Home » Gangguan Psikologi » Sindrom » Mood Swing: Penyebab – Dampak dan Cara Mengatasinya

Mood Swing: Penyebab – Dampak dan Cara Mengatasinya

by Gendis Hanum Gumintang

Setiap manusia pada umumnya memiliki pernah mengalami suasana hati atau biasa disebut juga dengan mood yang berubah-ubah setiap hari. Hal ini sebenarnya adalah fenomena yang wajar karena manusia memang diberkahi kemampuan untuk merasakan berbagai emosi, seperti bahagia, marah, sedih, jijik, kaget, takut,serta emosi turunan lainnya.

Suasana hati yang terus berganti dapat terjadi sesuai dengan kondisi yang sedang dialami individu ketika beraktivitas. Misalnya, kita senang ketika mendapat hadiah, kita sedih ketika gelas kesayangan kita hilang, kita marah saat kalah bermain game, kita takut berada dalam jalan yang sepi, dan sebagainya. Akan tetapi, ada perubahan emosi yang tidak wajar dan cenderung mengganggu individu. 

Pengertian Mood Swing

Perubahan suasana hati jika terjadi terlalu cepat atau tanpa ada alasan yang jelas dapat dikatakan sebagai mood swing. Menurut Elfida (2012), mood swing adalah pergantian emosi serta suasana hati individu yang naik-turun secara fluktuatif. Selain itu, Deswika (2018) juga mengatakan bahwa mood swing adalah ketika mood yang berubah terjadi secara ekstrim dan tidak ada penyebab khususnya. Mood swing sebenarnya wajar dirasakan manusia, tetapi dapat menjadi kondisi yang buruk sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari individu.

Ciri-ciri Mood Swing

Meskipun masyarakat awam tidak bisa mendiagnosis gangguan mood swing secara pribadi, tetapi kita bisa melihat beberapa ciri-ciri awal adanya mood swing sebelum mengkonsultasikannya kepada tenaga kesehatan mental. Umumnya, mood swing terjadi saat seseorang merasa ada perubahan suasana hati, padahal ia berada dalam kondisi yang sama. Hal ini dalam taraf wajar hanya terjadi selama beberapa jam atau paling lama seharian.

Namun, terdapat kondisi mood swing yang sudah parah saat individu merasa perubahan emosinya ini terjadi terlalu cepat berganti dan cukup sering dirasakan. Terlebih apabila sudah muncul pikiran atau perasaan ingin bunuh diri, maka mood swing sudah cukup parah dan harus meminta bantuan psikolog atau psikiater. Berikut adalah beberapa contoh tanda yang menunjukkan mood swing:

  • Sedih dan murung terus-menerus
  • Mudah emosi dan tersinggung
  • Kesulitan untuk berkonsentrasi dan fokus
  • Minat terhadap kegiatan yang sebenarnya disukai
  • Lesu, kurang berenergi, dan tidak bersemangat
  • Terlalu reaktif terhadap segala hal
  • Pola makan yang tidak wajar (terlalu sedikit atau terlalu banyak).

Penyebab Timbulnya Mood Swing

  • Kondisi hormon yang berubah. Hal ini biasanya dialami oleh perempuan dari remaja hingga lansia yang sedang dalam fase premenstrual syndrome (PMS) sebelum datang bulan, memiliki gangguan psikolgis pada saat menstruasi masa kehamilan, atau memasuki masa menopause.
  • Zat kimia di otak tidak seimbang. Setiap manusia memiliki hormon serotonin dan dopamin, serta hormon lainnya yang berfungsi mengatur mood sesuai dengan kondisi yang dialami. Apabila zat-zat kimia tersebut tidak berfungsi dengan benar, dapat menimbulkan mood swing.
  • Perubahan cuaca atau musim. Serotonin, salah satu hormon yang mempengaruhi suasana hati manusia dapat dipengaruhi oleh sinar matahari. Sinar matahari yang kurang, membuat kadar serotonin menurun. Selain itu, terdapat orang yang memiliki seasonal affective disorder (SAD) biasanya akan merasakan mood swing saat depresi di musim dingin.\
  • Penyakit kronis yang mempengaruhi otak. Demensia dan strok merupakan contoh penyakit yang juga dapat membuat penderitanya merasakan mood swing sebab penyakit tersebut memiliki pengaruh terhadap suasana hati atau emosi.
  • Efek samping obat-obatan. Beberapa orang mengalihkan rasa stres atau sedihnya pada obat-obatan dengan harapan perasaaan tersebut dapat hilang. Namun, justru obat-obatan terlarang dapat menyebabkan 12 dampak psikologis dari mengkonsumsi narkoba termasuk mood swing.
  • Konsumsi makanan tertentu. Pola makan yang buruk ditambah dengan konsumsi makanan yang kurang nutrisi juga secara tidak langsung dapat membuat individu merasa emosinya berubah-ubah karena kadar gula darah yang tidak sesuai sehingga terjadi malnutrisi.
  • Gangguan mental yang memang dialami. Depresi, bipolar, skizofrenia BPD, serta ADHD juga dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mood swing. Orang dengan gangguan psikologis pada umumnya memiliki hambatan untuk mengendalikan emosi seperti manusia yang sehat.6 Penyebab Bad Mood Tanpa Alasan

