Istilah teori empirisme diambil dari bahasa Negara Yunani empeiria yang berarti coba coba atau pelajaran masa lalu. Teori empirisme menjelaskan bahwa psikologi pendidikan tentang kebenaran yang sempurna tak diperoleh dengan akal, tetapi di peroleh atau bersumber dari panca indera individu, yakni mata, lidah, telinga, kulit dan hidung.
Atau, kebenaran ialah hal yang sesuai dengan pelajaran masa lalu individu. Teori empirisme ialah teori psikologi pendidikan yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan individu. Dan menyatakan bahwa perkembangan individu tergantung dari keadaan lingkungannya dimana dia berada, sedangkan pembawaan tak berpengaruh.
Tokoh perintis teori empirisme ialah seorang filosof Inggris bernama John Locke (1704 1932) yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni individu lahir ke masyarakat bagaikan kertas putih yang bersih. Menurut teori ini, pendidik sebagai faktor luar pemegang peranan yang sangat penting.
Dengan demikian, Locke menjelaskan bahwa sebelum seorang individu mengalami hal, pikiran, atau rasio individu itu belum berfungsi atau masih kosong. Dengan demikian, diketahui bahwa teori empirisme ini, seorang pendidik memegang peranan penting terhadap keberhasilan peserta didiknya.
Teori Empirisme dalam Psikologi
Teori ini erat kaitannya dengan teori belajar mengajar yang bersumber dari teori klasik dan merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran pemikiran psikologi pendidikan masa lalu, kini, dan mungkin yang akan datang.
- Pemikiran pesimis dan optimis
Teori yang paling pesimis memandang bahwa psikologi pendidikan kurang bermanfaat, bahkan mungkin merusak bakat yang telah dimiliki individu. Sedang sebaliknya, teori yang sangat optimis memandang individu seakan akan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka hati. Banyak pemikiran yang berada di antara kedua kutub tersebut, yang dipandang sebagai variasi gagasan dan pemikiran dalam psikologi pendidikan. (Baca juga mengenai teori fitrah dalam psikologi pendidikan)
- Berhubungan dengan filsafat
Teori empirisme ialah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pelajaran masa lalu dalam memperoleh psikologi pendidikan dan mengecilkan peranan akal. Istilah teori empirisme di ambil dari bahasa Negara Yunani empeiria yang berarti coba coba atau pelajaran masa lalu. Sebagai suatu doktrin teori empirisme ialah lawan dari rasionalisme. (Baca juga mengenai teori perkembangan moral kohlberg)
Teori empirisme menjelaskan bahwa psikologi pendidikan tentang kebenaran yang sempurna tak diperoleh dengan akal, tetapi di peroleh atau bersumber dari panca indera individu, yakni mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Atau, kebenaran ialah hal yang sesuai dengan pelajaran masa lalu individu. (Baca juga mengenai teori decision making dalam psikologi)
Bertentangan dengan Teori Nativisme
Teori empirisme, bertentangan dengan kepercayaan teori nativisme. Teori empirisme (empiri = pelajaran masa lalu), tak mengakui adanya pembawaan atau potensi yang dibawa lahir individu. Atau bahwa individu itu lahir dalam keadaan suci, tak membawa apa apa. Sebab itu, teori ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor keadaan lingkungan (Baca juga mengenai perkembangan gender dalam teori psikologi)
Inti Teori Empirisme dalam Psikologi
- Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
- Pelajaran masa lalu inderawi ialah satu satunya sumber psikologi pendidikan, dan bukan akal atau rasio.
- Semua yang individu ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
- Semua psikologi pendidikan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika). (Baca juga mengenai teori gaya hidup dalam psikologi)
- Akal budi sendiri tak dapat memberikan individu psikologi pendidikan tentang realitas tanpa acuan pada pelajaran masa lalu inderawi dan penggunaan panca indera individu. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pelajaran masa lalu.
- Teori empirisme sebagai filsafat pelajaran masa lalu, mengakui bahwa pelajaran masa lalu sebagai satu satunya sumber psikologi pendidikan.
Kondisi Pendidikan Dipengaruhi Pengalaman
Teori ini menganut kepercayaan yang menjelaskan bahwa segala psikologi pendidikan, keterampilan dan sikap individu dalam perkembangannya ditentukan oleh pelajaran masa lalu (empiris) nyata dengan alat inderanya positif secara langsung berinteraksi dengan masyarakat luarnya maupun dengan proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph, 2006).
Artinya segala kecakapan dan psikologi pendidikannya tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh pelajaran masa lalu. Sedangkan pelajaran masa lalu didapatkan dari keadaan lingkungan atau masyarakat luar dengan indra, sehingga dapat dikatakan keadaan lingkunganlah yang membentuk perkembangan individu atau individu didik. Bahwa hanya keadaan lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan individu.
Berhubungan dengan Proses Pengindraan
John Locke (dalam Joseph: 2006) tak ada hal dalam hati yang sebelumnya tak ada dalam indera. Ini berarti apa yang terjadi, apa yang mempengaruhi apa yang membentuk perkembangan hati individu didik ialah keadaan lingkungan dengan pintu gerbang indranya yang berarti tak ada yang terjadi dengan tiba tiba tanpa dengan proses penginderaan.
Pengalaman Sebagai Rangsangan dalam Perkembangan
Teori empirisme ialah teori psikologi pendidikan yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan individu. Dan menyatakan bahwa perkembangan individu tergantung dari keadaan lingkungannya dimana dia berada, sedangkan pembawaan tak berpengaruh, tetapi pelajaran masa lalu yang dialami oleh individu akan merangsang kepada individu itu untuk berkembang.
Sedangkan usaha psikologi pendidikan yang digunakan pada teori ini ialah hal yang berasal dari luar tubuh individu yakni keadaan lingkungan. Disini pendidik sangat berperan penting. Ilmu yang diperoleh seorang individu dari seorang individu akan diserap dan di rangsangant oleh individu tersebut. Setalah menyerap psikologi pendidikan itu seorang individu akan menggunakanya dalam hidupnya sebagai langkah hidup.
Contoh Teori Empirisme dalam Kehidupan Sehari Hari
Contoh di sebuah tempat bidang agama, sebelumnya dalam hal agama seorang individu tak tahu apa apa tentang agama. Setelah beberapa waktu belajar dan mendalami apa yang telah diberikan oleh pendidik agamanya, individu itu menyerap apa yang diajarkan oleh pendidik agamanya. Sehingga seorang individu yang dulunya belum mengerti tentang agama , akhirnya bisa mengerti agama sebab belajar dari orang lain.
Perkembangan 100 % Berhubungan dengan Lingkungan
Disini jelas bahwa segala psikologi pendidikan dan kecakapan seorang individu individu muncul dan teroptimalkan dibentuk sebab pelajaran masa lalu yang diserap oleh indra mereka dengan psikologi pendidikan. Individu akan dijadikan apapun tergantung pendidik
yang mendidiknya. Apabila orang yang mengajari itu mengajari hal yang positif, maka akan positif pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila individu mengajarkan hal yang negatif, maka akan negatif juga hasilnya. Oleh sebab itu perkembangan individu menurut teori ini 100% dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.