Harga diri merupakan hasil evaluasi dari setiap individu terhadap dirinya sendiri yang diekspresikan dalam sikap terhadap diri sendiri. Evaluasi ini menyatakan bahwa suatu sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa besar individu percaya bahwa dirinya mampu, berarti, berhasil, berharga menurut standart dan nilai pribadinya.
Harga diri merupakan gagasan mengenai pandangan diri secara global yang mengacu kepada keseluruhan evaluasi diri sebagai individu, atau bagaimana setiap orang merasakan mengenai diri mereka sendiri dalam arti yang komprehensif.
Salah satu perkembangan psikologis yang dialami oleh remaja merupakan perkembangan sosio emosi yang salah satunya ialah mengenai harga diri, yang merupakan keseluruhan cara yang digunakan untuk mengevaluasi diri kita, dimana harga diri sendiri merupakan perbandingan antara ideal-self dengan real-self. Baca juga Teori Dorongan Dalam Psikologi
Harga diri merupakan sikap yang dimiliki tentang dirinya sendiri, baik positif maupun negatif. Konsep ini mengacu pada konsep diri, dimana harga diri, merupakan aspek yang sangat penting dalam berfungsinya manusia sebagaimana teori dorongan dalam psikologi.
Hal ini dikarenakan manusia sangat memperhatikan berbagai hal mengenai diri, termasuk siapa dirinya, seberapa positif atau negatif seorang individu dalam memandang dirinya, bagaimana citra yang ditampilkan pada orang lain.
Harga diri yang rendah diwujudkan dalam perilaku seseorang yang memiliki keprihatinan yang ekstrim dengan apa yang orang lain pikirkan, kurangnya otonomi dan individualitas, dan selalu menawarkan atau menyamarkan harga diri yang rendah.
Agar lebih memahami mengenai teori harga diri berikut Teori Harga Diri Dalam Psikologi komunikasi umum.
Teori Harga Diri Dalam Psikologi
Definisi harga diri menurut para ahli antara lain akan diuraikan sebagai beikut ini :
- Baron & Byrne
Berpendapat bahwa harga diri merupakan evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu, sikap orang terhadap dirinya sendiri mengenai rentang dimensi positif sampai negatif. Baron & Byrne menegaskan bahwa harga diri merujuk kepada sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, mulai dari sangat negatif sampai sangat positif, individu yang ditampilkan nampak memiliki sikap negatif terhadap dirinya sendiri.
Harga diri yang tinggi mengartikan bahwa seorang individu menyukai dirinya sendiri, evaluasi positif ini sebagian berdasarkan opini orang lain dan sebagian berdasarkan dari pengalaman spesifik. Adanya sikap terhadap diri sendiri dimulai dengan tahapan interaksi paling awal antara bayi dengan ibunya atau pengasuh lain, perbedaan budaya juga mempengaruhi apa yang penting bagi harga diri seseorang.
Harga diri dapat diukur sebagai sebuah peringkat dalam dimensi yang berkisar dari negatif sampai positif atau rendah sampai tinggi. Baca juga Hubungan Psikologi dengan Arsitektur
Dimana terjadi sebuah pendekatan yang berbeda yakni dengan meminta individu untuk mengindikasikan diri mereka seperti apa, self mereka yang sebenarnya, serta kemudian membandingkan perbedaan diantara keduanya. Bhawa semakin besar perbedaan antara real self dengan ideal self maka semakin rendah harga diri sebagimana teori bawaan manusia dalam psikologi antropologi.
Walaupun perbedaan secara spesifiknya dapat bervariasi namun lama kelamaan perbedaan self ideal dengan real self akan cenderung semakin stabil.
Misalnya seorang individu akan merasa senang apabila seseorang akan memberikan respon positif terhadap beberapa aspek self-ideal namun individu akan merasa kurang senang apabila seseorang mengatakan bahwa dalam diri individu tidak terdapat beberapa aspek dari self-ideal.
- Kwan dan Singelis
Menyatakan bahwa harmoni dalam hubungan interpersonal merupakan elemen yang penting bagi budaya individualis.
Dimana tingkah laku individu dengan harga diri yang relatif rendah lebih mudah diprediksikan dari pada individu dengan harga diri yang tinggi, hal ini dikarenakan skema diri yang negatif diorganisasikan lebih ketat dari pada skema diri yang positif sebagaimana teori citra dalam komunikasi perusahaan . Baca juga Tujuan Intervensi dalam Psikologi Komunitas
- Minchintin
Harga diri adalah penilaian perasaan mengenai diri kita sendiri sebagai manusia baik berdasarkan atas penerimaan akan diri dan tingkah laku sendiri, maupun berdasarkan keyakinan akan bagaimana diri kita.