Contoh Mood Swing

Agar lebih mudah untuk memahami mood swing, marilah kita bayangkan gambaran kondisi yang dialami seseorang ketika mengalami mood swing. Misalnya, ada mahasiswa A sedang berkumpul bersama teman-temannya di sebuah cafe, mendengarkan live music yang bagus, makan-makanan yang enak, dikelilingi oleh orang terdekat selama berkuliah. Awalnya ia merasa senang saat itu, tetapi entah mengapa tiba-tiba mahasiswa tersebut merasa sedih dan kesepian, padahal tidak ada kata-kata atau perbuatan yang menyinggung, tidak ada masalah yang sedang dihadapi, rasa sedih tersebut datang tanpa sebab. Lalu, keesokan harinya mahasiswa tersebut kembali ceria meski tidak ada upaya khusus untuk menyelesaikan kesedihannya kemarin.

Dampak Mood Swing

Pada umumnya, dampak dari kondisi mood swing adalah individu akan terhambat dalam menjalani hidup normal. Hal ini tentunya disebabkan oleh kondisi emosi yang sedang kurang stabil. Beberapa orang merasa bahwa suasana hatinya sangat mempengaruhi bagaimana mereka beraktivitas. 

Misalnya, ketika mood sedang bagus, maka individu akan cenderung melakukan suatu hal dengan senang hati dan maksimal. Namun, ketika mood-nya buruk, individu cenderung tidak mau melakukan kegiatan dan hanya ingin diam saja mengurung diri.

Mood swing yang parah dapat membuat individu mengalami gangguan psikologis seperti bipolar. Walaupun demikian, tidak semua mood swing menunjukkan ciri ciri bipolar kambuh yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi sebelum mendiagnosis apakah benar ada gangguan psikologis atau tidak.

Cara mengatasi Mood Swing

  • Makan makanan yang sehat sebab makanan bergizi lebih berdampak positif terhadap mood daripada menggunakan “jalan pintas” dengan obat-obatan terlarang atau alkohol.
  • Hindari tidur terlalu larut sehingga tubuh dapat beristirahat dengan maksimal dan dapat beraktivitas dengan baik keesokan harinya karena energinya sudah kembali pulih.
  • Rajin olahraga sebab rutin berolahraga dapat membuat produksi hormon endorfin meningkat sehingga stres lebih terkontrol dan suasana hati membaik. Selain itu, secara umum pentingnya olahraga untuk kesehatan mental juga sudah banyak diketahui.
  • Berkumpul dengan orang terkasih dan berbicara tentang kondisi yang dialami. Dengan begitu ada insight baru yang mungkin dapat membantu untuk hidup lebih optimal.
  • Melakukan kegiatan yang disukai di sela-sela kesibukan, seperti membaca buku, memasak, mendengarkan musik, menonton film, bermain dengan hewan peliharaan, atau hobi lainnya.
  • Latihan relaksasi dan meditasi dapat membantu kita untuk bisa lebih fokus pada kondisi saat ini dan di sini sehingga suasana hati yang muncul tidak jelas asalnya lebih dapat dikendalikan. Terdapat 6 contoh relaksasi dalam modifikasi perilaku yang dapat dicoba untuk mengurangi mood swing.
  • Menulis jurnal yang berisikan pengalaman, hal yang disyukuri, atau emosi yang dirasakan dalam satu hari dapat menjadi media penyaluran suasana hati.
  • Segera konsultasikan kondisi mood swing dengan psikolog atau psikiater apabila hal tersebut sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Intinya adalah gaya hidup yang baik dan rutinitas yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan dapat membantu agar mood swing tidak terlalu mengganggu dan mencegah mood swing menjadi gangguan yang lebih parah. Mood swing dapat diatasi jika orang yang mengalaminya sadar, menerima kondisinya, dan berusaha mencari cara yang tepat sebab suasana hati yang mudah berubah-ubah tentu membuat diri sendiri dan orang lain merasa tidak nyaman.

You may also like