Bagi para pelaku pendidikan, khususnya bagi mereka yang mengatasi masalah pendidikan inklusi, harus memperhatikan bagaimana penerapan psikologi pendidikan yang tepat. Penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusi yang tepat bisa membantu para siswa agar berkembang dengan lebih baik apabila dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki guru yang menerapkan atau melakukan penerapan psikologi pendidikan yang baik. Dengan kata lain, kita tidak hanya membantu dalam penerapan komunikasi efektif dalam pembelajaran.
Bagaimana saja penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusif? Silakan lanjutkan membaca di bawah ini sampai tuntas ya!
Pengertian Pendidikan Inklusif
Sebelum membahas penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusif, tentunya kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu pendidikan inklusif. Dengan demikian, kita bisa mengetahui apa yang disebut pendidikan inklusif dan mana yang bukan disebut dengan pendidikan inklusif.
Dalam dunia pendidikan, istilah inklusif dikaitkan dengan suatu jenis atau model pendidikan yang tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan kemampuan dan atau kelainan yang dimiliki individu. Mengacu pada definisi Reid di atas, pendidikan inklusif merupakan suatu jenis pendidikan yang didasarkan pada prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu.
Pendidikan inklusif pada dasarnya digunakan untuk menjelaskan proses penyatuan anak-anak berkelainan ke dalam suatu program sekolah. Dengan kata lain, dalam pendidikan inklusi, anak-anak yang memiliki kekurangan apabila dibandingkan dengan anak-anak yang lain pada umumnya, berusaha untuk diterima dengan baik dan didukung dengan optimal. Kebutuhan belajar dan cara memberikan pembelajaran akan disesuaikan dengan karakteristik yang khas dimiliki oleh anak-anak inklusi.
Psikologi Pendidikan dalam Pendidikan Inklusi
Lalu bagaimana saja bentuk penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusi? Supaya kamu tidak penasaran, tentunya kamu harus membaca bagian ini sampai tuntas. Perlu diperhatikan bahwa contoh-contoh penerapan berikut ini bukan dimaksudkan untuk menjadi rujukan akademik melainkan hanya sebatas pengetahuan umum yang bisa membantu kita dalam memahami dunia pendidikan inklusi. Sehingga, apabila ingin mengetahuinya lebih lanjut, diharapkan untuk mempelajari artikel atau jurnal terkait psikologi pendidikan yang membahas psikologi pendidikan inklusi dengan lebih detail ya.
Beberapa bentuk penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
Salah satu bentuk penerapan psikologi pendidikan dalam dunia pembelajaran atau pendidikan inklusi adalah adanya kemampuan bagi para pendidik untuk merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. Para pendidik diharapkan dapat menentukan apa saja bentuk perubahan perilaku yang ideal bagi siswa yang dihadapinya. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan bisa terarah dengan baik dan tentunya mencapai hasil yang baik sesuai dengan kebutuhan perkembangan pendidikan yang dimiliki oleh para siswa didik.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai
Bentuk penerapan berikutnya dari pemahaman psikologi pendidikan yang tepat dalam pendidikan inklusi ataupun pendidikan pada umumnya adalah adanya kemampuan para pendidik untuk memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pemahaman psikologi pendidikan yang tepat akan membantu para pendidikan dalam memahami karakteristik siswa, sehingga mampu mengaitkannya dengan strategi seperti apa yang tepat untuk siswa dengan keunikan, gaya belajar, kepribadian, masalah dan lain sebagainya yang dimiliki oleh siswa tersebut.
3. Memberikan bimbingan dan konseling
Sudah sewajarnya apabila seorang guru di suatu sekolah memiliki tugas dan peran untuk melakukan pembelajaran. Akan tetapi, seorang guru juga tampaknya diharapkan untuk bisa membimbing para siswanya yang mengalami masalah kehidupan, seperti karier, pertemanan, dan berbagai masalah lain yang tentunya akan mempengaruhi proses belajarnya apabila tidak bisa diatasi dengan cara yang tepat.
