Home » Teori Psikologi » 12 Fungsi Teori dalam Pengukuran Psikologi

12 Fungsi Teori dalam Pengukuran Psikologi

by Arby Suharyanto

Kalau sobat mendengar istilah psikologi dasar seringkali akan mengaitkan dengan ilmu dasar ramal atau ilmu dasar raba raba yang penuh kerancuan. Mungkin ada yang berasumsi bahwa ilmu dasar psikologi dasar tidak pasti. Nyatanya, pandangan itu tidak benar. Psikologi dasar adalah sebuah displin ilmu dasar. Itu artinya psikologi dasar harus memiliki metode yang jelas dan terukur dalam menjelaskan fenoma psikologi dasar.

Dengan kata lain, ilmu dasar psikologi dasar harus mampu mengukur aspek jiwa individu. Permasalahannya, apakah aspek jiwa individu yang tidak kelihatan itu bisa diukur ? Ternyata bisa loh sobat. Bagaimana caranya? Sobat bisa menggunakan ilmu dasar psikometri atau teori pengukuran psikologi dasar.

Sebelum membahas bagaimana ilmu dasar psikologi dasar mengukur aspek jiwa individu yang tidak kelihatan, lebih dahulu sobat akan membahas tentang definisi teori pengukuran. Azwar (2016) mendefinisikan ilmu dasar teori pengukuran sebagai cabang dari ilmu dasar statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar dasar teoretik dalam pengembangan tes psikologi yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes psikologi yang dapat berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel.

Apakah teori pengukuran dalam psikologi itu penting? Ya, teori pengukuran dalam psikologi itu penting bahkan sangat penting. Tanpa teori pengukuran dalam psikologi maka disiplin ilmu dasar psikologi hanya terjadi dan dilakukan dengan cara menduga duga permasalahan tanpa bisa mencari tahu permasalahan yang sebenarnya atau tanpa mengetahui hasil yang benar benar tepat.

Pengukuran psikologi dapat dilakukan dengan langkah : (Baca juga mengenai penggunaan teori psikologi dalam dakwah)

  • Identifikasi atau menentukan sasaran dan tujuan penggunaan tes psikologi.
  • Mengatur domain tingkah laku dan indikator indikator atau dasar penilaian yang mewakili.
  • Membuat test specification atau apa saja yang akan diukur (perkiraan).
  • Menulis dasar berdasarkan perkiraan dengan memperhatikan kriteria penulisan dasar, yakni bagaimana penilaian psikologi itu ditulis dan dijelaskan. (Baca juga mengenai fungsi teori dalam psikologi pendidikan)
  • Review dasar dan merevisi dasar dalam pengukuran psikologi, berdasarkan definisi operasional dari dasar yang diukur, perkiraan dan kriteria penulisan dasar yang telah ditentukan.
  • Melakukan uji coba yakni melakukan penilaian dan pengukuran secara langsung.

Nah sobat, dalam pengukuran psikologi itu sendiri tentu dibutuhkan beragam teori agar disesuaikan dan dibutuhkan benarkah atau tepatkah teori tersebut jika diterapkan dalam kehidupan individu atau mengetahui aspek jiwa individu secara psikologi dengan tepat, berikut 12 Fungsi Teori dalam Pengukuran Psikologi selengkapnya. (Baca juga mengenai teori bruner dalam aliran psikologi kognitif)

1. Fungsi teori seleksi

yakni untuk memutuskan individu individu yang akan dipilih. Contohnya tes masuk untuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi untuk suatu jenis jabatan tertentu (Baca juga mengenai teori empirisme dalam psikologi)

2. Fungsi teori pengelompokan

yakni mengelompokkan individu dalam kelompok sejenis. Contohnya mengelompokkan individu yang mempunyai permasalahan yang sejenis sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai permasalahannya. Atau mengelompokkan individu ke program yang khusus. (Baca juga mengenai teori fitrah dalam psikologi pendidikan)

3. Fungsi teori penggambaran

yakni menyuguhkan hasil fungsi teori dalam pengukuran psikologi yang telah diperbuat tanpa pengelompokan tertentu. Contohnya melaporkan profil minat individu yang telah dites dengan tes minat.

