Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 4 Ciri Ciri Pola Asuh Permisif Yang Perlu Diperhatikan

4 Ciri Ciri Pola Asuh Permisif Yang Perlu Diperhatikan

by Agil Antono

Kita semua tentu sepakat bahwa tumbuh dan berkembangnya anak sangat dipengaruhi oleh sikap dan peran yang menjadi tanggung jawab orang tua. Sikap dan tanggung jawab orang tua tersebut dapat menentukan apakah anak berkembang ke arah yang positif atau negatif. Sikap dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya diwujudkan dalam pola asuhnya terhadap anak. Melalui pola asuh yang baik tentu perkembangan anak terutama dalam hal kemampuan psikologisnya akan berlangsung dengan baik ke arah yang positif. Ada beberapa macam pola asuh anak menurut psikologi yang diterapkan oleh orang tua.

Kondisi seseorang ketika dewasa sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembagannya yang terjadi ketika memasuki masa kanak kanak. Sebagai orang tua tentu harus menyadari hal tersebut dan dapat memberikan pola asuh yang baik terhadap anaknya. Salah satu bentuk pola asuh anak usia dini yang muncul pro kontra baik atau tidaknya yakni pola asuh permisif dimana orang tua mendekatkan diri kepada anaknya sebagai seorang teman dan lebih banyak menuruti apa yang menjadi keinginan anak. Berikut beberapa ciri ciri pola asuh permisif dalam penjelasan di bawah ini.

  1. Orang tua fokus terhadap keinginan anak

Ciri ciri pola asuh permisif yang pertama dan paling mudah diketahui adalah ketika orang tua selalu fokus untuk mewujudkan keinginan yang sedang dirasakan oleh anak. Hal ini dikarenakan sikap dan rasa sayang yang berlebihan pada anak sehingga orang tua selalu mencoba mengabulkan segala keinginan anaknya agar senang. Sikap untuk selalu mengabulkan keinginan anak tersebut tetap akan dilakukan sekalipun orang tua dalam keadaan yang terbatas. Kondisi dampak pola asuh tersebut menjadikan pentingnya pola asuh pada anak usia dini dilakukan dengan benar.

  1. Terlalu memanjakan anak

Pola asuh anak permisif kerap kali menimbulkan munculnya istilah anak adalah raja yang harus selalu dimanjakan. Orang tua yang memiliki pola asuh permisif tersebut akan terlihat selalu melayani kebutuhan anak meskipun sang anak sendiri sudah dalam melakukannya, orang tua juga akan memanjakan anaknya demi menjaga agar anak selalu senang. Orang tua dengan pola asuh permisif juga akan selalu mencoba mengalihkan anak yang mengalami perasaan sedih agar kembali senang dan ceria.

  1. Komunikasi yang berjalan kurang efektif

Komunikasi merupakan kunci dari baiknya hubungan antara orang tua dan anak. Bentuk komunikasi yang berjalan dengan baik tentu haruslah komunikasi dua arah yang berlangsung secara efektif. Salah satu ciri lain dari pola pengasuhan anak permisif adalah bentuk komunikasi antara anak dan orang tua yang tidak berlangsung secara efektif. Orang tua terlalu banyak mendengarkan pendapat anak tapi kurang untuk menyampaikan pendapatnya pada anak.

  1. Mendidik anak tanpa peraturan

Aturan dibuat dalam sebuah keluarga bukan untuk digunakan sebagai alat mengekang anak namun membantunya menjadi lebih disiplin. Orang tua dengan pola asuh anak permisif kerap meniadakan peraturan tersebut dan menjadikan akan untuk dapat bebas beraktivitas sesukanya. Sekalipun ada batasan dan aturan yang diterapkan atas sikap negatif anak, orang tua akan tetap luluh dan mencoba memaklumi aturan yang sudah dibuat tersebut. Kondisi tersebut menjadikan salah satu bentuk hubungan pola asuh permitif dengan kenakalan remaja.

Itulah penjelasan beberapa ciri ciri pola asuh permisif yang diterapkan pada anak. Jika melihat bentuk dan pola asuh tersebut maka ada banyak kekurangan yang sebaiknya diperhatikan oleh anak dan tidak sepenuhnya selalu menjadilan permisif sebagai pilihan cara mengasuh anak. 

You may also like