isi Waktu Bersama
Remaja memang bukan anak-anak lagi yang mau pergi dengan orang tua kemanapun bersama. mengisi waktu luang diserahkan kepada kebijaksanaan remaja tersebut, namun anda sebagai orang tua jangan juga gengsi atau merasa tidak peduli. Karena seringkali anak remaja yang kurang kasih sayang mendapatkan kesulitan untuk bercerita dan akhirnya lari pada kenakalan remaja.
Remaja sama seperti anak-anak bahwa mereka membutuhkan materi, juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Karena alasan inilah, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga dimana anda bisa menghabiskan waktu dengan mengobrol dan berkegiatan seru lainnya. Bisa juga berbentuk permainan layaknya, misalnya scrabble, monopoli, catur dan lain sebagainya. Selain itu, dapat pula berupa tukar pikiran berbicara dari hati ke hati.
3). Campur Tangan Orang Tua
Sebagai orang tua, anda hendaknya membantu memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat, minat dan hobi si anak. Seringkali anak yang nakal karena mereka tidak terarah untuk melakukan hal positif. Atau bisa juga wujud dari penolakan mereka akan permintaan anda yang memaksa menginginkan anaknya mengikuti permintaan anda.
Tetapi apabila anak tersebut tidak ingin bersekolah yang sesuai dengan hobinya anda harus bisa memberikan pengertian. Namun mereka harus memilih apapun yang telah mereka tentukan, jangan sampai mereka menyesal dan tidak mau bertanggung jawab. Termasuk mengenai sekolah dan permasalahan apapun lainnya.
4). Sugesti Positif
Terkadang beberapa anak berubah menjadi anak nakal akibat pengaruh dan paksaan atau dari orang atau faktor luar. Bukan karena anak tersebut memang nakal, Sehingga tugas anda untuk mengatasinya bisa menumbuhkan lebih banyak pikiran-pikiran positif (kognisi). Bahwa melakukan hal tersebut buruk dan melakukan hal yang lebih baik akan jauh lebih menyenangkan. Memberikan sugesti-sugesti positif apa yang seharusnya dilakukan. Sehingga para komunitas geng motor tersebut dapa bepikir bahwa tindakan mereka itu tidak benar sebagai contoh juga bisa menjadi hal yang paling ampuh untuk itu.
5). Bergaul dengan Teman Sebaya
Seringkali, banyak orang tua yang membiarkan anaknya bermain dengan siapa saja. Padahal berbagai orang yang seringkali bergaul dengan bukan teman sebaya bisa saja mempengaruhinya. Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun mungkin masih dalam toleranis. Namun jika anda membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang buruk yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani. baca juga Cara Menghindari Pergaulan Bebas pada Remaja
6). Identitas Diri
Identitas diri memang cukup mengganggu banyak anak remaja dimana remaja mengalami kegagalan menghadapi identitas peran dan lemahnya control diri. Hal ini menyebabkan kenakalan remaja tersebut bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Cara Lainnya
Selain itu ada berbagai cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa anda gunakan triknya :
- Berikan Time Out
- Dengarkan Keluhan dan Alasan Mereka Melakukan hal tersebut
- Berikan Jadwal yang teratur meskipun terkesan seperti anak-anak namun terkadang hal ini ampuh.
- Tidak mengekang terlalu parah atau terlalu ketat.
- Berikan alat komunikasi dimana anda juga bisa memantaunya atau bisa mengawasinya.
- Berikan waktu untuk bersama dengan keluarga besar, sahabat, anda khususnya sebagai orang tua dan lainnya agar mereka bisa tahu bahwa banyak orang yang mengharapkan mereka berubah.
- Jauhkan dari lingkungan yang kemungkinan memberikan dampak buruk terhadap mereka.
- Diajak atau diberikan waktu khusus untuk konseling, jika sudah sulit ditangani minta bantuan psikolog dan psikiater.
- Membiarkan mereka untuk membereskan permasalahan sendiri, agar bisa bertanggung jawab dan merasa “kapok” serta tidak ingin lagi melakukan kenakalan.
- Menguji dengan tanggung jawab dan konsekuensi
- Mendisplinkan Waktu