Home » Ilmu Psikologi » 13 Dampak Psikologis dari Pencemaran Suara

13 Dampak Psikologis dari Pencemaran Suara

by Arby Suharyanto

Dalam keseharian tentu sering sobat mendengar tentang pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran lingkungan, pencemaran air, atau bahkan pencemaran nama baik ya sobat? namun apakah sobat pernah mendengar mengenai pencemaran suara? tentu ini sebuah wawasan baru ya sobat yang tentunya akan penulis ulas secara detail pada kesempatan kali ini.

Nah sobat, sebelumnya simak terlebih dahulu apa itu pencemaran suara. Pencemaran suara adalah bunyi atau suara yang dikeluarkan oleh suatu benda dan dikeluarkan dengan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut. Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat mengganggu lingkungan sehingga menjadi pencemaran suara.

Pencemaran suara ada bermacam ya sobat, misalnya ketika sobat mendengar orang berteriak, orang bertengkar, suara mesin keras, suara petir, dsb tentu membuat terganggu dan terkadang juga bisa stres ya sobat? Pencemaran suara yang mengganggu tersebut dapat diukur loh sobat, yakni dengan dB atau desibel misalnya :

  • Orang ribut / silat lidah = 80 dB
  • Suara kereta api / krl = 95 dB
  • Mesin motor 5 pk = 104 dB
  • Suara petir = 120 dB
  • Pesawat jet tinggal lsobats = 150 dB

Hal ini ternyata berpengaruh dan berhubungan dengan psikologis loh sobat, apa saja? berikut selengkapnya. 13 Dampak Psikologis dari Pencemaran Suara.

1. Dampak Secara Umum bagi Jiwa

Dampak psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah psikosomatik berupa gastritis, jantung, stress, kelelahan, dll. (Baca juga mengenai terapi kognitif pada lansia).

2. Tidak Nyaman ketika Berkomunikasi

Dampak komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau dampak kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Dampak ini menyebabkan terganggunya pekerjaan,

sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau ciri bahaya. Dampak komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. (Baca juga mengenai peran remaja dalam mengatasi ancaman).

3. Emosi dan Stres

Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir yang mengakibatkan emosi manusia menjadi naik, menimbulkan stres. (Baca juga mengenai contoh peran remaja dalam masyarakat).

4. Tidak Nyaman ketika Beraktifitas

Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada orang-orang dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah. Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat rel kereta api dan jalan besar.

Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan di sekolah. (Baca juga mengenai peran remaja dalam perkembangan desa).

5. Perubahan Perilaku

Lebih jauh lagi, pencemaran suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak  dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput yang meraung di sesobatr, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya,

tak seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini. (Baca juga mengenai peran dalam perkembangan emosi remaja).

6. Mengurangi Produktifitas Kerja

Dampak pencemaran suara biasanya hanya menyebabkan dampak–dampak kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.

7. Menyebabkan Kecemasan

Musik yang berirama keras berdampak pada psikologi. Selain dapat merusak gendang telinga, menurut Dr. Luther Terry (AS) akibat negative dari suara yang bising dapat mengakibatkan kontraksi jantung dan peredaran darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, system pencernaan berubah. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak. Dan berdampak negatif pada perkembangan janin.

8. Perasaan Lebih Tegang

Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal atau tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir.

9. Hari Hari Terasa tidak Tenang

Mungkin dari sobat memilih untuk tak tinggal di dekat jalan besar agar tak terkena dampak buruk kebisingan lalu lintas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain juga memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.

10. Perasaan Sakit dan Pusing

Pada awalnya, bising bernada tinggi sangat menganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Dampak dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan dampak sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala.

11. Tidak Konsentrasi

Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada anak dan orang dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah.

12. Pengaruh dalam Perilaku Pendidikan

Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat dekat rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kualitas yang buruk dalam dunia pendidikan.

13. Perubahan Mental

Ketika sering mendengar suara gaduh tentu hati menjadi gelisah, ingin marah, dan rasanya selalu diganggu sepanjang hari ya sobat, hal itu membuat mental menjadi terganggu karena tidak merasakan ketenangan dalam hidup.

Demikian yang dapat disampaikan, jadi mulai sekarang jangan membuat keributa atau dengan egois mengeluarkan suara keras yang mengganggu orang lain ya sobat, lebih baik ucapkan yang baik atau bermanfaat, jika tak bisa lebih baik diam. Setuju ya sobat? Oke sobat, sampai jumpa lagi di artikel berikutnya. Terima kasih.

You may also like