Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » 12 Hambatan dalam Menyalurkan Bakat

12 Hambatan dalam Menyalurkan Bakat

by Arby Suharyanto

Setiap manusia terlahir dengan kepandaian atau kecerdasan yang berbeda beda yang bisa terihat secara alami atau dengan cara dipancing dengan kebiasaan dan latihan. Tiap orang memiliki kesempatan yang berbeda dalam menyalurkan kemampuannya tersebut yang diantaranya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan keadaan.

Dalam kehidupan sehari hari, seringkali ditemui individu yang sebenarnya memiliki bakat namun belum memiliki kesempatan yang maksimal untuk menjadikan bakat tersebut menjadi jalan untuk meraih kesuksesan atau belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan dengan semaksimal mungkin.

Nah sobat, pada kesempatan kali ini penulis membahas mengeanai Hambatan dalam Menyalurkan Bakat agar bisa diperkirakan apa saja hal hal yang dapat mempengaruhi kesukesan atau kemajuan individu sehingga bisa diantisipasi secara dini dan setiap diri kita mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan.

1. Hambatan Dalam Kesehatan

Hambatan dalam kesehatan sangat mempengaruhi aktifitas penyaluran bakat individu. Jika memiliki tubuh yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh baik terhadap kegiatan penyaluran bakat. Dan hambatan tubuh yang lemah atau sakit akan menjadi hambatan dalam penyaluran bakat sehingga mengurangi tercapainya hasil penyaluran bakat yang maksimal. (Baca juga mengenai peran guru dalam mengembangkan bakat peserta didik)

2. Hambatan Fungsi Kesehatan atau Fisiologis

Selama kegiatan penyaluran bakat berlangsung, peran fungsi fisiologis pada  individu sangat mempengaruhi hasil penyaluran bakat, terutama fungsi indera tubuh. Fungsi indera tubuh yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktifitas penyaluran bakat. individu yang memiliki kecacatan tubuh (fungsi indera tubuh atau tubuh) (Baca juga mengenai dasar biologis perilaku)

terkadang tidak dapat mencapai hasil penyaluran bakat yang maksimal. Meskipun juga ada  individu yang memiliki kecacatan tubuh namun nilai bakatnya teruss berkembang dan memuaskan. Sebab kadang merasa memiliki kekurangan karena ketidaksempurnaan yang ada dalam dirinya seperti : (Baca juga mengenai sifat dasar manusia)

  • sulit bergaul karena memiliki perasaan malu dan minder akan kekurangannya
  • ada perasaan takut diejek orang
  • merasa tidak sempurna dibandingkan dengan orang orang lain (Baca juga mengenai jenis terapi bermain pada anak usia sekolah)

3. Pengembangan Kecerdasan

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam kegiatan penyaluran bakat  individu, karena  menentukan kualitas penyaluran bakat individu. Semakin tinggi kecerdasan seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih sukses dalam penyaluran bakat. Oleh karena itu, perlu bimbingan penyaluran bakat dari orang lain seperti orang tua, pelatih bakat,dsb. (Baca juga mengenai jenis kecerdasan pada anak)

Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan penyaluran bakat, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap pelatih bakat professional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menyalurkan bakat.

4. Motivasi

Motivasi adalah salah satu sebab yang mempengaruhi keefektifan kegiatan penyaluran bakat individu. Motivasi yang mendorong individu ingin melakukan kegiatan penyaluran bakat. Para ahli psikologi menghubungkan motivasi sebagai kegiatan di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi diartikan sebagai pengaruh kebutuhan kebutuhan dan keinginan terhadap perkembangan bakat tersebut.

5. Minat

Secara sederhana minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi karena disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai sebabr internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan.

Namun lepas dari hal tersebut, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktifvitas penyaluran bakat, seseorang akan menjadi tidak bersemangat atau bahkan tidak mau melakukan penyaluran bakat. Oleh karena itu, dalam hal penyaluran bakat di area penyaluran bakat, seorang pelatih bakat atau pendidik perlu membangkitkan minat individu agar tertarik terhadap hal pengembangan bakat yang akan disampaikan.

6. Sikap

Dalam kegiatan penyaluran bakat, sikap dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan penyaluran bakat. Sikap adalah gejala di dalam diri yang mempengaruhi berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang umum dan tetap terhadap objek, orang, peristiwa dsb, baik secara baik maupun buruk (Shay,2003).

7. Hambatan Sosial Tempat penyaluran bakat

Pendidikan di tempat penyaluran bakat bukan sekedar bertujuan untuk melatih individu supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan ke jenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka raport, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi manusia sejati. Kegiatan pembentukan manusia sejati sudah mulai sejak  individu hidup dalam keluarga, kemudian dilanjutkan di tempat penyaluran bakat, di masyarakat, di dunia kerja dan di lingkungan sekitar.

8. Cara Ajar yang Diberikan dalam Materi Pengembangan Bakat

Dalam mengajar untuk menyalurkan bakat, pelatih bakat memerlukan cara yang cocok. Cara ini dimaksudkan agar hal yang disampaikan oleh pelatih bakat terasa menarik dan individu mudah menyerapnya sehingga semaki tertarik untuk mengembangkan bakat.

9. Penerapan disiplin

Disiplin dalam sebuah tempat penyaluran bakat sangat diperlukan untuk meengontrol kegiatan individu di tempat penyaluran bakat. Namun kedisiplinan yang terlalu ketat akan membuat individu merasa terkekang dan merasa ruang geraknya dibatasi.

10. Hubungan Individu dengan Pelatih Bakat Maupun Teman

Suasana sebuah area penyaluran bakat didukung oleh peran pelatih bakat dan anggota area penyaluran bakat. Jika suasana area penyaluran bakat tidak mendukung, maka dapat menjadi hambatan dalam penyaluran bakat dan kegiatan penyaluran bakat individu. Hubungan individu dengan pelatih bakat, individu dengan teman juga perlu dibangun sebaik mungkin sehingga tercipta suasana ynag baik dan nyaman bagi individu, sehingga mereka betah menjadi bagian dari area penyaluran bakat.

11. Keadaan Sosial Masyarakat

Hambatan hambatan masyarakat tempat tinggal individu juga mempengaruhi kegiatan penyaluran bakat  individu. Hambatan individu yang kumuh, banyak pengangguran, dan banyak teman sebaya di area yang tidak ada tempat penyaluran bakat dapat menjadi sebab yang menimbulkan kesukaran penyaluran bakat bagi individu. Misalnya individu tidak memiliki teman penyaluran bakat dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan meminjam sarana prasarana atau alat penyaluran bakat yang lain.

  12. Kondisi keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kali  individu mendapat kesempatan dan dipancing untuk penyaluran bakat. Oleh karena itu, jika ada hambatan dalam keluarga sangat mempengaruhi kegiatan penyaluran bakat  individu.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, tentunya memang harus berusaha disertai memperluas pergaulan dan terus menambah ilmu untuk bisa menyalurkan dan memajukan bakat yang dimiliki ya sobat. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like