Teori Bruner dalam aliran psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains koginitif yang telah memberi kontribusi yang sangat berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Sains kognitif merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas : teori Bruner dalam aliran psikologi kognitif, ilmu ilmu komputer, linguistic, intelegensi buatan, matematika, epistemology dan neurepsychology (psikologi syaraf).
Penjelasan teori Bruner dalam aliran psikologi kognitif lebih menekankan arti penting langkah internal dan mental individu. Dalam pandangan para ahli kognitif, tingkah laku individu yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan langkah mental, misalnya : Motivasi, kesenjangan, keyakinan, dsb.
Dalam persepektif teori Bruner dalam aliran psikologi kognitif, pembelajaran kognitif pada dasarnya adalah kejadian mental, bukan kejadian behavioral (yang bersifat jasmaniah) meskipun hal hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata dalam hampir setiap kejadian pembelajaran kognitif individu.
Secara lahiriah, seorang individu yang sedang mengalami pembelajaran kognitif membaca dan menulis, misalnya, tentu menggunakan perangkat jasmaniah (dalam hal ini mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan menggoreskan pena. Akan tetapi, perilaku mengucapkan kata kata dan menggoreskan pena yang dilakukan individu tersebut bukan semata mata respons atas rangsangan yang ada, melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya.
Dasar pemikiran teori Bruner memandang bahwa individu sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan pembelajaran kognitif merupakan suatu langkah aktif yang memungkinkan individu untuk menemukan hal hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya. (Baca juga mengenai teori empirisme dalam psikologi)
Langkah Teori Bruner dalam Aliran Psikologi Kognitif
- Langkah perolehan informasi baru,
- Langkah mentransformasikan informasi yang diterima, dan
- Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. (Baca juga mengenai konsep fitrah dalam psikologi islam)
Bruner, melalui teorinya itu, menjelaskan bahwa dalam langkah pembelajaran kognitif individu sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak atik oleh individu dalam memahami suatu konsep. (Baca juga mengenai teori perkembangan moral kohlberg)
Bruner (Aisyah, 2007: 6) menyatakan untuk menjamin keberhasilan pembelajaran kognitif, pendidik hendaknya jangan menggunakan penyajian yang tak sesuai dengan tingkat kognitif individu. Bruner menjelaskan bahwa pengetahuan itu dapat diinternalisasikan dalam pikiran (Baca juga mengenai teori decision making dalam psikologi)
Pengetahuan kognitif menurut Teori Bruner Dipelajari dalam Tiga Masa
- Masa Enaktif
Pada masa ini pengetahuan dipelajari secara aktif dengan menggunakan benda benda konkret atau situasi nyata. Contoh: Sobat ingin mengenal konsep simetri lipat, sobat dapat menggunakan sebuah kertas karton berbentuk sebuah bangun datar yang dibagi menjadi dua bagian sama besar dan sama bentuknya. (Baca juga mengenai teori gaya hidup dalam psikologi)
- Masa Ikonik
Pada masa ini pengetahuan dipresentasekan dalam bentuk bayangan visual atau gambar yang menggambarkan kegiatan konkret yang terdapat pada masa enaktif.
- Masa Simbolik
Pada masa ini pengetahuan dipresentasekan dalam bentuk simbol simbol.
Prinsip Teori Bruner dalam Aliran Psikologi Kognitif
- Semakin besar tingkat perkembangan intelektual individu, makin meningkat pula rasa tidak ketergantungan individu pada rangsangan yang diberikan.
- Pertumbuhan individu tergantung pada perkembangan kemampuan internal untuk menyimpan dan menyimpan informasi. Data yang diterima individu dari luar perlu diolah secara mental.
- Perkembangan intelektual meliputi peningkatan kemampuan untuk mengutarakan pendapat dan gagasan melalui simbol.
- Untuk mengembangkan kognitif individu diperlukan interaksi yang sistematik antara pengajar dan peserta didik.
- Perkembangan kognitif meningkatkan kemampuan individu untuk memikirkan beberapa alternatif secara serentak, memberikan perhatian kepada beberapa rangsangan dan situasi serta melakukan kegiatan kegiatan.
Prinsip prinsip di atas dapat terlihat jelas bahwa teori Bruner dalam aliran psikologi kognitif penemuan sangat memberi perhatian besar pada perkembangan kognitif peserta didik. Baik secara teori mupun apilikasi yang hendak dikerjakan di dalam kelas atau lingkungan.
Proses Pembelajaran Teori Bruner dalam Aliran Psikologi Kognitif
- Rangsangan (pemberian rangsangan)
Kegiatan pembelajaran kognitif di mulai dengan memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir individu, menganjurkan dan mendorongnya untuk membaca buku dan aktifitas pembelajaran kognitif lain yang mengarah pada persiapan pemecahan permasalahan.
- Problem Statement (mengidentifikasi permasalahan)
Memberikan kesempatan kepada individu untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin permasalahan yang relevan dengan bahan pelajaran kemudian memilih dan merumuskan dalam bentuk hipotesa (jawaban sementara dari permasalahan tersebut).
- Data collecton ( pengumpulan data)
Memberikan kesempatan kepada para individu untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak banyaknya untuk membuktikan benar atau tak benarnya perkiraan tersebut.
- Pengolahan data
Yakni mengolah data yang telah diperoleh individu melalui kegiatan wawancara, observasi dsb. Kemudian data tersebut ditafsirkan.
- Verifikasi
Mengadakan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau salahnya hipotesis yang ditetapkan dan dihubungkan dengan hasil dan proses.
- Generalisasi
Mengadakan penarikan kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau permasalahan yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi. Oleh karena itu, dalam upaya pembangunan karakter bangsa diperlukan upaya sungguh sungguh untuk membangun karakter individu (warga negara).
Karakter Individu Berdasarkan Teori Bruner dalam Aliran Psikologi Kognitif
- Mengolah hati, berhubungan dengan perasaan sikap dan keyakinan/ keimanan.
- Mengolah pikir, berhubungan dengan langkah nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif.
- Mengolah raga, berhubungan dengan langkah persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktifitas baru disertai sportifitas.
- Mengolah rasa dan karsa, berhubungan dengan kemauan dan kreatifitas yang tecermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan.
Dengan menerapkan metode pembelajaran kognitif penemuan ini, maka akan diperoleh beberapa Manfaat Teori Bruner dalam Aliran Psikologi Kognitif, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran kognitif penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah pembelajaran kognitif sudah bermakna.
- Pengetahuan yang diperoleh individu akan tertinggal lama dan mudah diingat.
- Pembelajaran kognitif penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan permasalahan karena yang diinginkan dalam pembelajaran kognitif adar individu dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang diterima.
- Transfer dapat ditingkatkan dimana generalisasi telah ditemukan sendiri oleh individu dari pada disajikan dalam bentuk jadi.
- Penggunaan pembelajaran kognitif penemuan mungkin mempunyai pengaruh dalam menciptakan motivasi individu.
- Meningkatkan penalaran individu dan kemampuanuntuk berpikir secara bebas.
Nah sobat, itulah penjelasan lengkapnya, semoga dapat menjadi wawasan psikologi yang bermanfaat untuk sobat pembaca semua dan dapat diterapkan dalam sebuah pembelajaran atau dalam kehidupan keseharian, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.