Perasaan mengenai diri sendiri ini akan berpengaruh pada bagaimana kita berhubungan dengan orang lain disekitar kita dan aspek-aspek lain dalan kehidupan seperti juga pada teori aus dalam komunikasi interpersonal .
- Michener, DeLamater & Myers
Menurut Michener dkk, setidaknya terdapat tiga faktor dari harga diri, yakni family experience, performance feedback, dan social comparison :
- Dalam family experience, terdapat hubungan antara orang tua-anak dikatakan penting untuk perkembangan harga diri. Dimana pengaruh keluarga terhadap harga diri menunjukkan bahwa self-concept yang dibangun mencerminkan gambaran diri yang kemudian dikomunikasikan atau disampaikan oleh orang-orang terpenting dalam hidupnya (significant others).
- Dalam performance feedback, terdapat umpan balik yang terjadi terus menerus terhadap kualitas performa kita seperti sebuah kesuksesan dan kegagalan, dapat mempengaruhi harga diri. Kita akan dapat memperoleh harga diri melalui pengalaman kita sebagai tokoh yang membuat sesuatu terjadi di dunia, yang dapat mencapai cita-cita dan dapat mengatasi rintangan. Baca juga Cara Mengatasi Efek Samping Obat Depresi
- Dalam social comparison, sangat penting agar harga diri dapat dipusatkan karena perasaan memiliki kompetensi tertentu didasarkan pada hasil performa yang dibandingkan baik dengan hasil yang diharapkan diri sendiri maupun hasil performa orang lain.
- Frey & Carlock
Frey and Carlock Mengemukakan beberapa faktor dari harga diri antara lain sebgai berikut , sebagimana teori sosial kognitif yaitu :
- Interaksi antara manusia lain. Awal interaksi melalui ibu yang kemudian meluas pada figur lain yang akrab dengan individu. Seorang Ibu yang memiliki minat, afeksi, dan kehangatan akan menimbuljan harga diri yang positif, karena anak merasa dicintai dan diterima seluruh kepribadiannya.
- Sekolah. Lingkungan sekolah merupakan sumber pentung kedua setelah keluarga. Jika individu memiliki persepsi atau penilaian yang baik mengenai sekolah, individu akan memiliki harga diri yang positif. Sebaliknya jika sekolah dianggap tidak memberikan umpan balik yang positif bagi individu, harga diri akan rendah. Harga diri yang tinggi umumnya selalu dikaitkan dengan keberhasilan individu.
- Pola asuh merupakan sebuah gambaran dimana orang tua mengasuh anaknya sehingga mempengaruhi harga diri anak.
- Keanggotaan kelompok merupakan sebuah perasaaan dimana. Jika individu merasa diterima dan dihargai oleh ssebuah kelompok, maka individu akan mengembangkan harga diri lebih baik di banding individu yang merasa terasing.
- Kepercayaan dan nilai yang dianut individu, harga diri yang tinggi dapat dicapai bila terdapat keseimbangan antara nilai dan kepercayaan yang dianut oleh individu dengan kenyataan yang didapatkannya sehari-hari.
- Kematangan dan herediter merupakan gambaran dimana setiap individu secara fisik tidak sempurna dapat menimbulkan perasaan negative terhadap dirinya
Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini bisa tinggi atau rendah. Jika harga dirinya tinggi, berarti seseorang ini menganggap bahwa dirinya baik. ia akan merasa sangat berharga, dan layak untuk terus dapat berusaha sebagiman dalam teori komunikasi interpersonal.
Sehingga hal ini membantu individu dapat berkembang. Sedangkan Harga diri negatif bisa merusak dan menghambat kemajuan seseorang. Baca juga Cara Agar Nyaman Bekerja di Kantor
Bahkan, dapat menyebabkan gangguan jiwa seperti depresi dsb dsb. Oleh sebab itu, maka tentu dengan adanya teori harga diri ini dapat menjadi upaya meningkatkan harga diri setiap individu agar dapat lebih baik lagi dalam meningkatkan fungsi fungsi komunikasi .
Itulah tadi penjelasan mengenai Teori Harga Diri Dalam Psikologi manusia secara umum. Semoga dapat bermanfaat.