Home » Psikologi Remaja » 15 Cara Mengatasi Remaja Lari dari Rumah

15 Cara Mengatasi Remaja Lari dari Rumah

by Tiffany

Remaja merupakan masa dimana sulit untuk diatur namun juga membutuhkan bimbingan. Biasanya selain remaja banyak orang menyebutnya sebagai golongan belia.

Salah satu yang sering dikaitkan dengan masalah remaja yaitu kasus kabur alias lari dari rumah. Isu ini jika dilihat menjadi semakin tinggi, sekarang ini banyak remaja yang memiliki pikiran pendek dan memilih untuk kabur dari rumah.

Dibandingkan harus menghadapi kata atau nasihat dari keluarga terus menerus. Terlepas dari masalah tersebut apakah orang tua ataupun remaja yang menjadi biang masalah namun akan sulit jika banyak remaja yang kabur. Untuk itu berikut cara mengatasi remaja yang melarikan diri dari rumah.

  1. Jangan Terlalu Kasar

Terkadang orang tua tidak sadar bahwa anak remaja sudah tidak bisa lagi diperlakukan layaknya anak-anak. Mereka sudah berkembang dengan logika yang sudah matang, tentu akan merasa tidak nyaman, takut dan juga benci diperlakukan tidak baik sampai diperlakukan kasar. Anak remaja memang belum memiliki prinsip namun setidaknya mereka sudah bisa merasakan hal seperti tidak dihormati ataupun diinginkan. Untuk itu jangan terlalu kasar jika tidak ingin anak remaja pergi dari rumah.

  1. Perkuat Hubungan Keluarga

Remaja yang melarikan diri dari rumah bisa saja menunjukan bentuk tidak dipedulikannya mereka di tengah keluarga. Bukan hanya keluarga yang orang tuanya bekerja saja dan tidak memiliki waktu, bahkan yang orang tuanya berada di rumah masih saja sibuk dan tidak memperhatikan mereka.

Meskipun sudah remaja, label anak akan sulit hilang dan mereka berpikir adanya orang tua untuk menanggung dan membantu mereka ketika sedang dalam kesulitan. Namun terkadang faktanya berbeda dengan harapan anak remaja sehingga mereka lebih memilih hidup dengan pilihan sendiri.

  1. Memantau Hubungan Sosial Anak

Tidak jarang kasus anak melarikan diri akibat teman pergaulannya. Mereka yang tidak peduli dengan masa depan dan kehidupan anak anda baiknya dihentikan saja. Namun bukan berarti membatasi sang anak untuk berhubungan dengan teman dan orang lain. Jika anda seperti itu dijamin, antara anak anda yang merasa tertekan atau stress, ataupun masalah pada remaja tersebut yang terkesan penakut, terutup sampai pengecut. Jika sudah seperti ini akan sulit lagi merubah karakternya.

  1. Hargai Posisi Remaja sebagai Anak dan Remaja

Menghargai memang paling sulit dilakukan, bahkan ke sesama anggota keluarga misalnya saja anak remaja. Seringkali mereka yang baru beranjak remaja di anak bawangkan, baik oleh orang tua maupun oleh kakak atau adiknya.

Karena dianggap yang paling labil dan bermasalah, namun jika anda membentuk pola pemikiran seperti ini mereka cenderung tidak nyaman dan meninggalkan rumah. Usahakan untuk menghapus pemikiran ini dan coba untuk dukung dan tanyakan apa yang mereka inginkan dan kompromikan dengan yang anda inginkan.

  1. Ketahui Peranan Mereka di Masyarakat

Terkadang anak lari dari rumah karena posisi mereka yang tidak dihargai begitupun ketika peranan mereka ada di masyarakat. Perananan yang dimaksud disini adalah bagaimana remaja tersebut bisa diakui di tengah masyarakat dan mendapat dukungan dari orang sekitar terutama orang tua.

Karena banyak remaja yang merasa mereka tidak didukung oleh keluarganya dan di asingkan di tengah lingkungan sendiri, hal ini berdampak pada kehidupan mereka di tengah masyarakat dan akhirnya mereka mengasingkan diri. Hal seperti ini sering terjadi namun tidak terasa, jadi untuk anda sebaiknya hati-hati saja.

  1. Ketahui Media yang Digunakan

Media sosial merupakan salah satu media untuk belajar namun juga di sisi lain banyak hal buruknya. Bagi anda yang memiliki anak remaja, jelas prinsip dan juga jati diri mereka masih belum terbentuk.

Banyak hal yang membuat anak remaja penasaran dan ingin tahu, termasuk karena rasa penasaran mereka terpicu pada media sosial atau media yang mereka gunakan.

Tidak jarang karena media banyak anak yang pergi dan kabur dari rumah, untuk itu ketahui media sosial yang anak anda gunakan. Namun tidak perlu diikuti atau sampai chat kemanapun mereka berada.

Anak remaja cnederung malu dan tidak ingin diketahui bahwa mereka dikekang oleh orang tuanya. Gunakan dengan wajar dan bijaksana sebagaimana untuk memantau remaja dari lingkungan luar saja.

  1. Terlibat di Organisasi

Secara biologis mereka sedang melewati fase tumbuh dan berkembang, wajar jika remaja masih aktif dengan semangat yang tinggi untuk beraktifitas.

