Ilmu Psikologi

Aspek – Aspek Self Monitoring Dalam Psikologi

Perkembangan ilmu Psikologi dalam memahami karakter manusia memang digunakan dalam berbagai tujuan. Tidak hanya dalam mencari pegawai dalam perusahaan, juga dalam dunia medis. Selain itu juga sebagai manusia yang bersosialisasi ada banyak perilaku yang terkadang bisa bermanfaat atau sebaliknya terhadap lingkungannya. Berikut penerapan self control dalam modifikasi perilaku manusia.

Untuk itu dikenal dengan istilah self monitoring atau memantau diri sendiri untuk bertindak positif. Berikut ini akan dibahas mengenai aspek – aspek self monitoring dalam psikologi yang bisa diketahui seperti penjelasan di bawah ini:

Pengertian Self Monitoring

Self Monitoring sendiri merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk mengatur perilaku guna menyesuaikan pada tuntutan – tuntutan dalam situasi sosial. Sehingga terbentuk kecenderungan untuk merubah perilaku dalam merespon terhadap persentasi diri yang dipusatkan pada situasi sekitar. Beberapa contoh modifikasi perilaku self management.

Seseorang yang memiliki self monitoring yang tinggi mampu menitikberatkan pada apa yang layak secara sosial dan meletakkan perhatiannya pada bagaimana dirinya mampu berperilaku dalam hubungan sosial. Sebaliknya jika seseorang individu yang termasuk rendah dalam pemantauan diri akan cenderung lebih menaruh perhatian pada perasaan mereka sendiri dan kurang menaruh perhatian pada isyarat akan situasi yang dapat menunjukkan apakah perilaku mereka layak ataukah tidak.

Baca juga:

Aspek – Aspek Self Monitoring

Dalam beberapa aspek – aspek self monitoring dalam psikologi dibagi menjadi beberapa aspek seperti di bawah ini:

1. Sosial Stage Presence

Yaitu sebuah perilaku yang ditunjukkan untuk menarik perhatian dalam sebuah lingkungan atau sosialisasi. Hal ini tentu memiliki tujuan dan maksud tertentu. Salah satunya agar bisa dikenal oleh lingkungannya secara positif. Simak pengertian gangguan self injury pengertian, gejala dan pengobatannya. Adapun ciri yang mendominasi seseorang dengan tingkah laku ini adalah seperti berikut:

  • Suka menjadi pusat perhatian orang.
  • Orang yang menyukai berbicara atau bercerita mengenai topik yang lucu atau humoris.
  • Pandai menilai sesuatu dengan tepat pada suatu hal yang belum jelas.

Keuntungan memiliki tingkah laku seperti ini yaitu bisa membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia, karena kepintarannya untuk menghibur orang lain. Namun, kerugiannya adalah suka overacting apabila tingkah lakunya tidak sesuai dengan keingina orang lain.

2. Other Directedness

Aspek – aspek self monitoring dalam psikologi berikutnya adalah other directedness. Yaitu seseorang dengan tingkah laku yang bisa memainkan peranan yang diinginkan orang lain dengan maksud tertentu. Umumnya hal tersebut atas keinginan sendiri atau orang lain dalam situasi sosial. Adapun ciri yang menunjukkan seseorang memiliki tingkah laku seperti ini adalah:

  • Selalu berusaha untuk membuat orang lain senang.
  • Mampu bersikap sama pada situasi dan kondisi sosial.
  • Suka menutupi kenyataan pada diri sendiri atau mampu bersikap seperti topeng. Berikut ini penjelasan mengani teori kepercayaan diri faktor self confidence.

Keuntungan tingkah laku seperti ini yaitu memberikan kebaikan dan hal yang orang lain sukai. Kerugiannya ia akan memaksakan keadaan apapun demi orang lain, egois dan tidak memikirkan dirinya sendiri.

Baca juga:

3. Expressive Control

Yaitu sebuah kemampuan yang secara efektif dapat mengontrol tingkah lakunya. Jika seseorang yang memiliki high self-monitoring dan ia tahu bagaimana suka mengontrol tingkah lakunya agar kelihatan semua baik, dan terkesan suka berbicara dan memberikan kesenangan pada lingkunganya. Adapun ciri orang seperti ini adalah seperti berikut:

  • Orang yang pintar bersandiwara atau beracting pada orang lain dan dirinya sendiri.
  • Orang yang pintar membuat suasana menjadi ramai dan bernuansa. Berikut contoh manfaat hipnotis menurut Psikologi.
  • Dapat berkomunikasi kepada orang lain dengan spontanitas.

Keuntungan seseorang dengan tingkah seperti ini yaitu tahu bagaimana ia bisa menempatkan dirinya. Dan kerugiannya ia hanya menutupi dan berpura – pura dalam segala hal, sehingga terkesan tidak tulus melakukan tindakan demi kepentingan orang lain.

Nah, demikian beberapa penjelasan mengenai aspek – aspek self monitoring dalam psikologi yang bisa Anda ketahui. Semoga menjadi manfaat.

Share
Published by
Rini Sabarini

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago