Masih membahas seputar psikologi nih sobat, karena memang seperti yang sudah penulis utarakan pada artikel sebelumnya, bahwasanya psikologi ini mencakup semua aspek dalam kehidupan kita sehari – harinya. Namun yang sering terjadi adalah kita sering tidak menyadari hal tersebut ya sobat, dan mungkin sering kali kita cenderung tidak mengetahui bahwasanya setiap sikap, perilaku, mental dan emosi kita serta aspek yang lain dalam kehidupan kita tentunya ya sobat.
Adapun psikologi tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu psychology “ psyche “ dan “ logos “ . psyche artinya “ jiwa “ dan logos aritnya “ ilmu” jadi apabila digabungkan psikologi merupakan imu kejiwaan. Namun secara umum, psikologi terseut dapat kita artikan sebagai sebuah cabang ilmu psikologi yang didalamnya mempelajari, mengamati atau meneliti tentang kejiwaan, sikap, mental, perilaku seseorang serta hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Nah oleh karen itulah ilmu psikologi ini memnag cakupannya sangat luas dan komplek dalam kehidupan kita ya sobta.
Oke sobat semua yang selalu penulis rindukan, adapun materi atau pembahasan kita terkait psikologi dalam artikel kali ini adalah mengenai 10 teknik dasar psikologi dalam wawancara. Oleh karena itu , bahkan dalam wawancara pun psikologi ini sangtalah memiliki peran yang cukup penting.
Apabila sobat semua selama ini belum paham atau belum mengetahui atau belum mengerti tentang 10 teknik dasar psikologi dalam wawancara tersebut, untuk itu ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini ya sobat, karena pada artikel kali ini penulis akan mengulasnya secara lengkap. Yuk sobat, mari kita simak ulasan berikut ini denagn seksama. Check It Out ! Berikut ini 10 teknik dasar psikologi dalam wawancara.
1. Teknik Memulai Konseling
Teknik yang pertama adalah teknik memulai konseling itu sendiri. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai konseling adalah sebagai berikut :
- Penyambutan. Dalam melakukan penyambutan dilakukan dengan dua cara yakni verbal dan non verbal. Verbal yaitu dengan penyambutan dimana konselor langsung memberi salam, menanyakan atau menyebut nama serta mempersilahkan duduk. Non-verbal, yaitu konselor langsung menjabat tangan atau tersenyum kepada para kliennya.
- Pembicaraan topik netral. Setelah merasa saling menerima satu dengan yang lain, barulah konselor mulai bertanya ke hal yang bersifat umum atau netral.
- Pembicaan berpindah ke topik yang arahnya ke arah konseling atau wawancara. Pada saat memasuki pembahasan topik, maka konselor akan memulai pertanyaan yang sifatnya khusus mengerucut kepada kepribadian seseorang untuk menemukan informasi mengenai kompetensi diri seseorang.
2. Teknik Penerimaan dan Pengertian
Teknik yang kedua adalah teknik penerimaan dan pengertian. Keberhasilan sebuah konseling sangatlah tergantung pada penrimaan dan pengertian antara konsleor dan ornag yang dikonseling tersebut karena dapat menciptakan suasana yang harmonis diantara keduanya. (Baca juga mengenai teknik dalam modifikasi perilaku)
3. Teknik Mengulangi Pernyataan
Teknik yang ketiga adalah teknik mengulangi pernyataan. Teknik ini adalah teknik yang dilakukan oleh konselor untuk menyatakan kembali suatu pernyataan kepada kliennnya apabila hal tersebut membutuhkan penjelasan yang detai atau hal yang memang dianggap penting. (Baca juga mengenai teknik observasi dalam psikologi)
4. Teknik Memantulkan Perasaan
Teknik yang keempat adalah teknik mematulkan perasaan. Teknik ini merupakan suatu teknik dasar dalam konseling untuk mengungkap sesuatu yang terdapat dalam diri seorang klien. Dengan adanya teknik yang satu ini, maka seorang klien lebih lelusa dan lebih terbuka untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya atau apa yang menjadi “ uneg ungeg nya “. (Baca juga mengenai teknik investigasi dalam psikologi forensik)
5. Teknik Klarifikasi
Teknik yang kelima adalah teknik klarifikasi. Teknik ini adalah suatu teknik yang dilakukan atau digunakan untuk mengungkap kembali isi pernyataan klien yang tekah disampikan kepada konselornya dengan mengguankan kata – kata yang baru dan segar yang bisa mengeluarkan apa yang ada dalam hati, jiwa dan [pikiran si klien tersebut. Dalam klarifikasi ini, seorang konselor perlu mendahului respon dengan kata – kata misalnya : pada dasarnya, pada intinya , pada umumnya, singkat kata, dan yang lain sebagainya. (Baca juga mengenai hakikat asesmen psikologi dalam konseling)
6. Teknik Pembatasan
Teknik yang keenam adalah teknik pembatasan. Pada teknik ini pembatasan yang dimaksud adalah pembatasan yang berassal dari si konselor ataupun si klien, yang dibatasi berupa waktu, materi atau pembahasan peran. Namun yang lebih diutamakan adalah pembahasan utama yang akan menjadi materi atau pembahsan konseling tersebut. (Baca juga mengenai teori kepribadian menurut para ahli dan manfaatnya)
7. Teknik Pengarahan
Teknik yang ketujuh adalah teknik pengarahan. Pengarahan merupakan bentuk konseling dalam wawancara yang sangat berperan untuk tercapainya tujuan konseling tersebut. Dalam pengarahan, konselor dapat mengajukan berbagi bentuk pentanyaan hingga pernyataan yang disampaikan secara langsung, detail dan tentunya tepat pada sasarannya.
Oleh karena itu, dalam proses atau teknik pengarahan tersebut, konselor harusnya banyak menggunakan kalimat – kalimat tanya agar apa yang menjadi permasalah si klien dapat diketahui secara detai serta bisa memberikan pengarahan yang terbaik bagi si klien tersebut.
8. Teknik Berdiam
Teknik yang kedelapan adalah teknik berdiam. Teknik berdiam ini digunakan pada saat di pertengahan proses konseling atau wawancara berlangsung. Dalam suasana diam tersebut , suasana konseling menjadi hening dan tidak ada interaksi secara verbal antara konselor dan kliennya.
Adapun teknik berdiam ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi si klien untuk beristirahat sejenak serta bisa melakukan “ refreshing “ pada pikirannya, sehingga si klien bisa mereorganisasikan pikiran dan perkataan yang hendak diucapkan atau dikatakannya.
9. Teknik Pemberian Nasehat Atau Saran
Teknik yang kesembilan adalah teknik pemberian nasehat atau saran. Teknik ini merupakan teknik dimana konselor memberikan saran atau nasehat kepada kliennya. Pemberian saran atau nasehat ini bertujuan agar pemahaman kliennya lebih jelas / lebih pasti mengenai rencana atau tindakan yang akan dilakukan setelah tahap konseling selesai.
10. Teknik Kesimpulan
Teknik yang kesepuluh adalah teknik kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan suatu teknik yang digunakan oleh konselor untuk menyimpulkan segala sesuatu yang dikemukakan selama proses konseling berlangsung.
Sekian informasi yang bisa penulis sajikan buat sobat semua mengenai 10 teknik dasar psikologi konsleing dalam wawancara pada artikel kali ini. Terima kasih bagi sobat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Semoga bermanfaat bagi sobat semua ya. Sampai jumpa, salam psikologi selalu.