Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 3 Dampak Hospitalisasi pada Keluarga Beserta Cara Mengatasinya

3 Dampak Hospitalisasi pada Keluarga Beserta Cara Mengatasinya

by Raehatul Jannah

Hospitalisasi merupakan suatu keadaan atau darurat tertentu yang mengharuskan seseorang untuk tinggal di rumah sakit atau menjalani terapi perawatan sampai sudah saatnya dipulangkan ke rumah. Hospitalisasi tentu saja mempunyai efek terhadap keluarga. Sebab perlakuan atau pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tidak selamanya sama dan setara.

Apalagi adanya kelas dalam strata fasilitas seperti misalnya keluarga pasien yang memilih kelas naratama/VIP akan diperlakukan berbeda dengan keluarga pasien yang memakai tanggungan asuransi yang biasanya mendapat pelayanan yang kurang memuaskan.

Sebab adanya perbedaan dalam pelayanan tersebut membuat keluarga mengalami dampak hospitalisasi seperti berikut ini:

1. Ketakutan yang Dialami Oleh Orang Tua

Orang tua pasti akan merasa cemas dan takut apabila anaknya tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan benar oleh dokter atau staf rumah sakit lainnya. Apalagi ditambah jika mengetahui penyakit anak termasuk ke dalam golongan yang parah. Rasa takut tersebut justru akan lebih meningkat gangguan kecemasan pada orang tua.

Selain itu, keadaan orang tua yang memiliki masalah ekonomi/finansial juga menjadi faktor lain yang membuat mereka ketakutan jikalau anaknya tidak mendapatkan penanganan yang baik, mengesampingkan rasa sakit anaknya dan malah mengutamakan pasien lain dengan kelas VIP. Kecemasan-kecemasan itulah yang membuat orang tua terkadang khawatir apabila anak mereka diharuskan dirawat di rumah sakit.

2. Adanya Perubahan Dalam Gaya Hidup

Ketika orang tua memiliki anak yang harus mendapat penanganan dari rumah sakit sampai mengharuskannya di rawat berhari-hari, tentu saja orang tua akan mengalami perubahan dalam gaya hidup mereka. Adanya hospitalisasi membuat mereka mengalami masalah finansial, adanya perubahan gaya hidup, pekerjaan, serta perubahan dan kondisi anggota keluarga lainnya.

Misalnya perubahan tempat istirahat yang mengharuskan menginap di rumah sakit, suara-suara bising di rumah sakit, serta lingkungan rumah sakit yang tidak nyaman untuk beristirahat. Perubahan yang paling dirasakan orang tua juga terjadi ketika jadwal kerja yang berubah, rutinitas mandi, dan tidur yang dalam membuat mereka mengalami gangguan emosional.

3. Ketidakpercayaan Orang tua Terhadap Sistem Rumah Sakit

Akibat adanya hospitalisasi rumah sakit terhadap pasien, membuat orang tua sukar untuk memercayai anaknya di rawat oleh pihak rumah sakit. Sebab adanya trauma atau ketakutan untuk mendatangi rumah sakit yang dapat merawat pasiennya dengan sangat baik, fasilitas dan pelayanan yang baik, karena berpikir bahwa semua itu membutuhkan biaya yang besar.

Orang tua yang sering mendengar desas desus bahwa rumah sakit memiliki sistem yang lebih mengutamakan terlebih dahulu pasien dari keluarga penting ataupun pasien naratama juga mejadi alasan yang mendasari mereka tidak memercayai rumah sakit beserta sistemnya.

Cara mengatasi Dampak Hospitalisasi

Maka dari itu, untuk mengatasi adanya dampak hospitalisasi pada keluarga, dibutuhkan cara mengatasi hospitalisasi yang tepat seperti berikut ini:

  • Keluarga diajarkan untuk merawat anak baik dari segi fisik maupun emosionalnya. Berikan orang tua pemahaman terkait penyakit yang di derita anak, cara merawatnya, dan cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak akibat penyakit yang di deritanya. Keterlibatan orang tua dalam merawat anak juga dapat membuat anak merasa nyaman dan meluapkan emosinya yang tertahan, sehingga membuat kondisi emosional anak sedikit membaik.
  • Dengan selalu memberi tahu orang tua bagaimana kondisi anak, akan membuat orang tua tidak terlalu cemas. Dan dengan memberikan mereka keyakinan bahwa dokter dan staf rumah sakit lainnya akan berusaha semaksimal mungkin dalam menyembuhkan pasien dan tidak akan membeda-bedakan kelas serta status pasien akan membuat orang tua yakin serta mempercayakan anaknya kepada dokter yang bersangkutan. Staf rumah sakit juga dapat memberikan dorongan emosional bahwa biaya pengobatan bisa saja dibantu oleh lembaga-lembaga kemanusiaan atau akan diberikan keringanan oleh pihak rumah sakit.
  • Dengan memberikan pelayanan yang terbaik akan sedikit membantu orang tua mengurangi stres dan cemasnya. Mereka tidak perlu khawatir bahwa anaknya tidak akan mendapatkan perawatan yang maksimal sekalipun orang tua kekurangan biaya.

You may also like