Anak lemah mental juga disebut dengan Tunagrahita. Anak tunagrahita memiliki kelemahan dalam berpikir dan bernalar. Akibatnya anak yang tunagrahita mempunyai kemampuan belajar dan beradaptasi sosial berada di bawah rata-rata.
Jadi anak tunagrahita adalah kondisi anak dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga mempunyai ketidakmampuan dalam bidang intelektual, penyesuaian diri dengan lingkungan, kurang cakap dalam berpikir hal-hal yang abstrak sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuatan sendiri di dalam masyarakat meskipun dengan cara yang sederhana. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab lemah mental pada anak :
Gizi Buruk, Racun atau Pencemaran, Terpapar Bahan Kimia dimana bahaya akan bahan kimia sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat. Bahkan sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh dari adanya paparan bahan kimia ini pada tubuh. (Baca juga mengenai pengaruh pendidikan karakter terhadap jiwa anak).
Faktor lain adalah Trauma Psikologis yang biasanya dipicu karena adanya sebuah kejadian yang tidak menyenangkan dan kerap datang menghantui. Gangguan itu bahkan bisa menjadikan halusinasi. Kalau sudah menjadi halusinasi maka akan sangat berbahaya karena orang tersebut bisa menjadi paranoid dengan lingkungan bahkan orang disekitarnya. (Baca juga mengenai pengaruh permainan terhadap perkembangan jiwa anak).
Selain itu juga disebabkan Cidera di Otak dimana kesehatan otak dan jaringannya perlu dijaga. Otak harus dihindarkan dari benturan yang menyebabkannya cidera. Ada beberapa kasus yang terjadi bahwa adanya cidera di bagian otak dapat memicu lemah mental. Beberapa dokter ahli mengatakan bahwa orang dengan cidera otak lebih beresiko mengalami lemah mental sehingga menyebabkan perubahan perilaku. (Baca juga mengenai cara mengatasi stress pada anak usia dini dengan tepat).
Yang terakhir adalah karena faktor Keturunan, Kelainan genetika juga bisa menyebabkan seseorang mengalami lemah mental. Orang yang memiliki genetik dimana di dalam keluarganya pernah ada yang mengidap lemah mental maka dirinya memiliki resiko lebih besar untuk mendapatkan penyakit lemah mental. Hal ini dikarenakan sel skizofrea dan depresi manic dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya. (Baca juga mengenai ciri ciri anak kurang konsentrasi dan cara mencegahnya).
Anak yang disebut sebagai tunagrahita anak yang memiliki lemah mental juga dapat digolongkan sebagai anak yang memiliki retardasi mental. Retardasi mental merupakan kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ nya dibawah 70), (Baca juga mengenai cara menghilangkan stres pada anak).
dan sulit berabtasi dengan kehidupan sehari-hari. Keadaan ini bukan disebabkan karena kecelakaan namun disebabkan oleh faktor genetik ataupun kerusakan otak. Lalu bagaimana caranya untuk membangkitkan motivasi bagi anak yang lemah mental ? Berikut caranya.
1. Lakukan Check-Up
Peetma yang harus dilakukan adalah check up anak. Sangat penting untuk bertemu dengan dokter anak dan memeriksakan apakah kondisi anak baik dari segi fisik, alergi atau autisme. Pemeriksaan lebih dini akan lebih baik. Setelah konsultasi pada ahli maka akan membantu orang tua mengatasi anak lemah mental.
2. Cari Spesialis
Terapi pada anak yang lemah mental sanagay diperlukan. Seorang terapis atau psikolog anak dapat membuat diagnosis, atau memberi terapi agar kondisi kesehatan mental anak kembali membaik.
3. Jangan Menjudge Anak!
Hindari mengatakan pada anak jika ia terserang ‘depresi’ atau ‘gangguan kecemasan,’ karena hal tersebut dapat merusak harga diri anak. Sebaliknya, berbicara tentang gejala-gejala sebagai masalah dan menjelaskan bahwa anak Anda mendapatkan bantuan jadi saya atau dia Tidak Harus merasa khawatir, misalnya.
4. Temukan Diagnosis Yang Tepat
Diagnosis yang salah tentu tidak akan membuat kesehatan mental anak Anda makin baik. Bisa jadi makin buruk. Oleh karena itu cari tahu secara pasti apa gangguan mental yang diderita anak. Bila perlu Anda berkonsultasi pada dua atau tiga dokter.
5. Mendidik Anak Dengan Baik
Orang tua yang bisa mendidik anak dengan gangguan mental, secara otomatis dapat belajar bagaimana cara mengatasi penyakit anak lebih baik. Perbekalan banyak pengetahuan terutama mental pada anak. Sehingga orang tua bisa maksimal menanganinya dan tidak membuat kesalahan yang malah berdampak buruk pada anak.
6. Dapatkan Dukungan
Berbagi pengalaman dengan orang tua lain yang mengalami hal sama akan membantu Anda mengatasinya. Anda bisa mendapatkan pengetahuan baru bagaimana cara menangani anak dengan gangguan mental.
7. Selalu Ada Harapan
Penyakit mental dapat diobati. Orang tua harus merasa yakin dengan bantuan profesional, kondisi mental anak mereka bisa menjadi lebih baik. Tanam keyakinan kuat pada diri bahwa anak dapat kembali normal, ceria seperti anak-anak lainnya.
8. Beri Motivasi Pada Anak
Anak yang lemah mental (seficien) sangat membutuhkan motivasi yang lebih agar mereka memiliki dorongan untuk mempelajari suau hal. Guru dan orang tua sangat berperan untuk membangkitkan motivasi bagi anak yang memiliki kelemahan mental. Motivasi bertujuan agar si anak tetap memiliki semangat untuk belajar.
9. Jadikan Anak Aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan sbuat anak yang sudah memiliki mental kemah menjadi pasif. Hal tersebut dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya.
10. Ciptakan Suasana Yang Kondusif
Rumah dengan suasana yang kondusif, akan membuat anak menjadi lebih nyaman, aman, tenang sehingga tidak membuatnya menjadi stress. Salah satunya dengan menjaga lingkungan rumah bersih dan sehat.
11. Bangun Keluarga Yang Harmonis
Keluarga adalah faktor penting dalam kehidupan anak. Karena keluarga adalah tempat anak berlindung, terutama orang tua. Orang tua harus membangun hubungan yang kuat antara anak-anak sehingga memiliki ikatan kuat dan membantu anak mengatasi masalah mentalnya.
12. Kesuksesan Dan Keteladanan
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan anak. Akan lebih baik memberikan apresiasi bagi anak jika menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Jangan memberikan hukuman yang keras jika anak melakukan kesalahan. Hal terus akan membuatnya takut untuk melakukan sesuatu.
Kondisi anak yang lemah mental ini dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga mempunyai ketidakmampuan dalam hal intelektual dan penyesuaian diri dengan linkungan. Dengan adanya hambatan tersebut akan mempersulit anak untuk mancapai hasil belajar yang maksimal.Oleh karena itu, sangat diperlukan motivasi bagi anak yang yang tergolong dalam anak yang memiliki lemah mental.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang berkualitas dan bermanfaat. Terima kasih.