Seringkali orang tua memarahi karena anak sering main tanpa ada kabar dan pulang malam. Dibandingkan hal tersebut terjadi, anda bisa melakukan cara yang tepat yaitu terlibat di organisasi. Selain itu mereka melakukan hal yang positif dan mengurangi kemungkinan anak-anak lari dari rumah akibat berbagai alasan. Termasuk karena pergaulan bebas yang banyak mempengaruhi anak jaman sekarang.

  1. Jangan Memberikan Reaksi yang Berlebihan

Cara Menghadapi Perilaku Psikologis Remaja yang Menyimpang memang tidak mudah namun anak remaja sangat tidak suka dengan reaksi yang berlebihan, tentu mereka masih dalam tahapan yang bisa dikatakan emosi meskipun sudah bisa memilih dengan pilihan yang baik ataupun buruk. Namun anda sebagai orang tua bisa memberikan masukan dan reaksi yang sewajarnya dan sebijaksana mungkin.

Gambarkan atau paparkan efek yang akan terjadi dan apa masalah selanjutnya jika anda tidak terlibat dan mereka kabur dari rumah. Dengan begitu sambil berjalan mereka akan berpikir omongan anda sesuai dengan kejadian, barulah para remaja ini mempercayainya.

Hal selanjutnya adalah mengetahui kelemahan anak, sering sekali  orang tua memandang subjektif anak padahal tidak boleh karena akan menimbulkan dampak buruk yang sangat besar.

Anak akan terbiasa dimanja, tidak bisa menerima kekurangan, ambisi dan hal lainnya. Termasuk sering pergi dari rumah karena tidak dipenuhi kebutuhannya atau keinginannya. Coba untuk ketahui kelemahan mereka dan cari solusi yang tepat serta sesuaikan.

  1. Perhatikan Fisik dan Mental Anak

Anak remaja bagaikan buah dalam pohon, sedangkan pohon besar merupakan keluarganya. Anda tidak bisa menyamakan antara satu buah dengan buah lainnya. Begitupun yang terjadi pada anak remaja, anda tidak bisa membandingkan antara keluarga A dan B, anak A dan B dan lainya.

Mereka memiliki ciri khas dan kekuatan fisik serta mental yang berbeda, anak yang keluar dari rumah merasa disepelekan, dibandingkan dan tentu saja anda yang tidak sadar seberapa kuat atau dimana titik toleransi anak anda yang sedang menghadapi masalah.

  1. Ajak Bicara Secara Demokratis

Anak remaja bukan lagi anak usia 2 tahun yang baru berbicara. Mereka sudah bisa diajak kompromi dengan baik tanpa harus kesusahan dan menjelaskan kepada mereka agar masuk di logika.

Untuk mengindari remaja yang kabur tidak jelas baiknya anda ajak ngobrol atau berbicara secara demokratis. Dengan begitu mereka merasa di dengar dan juga merasa bahwa ada masalah yang harus anak remaja hadapi namun butuh dampingan ataupun dukungan. Hal tersebut termasuk kecil namun berguna.

  1. Mengajak Bermain

Mengajak bermain menjadi cara selanjutnya untuk bisa mengatasi remaja yang suka kabur dari rumah. Bagaimanapun juga manusia membutuhkan liburan dan pencerahan sebagai orang tua anda tentu tidak bisa menampik hal naluriah tersebut. Dibandingkan harus kabur atau bermasalah karena mereka kabur main dengan anak lainnya lebih baik dengan keluarga.

  1. Penuhi Kasih Sayang Mereka

Kasih sayang memang tidak terlihat dan terukur namun harus anda tahu bahwa anak remaja tetap membutuhkan kasih sayang untuk mendukung aktivitas dan kehidupan mereka tanpa harus meminta kasih sayang pada orang lain sampai kabur atau melarikan diri.

  1. Dengarkan Ceritanya

Faktor Depresi Pada Remaja adalah dilupakan. Mendengarkan cerita merupakan PR terbesar orang tua namun faktanya banyak orang tua yang melewatkan dan menganggap hari dari anak-anaknya baik.

Padahal seringkali mereka kabur dari rumah dan membutuhkan bahan bicara atau teman bicara. Jelas jika sudah seperti ini sumber masalahnya bukan pada anak namun orangtua yang tidak menemani dengan baik.

  1. Ketahui Teman Ngobrolnya

Sebagai orang tua atau kelaurga anda harus tahu siapa saja teman terdekatnya dan juga teman mengobrolnya, Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Jiwa Remaja sangat tinggi.

Untuk anak remaja perempuan akan lebih mudah menemukannya dibandingkan anak lelaki. Karena perempuan memliki pola yang konsisten untuk berteman. Contohnya Si A yang hanya berteman dengan Si C dan juga D.

Anak remaja perempuan cenderung percaya pada satu geng saja, berbeda dengan lelaki yang cukup banyak. Tak jarang para remaja hanya pergi ke rumah teman saja untuk sekedar mengobrol.

Itulah ke 15 cara yang ampuh untuk menangan remaja yang senang kabur atau lari dari rumah. Agar terselesaikan anda harus tahu akar masalah yang menyebabkan mereka merasa tidak nyaman dan ingin kabur. Barulah setelah itu bisa menentukan keputusan apakah anak tersebut memang butuh lindungan ataupun hanya sekedar nakal.

You may also like