Salah satu bentuk penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusi oleh karenanya adalah untuk membantu para guru dalam memberikan bimbingan dan konseling bagi para siswanya yang mengalami masalah belajar, masalah pergaulan ataupun masalah lainnya.
Dengan hubungan interpersonal yang terjalin dengan baik, tentunya para siswa bisa mendapatkan pembimbingan yang tepat dari para guru. Hal ini penting mengingat pengaruh bahasa dalam komunikasi pendidikan bisa membantu siswa dalam berkomunikasi dengan tepat dengan guru.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
Bentuk penerapan dari psikologi pendidikan pada para peserta didik berikutnya dari para pendidik adalah adanya kemampuan untuk memfasilitasi dan memotivasi minat belajar para peserta didik.
Memfasilitasi proses belajar siswa berarti berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki oleh siswa, yang meliputi bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi, seperti namanya, adalah suatu usaha untuk menumbuhkan minat belajar para siswa didik sehingga mereka bersemangat dalam menjalani proses pembelajaran yang harus mereka ikuti.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Bentuk penerapan psikologi pendidikan berikutnya adalah mewujudkan lingkungan atau suasana yang efektif sehingga setiap siswa bisa berkembang dengan baik, tanpa mengalami masalah emosi yang bisa mengganggu proses pembelajaran yang harus ditempuh oleh siswa didik.
Dengan demikian, siswa bisa belajar dengan emosi yang positif, pikiran yang fokus dan tentunya perasaan yang nyaman karena lingkungan pembelajaran yang mendukung terbentuknya suasana tersebut. Hal ini sewajarnya diatur dalam manajemen komunikasi dalam pendidikan oleh pihak yang berwenang.
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
Bentuk penerapan berikutnya dari penerapan psikologi pendidikan dalam dunia pendidikan inklusif adalah memudahkan para guru dalam berinteraksi secara tepat dengan siswanya yang memiliki berbagai macam karakteristik tertentu dan bisa jadi berbeda-beda.
Tanpa memiliki atau menerapkan psikologi pendidikan dengan tepat, hal ini akan sangat sulit untuk dilakukan karena dibutuhkan tidak hanya kesabaran dan pengertian dari guru, akan tetapi juga ilmu yang tepat untuk memahami bagaimana cara untuk berinteraksi dengan siswa-siswa yang mereka miliki. Seperti yang telah sering kali disebutkan, inilah salah satu wujud makna penting komunikasi dalam interaksi sosial.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil
Bentuk penerapan psikologi pendidikan berikutnya adalah penilaian terhadap pembelajaran siswa dengan adil. Penilaian dengan adil yang dimaksud adalah dalam penilaian sesuai dengan pemenuhan prinsip-prinsip penilaian, teknis penilaian, serta memberikan penilaian hasil penilaian yang sesuai dengan keadaan siswa dan masalah soal yang dihadapi oleh siswa.
Penerapan Lainnya
Selain beberapa bentuk penerapan di atas, penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusi lainnya antara lain adalah sebagai berikut:
- Berbicara dengan bahasa yang sesuai dengan kepribadian siswa
- Memiliki kesabaran dalam mengajar para siswa
- Tidak memberikan pembedaan terhadap siswa-siswa yang diajar
- Membantu menemukan sebab kesulitan anak dalam proses pembelajaran
- Membantu menjelaskan masalah anak-anak pada orang tua dengan lebih mudah
- Menjalankan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak dan bukan kesukaan pendidik saja
Itulah beberapa jenis penerapan psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusif yang bisa kita ketahui. Semoga dari beberapa pemaparan di atas, kita bisa mengetahui betapa pentingnya peran psikologi pendidikan dalam pendidikan inklusif, ataupun pada pendidikan pada umumnya.
Jangan lupa, para guru juga harus bisa mengetahui apa saja media pembelajaran yang tepat untuk mempermudah proses pembelajaran dengan cara mengetahui ciri ciri media pembelajaran yang efektif dan efisien.
Selamat mempelajari psikologi pendidikan dan kaitannya dengan dunia komunikasi dalam dunia pendidikan anak ya!