Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 13 Pendekatan Longitudinal Dalam Psikologi Perkembangan

13 Pendekatan Longitudinal Dalam Psikologi Perkembangan

by Arby Suharyanto

Jika berbicara mengenai psikologi, tentunya yang ada dalam benak kita adalah mengenai kejiawaan serta perilaku manusia secara keseluruhan ya sobat. Karena memang pada dasarnya psikologi ini merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari semua tentang seluk beluk kejiwaan manusia serta perkembangan tingkah laku dan unsur – unsurnya secara keseluruhan.

Hal ini tentunya sangat menarik untuk kita ulas lebih lanjut ya sobat, karena ilmu psikologi ini memang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari – hari untuk bisa menilai setiap sikap, perilaku, serta kejiwaan pada umumnya diantara orang yang ada disekitar kita. Baca juga mengenai 10 pengaruh psikologi pendidikan terhadap perkembangan anak.

Psikologi memang dapat dipelajari baik secara teoritis maupun secara paraktis. Psikologi yang dipelajari secara teoritis adalah apabila seseorang dalam mempelajarinya demi ilmu itu sendiri, dan tidak dihubungkan dengan soal praktik.

Sedangkan psikologi paraktis adalah psikologi dipelajari dan dihubungkan dengan kasus yang dia temui dan ilmu yang di dapat dipraktekkan dalam kasus tersebut. Nah sobat semua gimana dengan anda apakah anda psikologi teoritis atau praktis?

Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas khusus mengenai psikologi perkembangan ya sobat, karena memang pada dasarnya psikologi tersebut banyak jenis atau cabangnya. Selain itu kita juga akan membahas mengenai pendekatan longitudinal terhadap psikologi perkembangan itu sendiri. Agar anda lebih paham dan tidak bingung, yuk sobat semua kita simak dalam penjelasan berikut ini. Baca juga mengenai konsep perkembangan dalam konstelasi psikologi dan pendidikan.

Dalam kehidupan didalam dunia ini, manusia seyogianya hidup bersosial dengan manusia yang lainnya, karena pada umumnya manusai tersebut hidup untuk saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menuntut kita untuk bisa memahami dan menerima karakter  dari masing – masing individu, karena haruslah demikian.

Adapun karakter biasanya erat kaitannya dengan kejiwaan seseorang, dalam memahami atau menerima berbagai jenis kejiwaan tersebut kita membutuhkan ilmu psikologi. Salah satu ilmu psikologi yang kita butuhkan adalah psikologi perkembangan. Adapun pengertian psikologi perkembangan adalah ilmu psikologi yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Dalam psikologi perkembangana ini, yang lebih detail dipelajari adalah mengenai gejala – gejala kejiwaan seseorang dan tingkah laku yang sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungannya. Adapun tingkah laku itu sendiri daapt diamati sejak manusia memasuki usia kandungan, masa bayi, masa kanak – kanak, masa remaja, masa dewasa, masa tua. Baca juga mengenai macam gangguan perkembangan dalam psikologi abnormal.

Didalam psikologi perkembangan tersebut, tentu ada pendekatan yang dilakukan. Salah satu contoh pendekatan tersebut adalah pendekatan longitudinal. Adapun pendekatan longitudinal adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk memahami perkembangan perilaku dan pribadi seseorang atau sejumlah kasus tertentu ( bisa berupa atau mengenai satu atau sejumlah aspek perilaku dan pribadi tertentu ), dengan cara , mengikuti proses perkembangan dari satu titik waktu atau fase tertentu ke titik waktu atau fase yang berikutnya.

Oleh karena itu, tekniknya biasanya berupa case study ( studi kasus ) case history, eksperimentasi dan lain sebagainya. Dalam dunia kerja, biasanya pendekatan ini akan membutuhkan waktu yang panjang. Tetapi walaupun panjang hasilnya tdak perlu diragukan ya sobat, sebab pendekatn yang dilakukan menggunakan data – data yang telah ditelusuri dalam waktu yang panjanag, sehingga informasi yang disampaikan berupa informasi yang akurat.

Nah sobat berikut ini 13 pendekatan longitudinal dalam psikologi perkembangan yang biasanya sering diterapkan, antara lain :

  1. Untuk mengkaji perkembangan tingkah laku dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia.
  2. Untuk mengkaji aktivitas mental manusia dalam kaitannya dengan situasi social.
  3. Untuk mengkaji struktur kepsibadian manusia yang seyogianya sebagi satu kesatuan yang utuh.
  4. Untuk mengkaji mental manusia yang tergolong abnormal yang tidak sebagaimana mestinya.
  5. Untuk mengkaji dan mengurakan tentang perbedaan – perbedaana yang dimilki setiap individu.
  6. Untuk mengkaji dan menguraikan perilaku individu yang berkaitan dengan industri atau bisnis.
  7. Untuk mengkaji perilaku manusia dalam proses pendidikan.
  8. Untuk melihat dan mengkaji perilaku manusia dalam hal ber organisai.
  9. Utuk mendeskripsikan perilaku manusia dalam hal kepemimpinan.
  10. Untuk mempelajari karakteristik secara umum pada perkembangan anak didik, baik secara fisik, kognitif maupun secara psikososial.
  11. Untuk melihat perkembangan tingkah laku anak – anak pada setiap lingkungan yang berbeda.
  12. Untuk mempelajari perbedaan – perbedaan yang terjadi pada seseorang pada setiap fase kehidupannya.
  13. Untuk mempelajari tingakah laku dan perbedaan sifat apda seseorang sesuai dengan usianya.

Wah sobat, ternyata pendekatan longitudinal ini sangat erat kaitannya dengan segala aspek perkembangan kehidupan manusia ya sobat.

Hanya sebagai tambahan informasi aja nih sobat, pendekatan longitudinal terdiri atas tiga bentuk, yaitu penelitian  trend, panel dan kohort. Adapun ketiga penelitian ini memilki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui perkembangan dan perubahan sikap, perilaku dan pendapat sekelompok orang dalam segala aspek yang sedang diteliti.

Sedangkan untuk pengumpulan data ketiga penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yang sama yaitu sampel dan populasi. Namun ada perbedaan diantara ketiganya dalam hal tekhnik pengumpulan data tersebut. Jika pada penelitian trend pengumpulan datanya dilakukan pada sampel penelitian yang berbeda namun pada populasi yang sama.

Sedangkan penelitian kohort, pengumpulan data menggunakan sampel yang berbeda namun tetap pada populasi yang sama, sementara untuk untuk penleitian panel baik sampel maupun populasi ataupun sampel haruslah sama.

Selain itu pendekatan atau penelitian longitudinal ini memilki kelebihan jika dibandingkan dengan pendekatan yang lainnya, karena pada umumnya hasil penelitian yang diperoleh lebih spesifik dan terperinci sesuai dengan topik yang sedang diperhatikan atau diamati.

Hal ini disebakan oleh waktu yang digunakan atau waktu yang diperlukan untuk melakukan pendekatan atau penelitian tersebut cenderung panjang atau lama, karena bisa mengamati atau meneliti suatu objek dari awal hingga akhir, misalnya saja pada saat mengamati perilaku manusia yang dilakukan dari sejak fase anak – anak hingga pada waktunya manusia tersebut tua.

Sampai disini dulu sobat pembahasan mengenai pendekatan longitudinal dalam psikologi perkembangan kali ini ya. Sampai ketemu di artikel selanjutnya yang tentunya tidak kalah menarik. Salam hangat psokologi.

You may also like