Teori Decision Making Dalam Psikologi, menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Sebab dalam kehidupan ini manusia akan selalu dihadapkan kepada pilihan untuk selalu dapat membuat sebuah keputusan yang tepat.
Decision making sendiri merupakan sebuah proses pengambilan keputusan dengan melibatkan berbagai pertimbangan dan pertentangan yang terjadi sehingga terlihat dilematis dalam diri individu untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan adalah sebuah proses untuk membuat pilihan dari sejumlahalternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan (Eisenfuhr, 2011). Baca juga Hubungan Psikologi dengan Seni
Sebuah keputusan yang efektif akan membutuhkan pemahaman yang rinci tentang realitas dan lingkungan sosial. Semua dari kita, setiap harinya akan selalu dihadapkan dengan berbagai keputusan. Sebagian kecil dakanari setiap keputusan memiliki konsekuensi yang rendah, sementara yang lain tergantung pada keberadaan kita. Pengambilan keputusan atau decision making sendiri merupakan proses memilih apa yang harus lakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi pilihan yang berbeda.
Dalam uraiannya Walker menjelaskan bahwa dalam proses pengambilan keputusan merupakan alat yang dapat membantu kita atau sebuah anggota keluarga untuk dapat mencapai tujuan, mendapatkan kontrol lebih besar atas hidup kita, serta membantu kita untuk menjadi lebih puas dengan kualitas hidup yang kita miliki. Dalam mengambil sebuah keputusan terdapat beberapa dasar-dasar dalam pengambilan keputusan yang perlu diperhatikan. Adapun dasar-dasar dam lapengambilan keputusan tersebut dapat digunakan sesuai permasalahannya.
Sebuah keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan,dapat pula dibuat berdasarkan rasio. Selain tergantung kepada permasalahannya sebgaimana hambatan-hambatan komunikasi , dalam pengambilan keputusan juga tergantung kepada individu yang membuat keputusan seperti juga pada Teori Public Relations, Teori Komunikasi Massa, Komunikasi Dakwah , komunikasi antar budaya.. Untuk memhami lebih jauh maka berikut ini akan diuraikan mengenai Teori Decision Making Dalam Psikologi.
Teori Decision Making Dalam Psikologi
Decision-making theories (teori pengambilan keputusan menjelaskan bahwa individu dapat mengevaluasi untung/rugi dan manfaat dari berbagai macam tindakan dan akan dapat memilih alternatif terbaik berdasarkan pertimbangan yang logis dan rasional. Seseorang akan lebih memilih alternatif yang mampu memberinya imbalan atau manfaat terbesar dengan biaya terkecil.pengambilan keputusan juga menggunakan perhitungan pro (manfaat dan kontra (kerugian dari beberapa macam tindakan dan kemudian akan memilih yang terbaik. Serta kekuatan relatif dari untung dan rugi ini akan menentukan pilihan yang diambil
Expectacy-value theory merupakan teori perkiraan nilai memperluas gagasan tentang teori untung rugi dengan menambahkan elemen penilaian kemungkinan bahwa kemungkinan maisng-maisng pilihan akan memberikan hasil terbaik. Teori ini menyatakan bahwa setiap keputusan akan didasarkan pada kombinasidari dua faktor, yaitu pertama nilai dari setiap hasil atau alternatif yang mungkin, serta juga kemungkinan, atau perkiraan bahwa dalam masing-masing hasil akan lahir dari keputusan yang diambil.
Terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam mengambil sebuah keputusan. Adapun tahapan-tahapan tersebut menurut Herbart dan Simon, setidaknya menyebutkan ada tiga tahap yang ditempuh dalam pengambilan keputusan, yakni.
- Tahap Penyelidikan. Merupakan tahap ini dilakukan dengan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukankeputusan.
- Tahap Perancangan adalah tahapap yang dilakukan dengan mendaftar, mengembangan, serta menganalisaan arah tindakanyang mungkin dilakukan.
- Tahap Pemilihan dalam ahap ini mulai dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari semua yang ada.
