Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 8 Contoh Penerapan Psikologi Humanistik dalam Pembelajaran

8 Contoh Penerapan Psikologi Humanistik dalam Pembelajaran

by Barzam

Terdapat beberapa macam contoh penerapan psikologi humanistik dalam pembelajaran yang bisa kita kaji untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori psikologi humanistik. Abraham Maslow sebagai pencetus dari psikologi humanistik ini menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dua hal yang ada dalam dirinya yakni usaha positif untuk berkembang, serta adanya kekuatan untuk melawan atau memberi penolakan terhadap perkembangan tersebut. Psikologi humanistik dianggap lebih komprehensif dan menyeluruh. (Baca juga: Teori psikologi kepribadian)

Dalam pengembangannya, psikologi humanistik ini kemudian digunakan pula dalam dasar pembelajaran. Pembelajaran yang tepat kemudian berusaha menggunakan pendekatan-pendetakan yang bersifat humanistik ini. Harapannya adalah potensi seseorang untuk berkembang benar-benar bisa optimal dan maksimal sehingga ia menjadi individu yang cerdas serta mampu berpikir secara kritis. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan dari psikologi humanistik tersebut:

  1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bisa ditetapkan dengan menggunakan konsep dari psikologi humanistik ini. Mengingat semua orang memiliki potensi, maka tujuan ini akan ditetapkan sesuai dengan bagaimana seseorang bisa belajar sesuai dengan kemampuannya. Tujuan yang akan dicapai pun akan disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan tertentu yang akan sangat membantu dalam proses pembelajaran sistematis. Tujuan pembelajaran yang disesuaikan ini benar-benar akan membantu dan bermanfaat bagi setiap seseorang yang ingin mengembangkan potensinya. (Baca juga: Pendekatan humanistik dalam psikologi sosial)

  1. Mengidentifikasi Kemampuan Awal

Melalui konsep psikologi humanistik, saat seseorang akan belajar maka ia akan diidentifikasi terlebih dahulu kemampuan awalnya. Hal ini termasuk cukup penting sebab bagaimana pun juga kemampuan awal seseorang akan menjadi dasar untuk menilai seberapa tingkat kemampuannya dalam mengikuti proses pembelajaran nantinya. Kemampuan awal yang diidentifikasi ini akan menjadi sebuah standar bagi seseorang untuk terus meningkatkan kemampuannya. Harapannya, ada proses yang cukup signifikan bagi seseorang dalam mengembangkan setiap aspek kemampuan dalam dirinya. Ruang lingkup psikologi pendidikan termasuk mencakup aspek ini.

  1. Mengidentifikasi Topik sesuai Keinginan

Kebutuhan untuk berkembang biasanya akan lebih didasarkan pada keinginan. Pada saat proses pembelajaran mengutamakan keinginan seseorang daripada target, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan lebih baik. Antusiasme peserta didik dapat meningkat dengan adanya identifikasi topik ini. Mereka akan belajar dari hati dan tidak karena terpaksa. Tak heran bila penerapan psikologi humanistik ini memang cukup bagus. (Baca juga: Contoh motif dalam psikologi pendidikan)

  1. Melibatkan Siswa untuk Aktif

Siswa yang dilibatkan untuk aktif adalah contoh penerapan psikologi humanistik dalam pembelajaran lainnya. Kita bisa memperhatikan bagaiman siswa yang lebih antusias ketika kemampuannya dianggap sangat berguna dan sangat dihargai. Ia tidak akan merasa kecil hati hanya karena tidak mampu baik dalam suatu bidang pelajaran. Psikologi humanistik sebagai bagian dari teori belajar humanistik memang memiliki pendekatan yang komprehensif untuk membantu seseorang berkembang dengan lebih optimal.

  1. Membantu Siswa dalam Membuat Peta Konsep

Penerapan lainnya yaitu dalam membantu siswa membuat peta konsep dari apa yang telah ia pelajari. Siswa akan lebih suka memahami sesuatu berdasarkan caranya sendiri. Jika ada kesalahan dalam proses pembelajaran, tugas pengajar hanya melakukan klarifikasi. Selebihnya siswa yang kemudian akan membuat ringkasan, kesimpulan dan lain sebagainya dari hasil pembelajaran yang sudah ia lakukan. Psikologi pendidikan semacam ini kemudian akan memberikan hasil yang cukup signifikan.

  1. Membimbing Siswa dalam Menerapkan Hasil Pembelajaran

Belajar tanpa penerapan di lingkungan nyata sama saja bohong. Setidaknya dalam psikologi humanistik ini tidak terjadi. Pembelajaran yang sudah dicapai kemudian akan diminta kepada siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Cara ini tentu saja bisa sangat efektif mengingat pembelajaran yang sudah didapat akan benar-benar diaplikasikan. Siswa menjadi lebih percaya diri dan mau mempelajari banyak hal lagi. Stimulus ini penting untuk diberikan supaya seseorang tetap mau untuk mengembangkan dirinya.

  1. Menentukan Strategi Belajar

Penentuan strategi belajar yang tepat juga bisa dilakukan melalui penerapan psikologi humanistik ini. Seseorang bisa menjadi lebih cepat dalam berkembang karena mendapatkan strategi belajar yang tepat. Psikologi humanistik tidak berusaha memaksa orang untuk mengikuti standar tertentu. Apa yang menjadi potensinya, itulah yang berusaha ditonjolkan. Tentu semua akan sepakat dengan konsep menarik ini. Strategi belajar yang tepat juga dapat membantu untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang memang sesuai. Tidak ada lagi standar baku yang dipukul rata bagi setiap individu, sebab masing-masing individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

  1. Mengevaluasi Proses dan Hasil dari Pembelajaran

Proses dan hasil dari pembelajaran bisa dievaluasi dengan lebih baik menggunakan aplikasi dari psikologi humanistik. Kita mungkin sudah sering mendengar bagaimana kemampuan seseorang akan dipukul rata dengan suatu standar. Padahal kemampuan seseorang berbeda-beda. Inilah yang psikologi humanistik tawarkan, dimana penilaian tersebut harusnya dievaluasi sesuai dengan kemampuan individu.

Menarik bukan pembahasan mengenai psikologi humanistik ini? Contoh penerapan psikologi humanistik dalam pembelajaran di atas bisa memberikan gambaran kepada kita bagaimana idealnya proses pendidikan yang sudah semestinya harus dibenahi saat ini.

You may also like