4. Menilai suatu treatment

yakni untuk mengetahui apakah suatu perbuatan tertentu yang telah diperbuat terhadap individu atau kelompok individu telah mencapai hasil atau belum. Contohnya individu individu yang mengalami kesulitan belajar diberikan remidial lalu diadakan tes untuk mengetahui apakah remidial yang diberikan sudah berhasil atau belum.

5. Menguji suatu hipotesis

yakni untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan itu betul atau salah. Contohnya seindividu peniliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut : makin terang lampu yang digunakan untuk belajar makin baik prestasi belajar yang akan dicapai.

6. Membantu pekerjaan dalam organisasi

Tujuan fungsi teori dalam pengukuran psikologi khususnya dalam layanannya Bimbingan dan Konseling di sekolah atau organisasi dapat dikemukakan sebagai berikut:

  • Memiliki fungsi individu untuk mengenal pribadinya masing masing.
  • Memiliki fungsi ayah dan ibu untuk mengenal anaknya.
  • Memiliki fungsi psikolog dalam merencanakan dan mengelola pengajaran.
  • Memiliki fungsi kepala sekolah atau organisasi dalam menetapkan kebijakan.
  • Untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling, seperti bahan dasar perkiraan (baik perkiraan kesulitan belajar maupun perkiraan kesulitan pribadi lainnya). Bahan dasar informasi dalam layanan penempatan (pemilihan program khusus, pemilihan kelanjutan studi, pemilihan lapangan kerja dan penempatan lainnya), dsb.

7. Mengetahui hasil yang tepat

  • Dasar dasar yang diukur berupa tingkah laku yang nampak sebagai cerminan dari keadaan aspek jiwa itu tidak selalu secara konsisten mencerminkan suasana batin individu.
  • Bahwa dalam fungsi teori dalam pengukuran psikologi sangat sukar atau bahkan tidak mungkin diperoleh kesepakatan dalam kalibrasi satuan ukuran.
  • Dalam fungsi teori dalam pengukuran psikologi tidak terdapat adanya nol mutlak.
  • Bahwa kemungkinan terjadinya kekurangan dan kesalahan dalam fungsi teori dalam pengukuran psikologi jauh lebih besar dibanding dengan kekurangan dan kesalahan dalam pengukuran alamiah.

8. Mengetahui cara dan dasar penilaian psikologi, yaitu :

  • Harus diperbuat secara tidak langsung
  • Tidak mempunyai satuan ukuran
  • Tidak adanya kesepakatan mengenai awal atau dari mana harus mulai mengukur

9. Mempermudah proses pembukuan

yakni untuk menjalankan suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian fungsi teori dalam pengukuran psikologi yang didasarkan atas perhitungan numerikal dengan menggunakan satuan ukuran tertentu terhadap suatu aspek psikis tertentu.

10. Mengetahui karakter

yakni suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian fungsi teori dalam pengukuran psikologi untuk memahami karakter individu yang didasarkan atas kesan yang ditimbulkan oleh individu yang bersangkutan.

11. Mengetahui minat

Pengukuran minat dalam pengukuran psikologi akan memiliki fungsi individu dalam memilih kemauan yang diinginkannya kemudian mengembangkan minat tersebut. Dengan demikian pengukuran minat memfasilitasi individu dalam memilih kemauannya.

12. Mengetahui aspek kemampuan

Fungsi teori dalam pengukuran psikologi merupakan suatu prosedur yang mencoba untuk menggambarkan dasar psikologi dari individu. Dasar psikologi adalah objek pengukuran dari sampel perilaku mengenai aspek kemampuan umum diantaranya integelensi (IQ), emosi (EQ), spiritual (SQ), kreativitas (CQ). Selain itu, dasar psikologi mencakup pengukuran minat dan karakter dari perilaku individu.

Dengan demikian, fungsi teori dalam pengukuran psikologi memiliki peran yang besar dalam penggambaran karakter individu baik dari segi kemampuan, minat dan karakter. Selain itu, fungsi teori dalam pengukuran psikologi sangat dipengaruhi oleh kemampuan individu baik dalam intelegensi, emosi, ataupun spiritual.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat ya sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like