Dalam sebuah proses pengambilan keputusan kita tidak terlepas dari sebuah dinamika kelompok. Dimana dalam sebuah dinamika kelompok sangat dipengaruhi oleh jumlah individu yang ada sebagai anggota kelompok yang bersangkutan. Nilai-nilai atau norma yang dimiliki oleh kelompok tersebut akan sangat besar pengaruhnya terhadap cara berpikir, dan menanggapi suatu gejala sosial dan tingkah laku seseorang. Seperti adanya perubahan sikap (attitude, pendapat atau opinion serta tingkah laku atau behavior) dalam menanggapi rangsangan-rangsangan sosial yang akan disesuaikan dengan norma kelompok.
Proses pengambilan keputusan juga mempertimbangkan rasionalitas agar dapat menciptakan komunikasi yang efektif. Dimana rasionalisasi yang bersifat subjektif memaksimalkan hasil dalam kaitannya dengan pengetahuan aspek subjek tertentu sebagimana komunikasi non verbal . Rasionalitas ini dengan sengaja dapat diterapkan pada semua keputusan dimana penyesuaian rencana untuk tujuan merupakan proses dengan sengaja sebagimana teori bawaan manusia dalam psikologi antropologi .
Sigmund Freud memandang bahwa manusia terbagi atas sekumpulan perasaan, emosi, dan naluri, dengan perilaku yang dipandu oleh keinginan yang tidak disadari. Dalam pengaruh psikologi memiliki dampak signifikan pada perilaku pengambilan keputusan sebgaimana juga cara berkomunikasi dengan baik.
Tekanan dan pengaruh sosial akan dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang tidak rasional sebagimana pengertian komunikasi menurut para ahli. Eksperimen konformitas oleh Solomon Asch menunjukkan bahwa adanya “ketidakrasionalan manusia” sebagimana teori dorongan dalam psikologi .
Bazerman juga menyatakan bahwa pada model rasionalitas terbatas dari Simon dan konsep minimalisasi merupakan perluasan penting dari model rasionalitas ekonomi akan tetapi tidak dapat mendiskripsikan bagaimana penilaian akan dibiaskan. Heuristik serta penilaian dan model bias berasal dari Kahneman dan Tversky ahli teori kognitif yang menyatak bahwa pembuatan keputusan hanya mengandalkan heuristik, bersama dengan Herbert Simon dan Daniel Kahnmen juga menekankan bahwa dalam pembuatan keputusan mempertimbangkan keadilan, kejadian masa lalu, keengganan untuk rugi, serta bagaimana keputusan di bingkai, yang dulunya diabaikan oleh para ekonomi seperti pada teori citra pada perusahaan .
Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Terdapat 4 gaya pengambilan keputusan yaitu :
- Gaya Direktif, Dalam hal ini mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, dan hanya berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, serta sistematis dalam memecahkan sebuah masalah.
- Gaya Analitik, Mempunyai toleransi yang tinggi untuk sebuah ambiguitas, tugas yang kuat serta orientasi teknis . Sangat suka menganalisis situasi, mengevaluasi lebih banyak informasi serta alternatif daripada pembuat keputusan direksi. Biasnya memerlukan waktu lama untuk mengambil keputusan dapat merespon situasi baru atau tidak menentu dengan baik, gaya kepemimpinan otokratis.
- Gaya Konseptual, Mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, terhadap orang yang kuat, dan peduli terhadap lingkungan sosial. Memiliki pandangan yang luas adalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.
- Gaya Perilaku, Mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, orang yang cenderung kuat dan peduli terhadap lingkungan sosial. Bekerja dengan sangat baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat.
- Implikasi Gaya Keputusan, Manajer mengandalkan pada dua atau tiga gaya keputusan. Gaya tersebut akan dapat digunakan dalam menentukan kekuatan dan kelemahan dalam pembuatan keputusan.
Itulah tadi, Teori Decision Making Dalam Psikologi. Semoga dapat bermanfaat.