Setiap manusia pasti pernah dihadapkan pada pilihan dalam hidupnya. Beberapa pilihan mungkin tidak mudah untuk dibuat karena individu tersebut harus dapat bertanggung jawab terhadap keputusannya tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang lain terutama keluarga yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak.
Keluarga merupakan orang-orang yang memiliki hubungan dekat dan memiliki peran penting dalam proses transfer ilmu terkait kehidupan dari suatu generasi ke generasi lainnya (Christina, 2011).
Pada beberapa negara yang memiliki tipe kolektivistik (lebih mengutamakan kepentingan kelompok) dengan hubungan orangtua dan anak yang sangat dekat, peran keluarga terutama orangtua sangat penting dalam pengambilan keputusan (Miski & Mawarpuy, 2017).
Biasanya ini terjadi pada negara-negara yang menganut budaya ketimuran, salah satunya adalah Indonesia. Sedangkan negara barat atau yang bertipe individualistik, keluarga hanya memiliki sedikit peran dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Hal ini sejalan dengan fungsi keluarga menurut Appulembang & Agustina (2020), yaitu pemecahan masalah, komunikasi, peran, tanggung jawab afektif, keterlibatan afektif, serta kontrol perilaku.
Peran keluarga dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dalam proses pemberian pertimbangan atau saran sebelum memutuskan suatu hal. Biasanya keluarga memberikan gambaran-gambaran mengenai hal yang mungkin terjadi, utamanya pada keputusan yang cukup besar.
Di sisi lain, keluarga memang memiliki tanggung jawab untuk membimbing anggota keluarganya untuk dapat hidup dengan baik dan tidak terjebak dalam keputusan yang keliru. Pengambilan keputusan yang kurang tepat tentu dapat menyebabkan kerugian lainnya.
Misalnya, dalam proses penentuan tempat bersekolah, jurusan kuliah, pekerjaan, pasangan, waktu menikah, dan lain sebagainya. Sering kali, kita juga menanyakan pertimbangan terhadap keputusan-keputusan sederhana seperti memilih baju yang bagus atau makan malam yang enak.
Keluarga memang berperan penting dalam proses pengambilan keputusan, tetapi yang menjalani keputusan itu adalah kita sendiri. Maka dari itu, pertimbangkan kembali saran atau arahan dari keluarga agar kita dapat bertanggung jawab terhadap pilihan tersebut.