Home » Ilmu Psikologi » 12 Hubungan Kesehatan Mental dengan Bimbingan Konseling

12 Hubungan Kesehatan Mental dengan Bimbingan Konseling

by Arby Suharyanto

Individu adalah makhluk sosial yang membutuhkan individu lain dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari hari dan juga membutuhkan bantuan individu lain, untuk mencapai tujuan yang hendak dicapainya yang semuanya bisa dilakukan dan dipengaruhi oleh kesehatan mentalnya. Individu, ketika dilahirkan di dunia sudah membutuhkan bantuan dan bimbingan dari individu lain, terutama bimbingan dari ayah dan ibu. Ayah dan ibu mengasuh individunya supaya menjadi individu yang tumbuh dan berkembang secara optimal dan normal.

Ketika individu tersebut mulai menjadi individu yang dewasa, ayah dan ibu memasukkan individunya ke sekolah. Di sekolah individu tersebut mendapatkan bimbingan dari para psikolog dalam proses belajar mengajar. Pelayanan hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling yang terdapat di sekolah di Indonesia merupakan layanan yang telah ada sejak tahun 1960 an.

Mulai tahun 1875 pelayanan hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling telah resmi memasuki sekolah sekolah, yaitu dengan dicantumkannya pelayanan tersebut pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah sekolah seluruh Indonesia, pada jenjang SD, SLTP, dan SLTA. Dan pada tahun 1984 keberadaan hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling lebih dimantapkan lagi. Nah sobat, berikut Hubungan Kesehatan Mental dengan Bimbingan Konseling.

1. Mengetahui gambaran dan sikap yang baik terhadap pribadi sendiri

Prinsip ini biasa diistilahkan dengan self image. Prinsip ini antara lain dapat dicapai dengan penerimaan pribadi, keyakinan pribadi dan kepercayaan pada pribadi sendiri. Self Image yang juga disebut dengan citra pribadi merupakan salah satu unsur penting dalam kesehatan mental. (Baca juga mengenai karakteristik mental yang sehat)

2. Menghasilkan keterpaduan antara Integrasi pribadi

Yang dimaksud keterpaduan di sini adalah adanya keseimbangan antara kekuatan kekuatan jiwa dalam pribadi, kesatuan pandangan (falsafah) dalam hidup dan kesanggupan menghadapi stress sehingga individu dapat memiliki kesehatan mental yang baik. (Baca juga mengenai cara meningkatkan sifat adil)

3. Memahami perwujudan atau aktualisasi pribadi

Merupakan proses pematangan pribadi yang berhubungan erat dengan kesehatan mental. Menurut Reiff, individu yang memiliki kesehatan mental adalah individu yang mampu mengaktualisasikan pribadi atau potensi yang dimiliki, serta memenuhi kebutuhan kebutuhannya dengan cara yang baik dan memuaskan. (Baca juga mengenai cara meningkatkan semangat kerja)

4. Meningkatkan kemampuan menerima individu lain

Melakukan kegiatan sosial dan menyesuaikan pribadi dengan lingkungan setempat. Untuk dapat memiliki kesehatan mental yang sukses dalam kehidupan, minimal individu harus memiliki kemampuan dan keterampilan, mempunyai hubungan yang erat dengan individu yang mempunyai otoritas dan mempunyai hubungan yang erat dengan teman teman. (Baca juga mengenai cara meningkatkan harga diri)

5. Mengetahui minat

Berminat dalam tugas dan pekerjaan Individu yang menyukai terhadap pekerjaan walaupun berat maka akan cepat selesai daripada pekerjaan yang ringan tetapi tidak diminatinya dimana emua minat dapat ditumbuhkan dengan kesehatan mental yang baik. (Baca juga mengenai cara meningkatkan wibawa dan kharisma)

6. Bahan pengawasan pribadi

Mengadakan pengawasan terhadap hawa nafsu atau dorongan keinginan serta kebutuhan oleh akal pikiran merupakan hal pokok dari kehidupan individu dewasa yang bermental sehat dan kepribadian normal, karena dengan pengawasan tersebut individu mampu membimbing segala tingkah lakunya dengan penuh kesadaran.

7. Menanamkan rasa benar dan tanggung jawab

Rasa benar dan tanggung jawab penting bagi tingkah laku dan berhubungan dengan kesehatan mental, karena setiap individu ingin bebas dari rasa dosa, salah dan kecewa. Rasa benar, tanggung jawab dan sukses adalah keinginan setiap individu yang sehat mentalnya.

8. Memaksimalkan tujuan dilakukannya bimbingan konseling yaitu :

  • Pemahaman, adalah membantu individu agar memiliki pemahaman terhadap pribadinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
  • Preventif (pencegahan), adalah upaya psikolog untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh individu.
  • Pengembangan, adalah psikolog senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
  • Perbaikan (penyembuhan), adalah tujuan bimbingan yang bersifat kuratif. Tujuan ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah
  • Penyaluran, adalah tujuan bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan yang sesuai dengan minat, bakat siswa.
  • Penyesuaian, adalah tujuan bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan pribadi secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

9. Memaksimalkan fungsi

  • Fungsi dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar individu mengenal kekuatan dan kelemahan pribadinya sendiri.
  • Fungsi dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar individu mengenal lingkungannya secara obyektif, baik sosial maupun ekonomi.
  • Fungsi dalam rangka menggapau masa depan dimaksudkan agar individu mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan pribadinya, baik pendidikan, karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat.

10. Mengubah pola hidup yang salah agar memiliki mental yang sehat

Dari semua keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa antara hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling mempunyai hubungan yang erat dimana diantara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau individu lain dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup individu yang salah atau kurang sesuai ke jalan dan arah yang benar sehingga tiap individu memiliki mental yang sehat.

11. Menjadikan pola hidup positif

Mengubah pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif. Sehingga klien dapat mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari individu pembimbing atau psikolog yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing.

12. Mengoptimalkan kesehatan mental individu

Membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai nilai, serta terpecahnya masalah masalah yang dihadapai individu (klien). Termasuk hubungan kesehatan mental dengan bimbingan konseling adalah membantu individu agar dapat menjadi individu dengan ciri ciri mampu memahami dan menerima pribadinya sendiri dan lingkungannya, membuat keputusan dan rencana yang realistik,

mengarahkan pribadi sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan pribadi sendiri sehingga memiliki ketenangan sepanjang hidupnya dan memiliki kesehatan mental yang baik yang berujung pada kemudahan dalam segala hal, baik itu hubungan dengan orang terdekat, hubungan dengan siswa lain dan guru di skeolah atau jenjang pendidikan lainnya, dan memiliki pandangan masa depan yang baik.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like