Home » Gangguan Psikologi » gejala » 7 Gejala Gangguan Stres Pascatrauma

7 Gejala Gangguan Stres Pascatrauma

by Rini Sabarini

Peristiwwa gangguan stres pascatrauma atau disebut dengan post traumatic stress disorder merupakan satu kondisi psikologis yang muncul apabila seseorang mengalami tindakan buruk atau kejadian yang mengerikan dalam hidupnya. Dimana kejadian tersebut berlangsung lama maupun baru saja terjadi. Contoh cara mengatasi trauma pada remaja dengan terapi dan obat.

Bisa saja pada saat kejadia Anda mungkin berada di bawah kendali lawan atau lari untuk mempertahankan diri Anda. Namun, bagi penderita trauma ini, reaksi tersebut tidak menghilang begitu saja sebab sudah lama membekas. Nah, untuk mengetahui apakah gejala tersebut masih dirasakan, berikut ini beberapa gejala gangguan stress pascatrauma yang bisa diketahui :

1. Penderita Cenderung Menjadi Pendiam dan Murung

Gejala yang cenderung muncul pascatrauma umumnya yaitu korban lebih banyak diam dan murung. Bahkan tidak jarang mengurung diri dari keramaian dan juga pergaulan di lingkungan sekitarnya. Trauma yang mengerikan mengakibatkan seseorang memiliki rasa takut teramat sangat, bahkan pemulihan yang lama. Berikut ini cara mengatasi trauma sosial dengan terapi.

2. Mudah Ketakutan

Selanjutnya gejala pascatrauma bisa terlihat dari raut muka dan bahasa tubuh seperti ketakutan, cemas dan tertekan. Walalupun korban sudah berada di tempat atau lingkungan yang aman, perasaan takut masih menghantui. Seolah bayang – bayang peristiwa selalu menghantui kemana saja berada. Ketahui beberapa cara mengatasi trauma kehilangan terberat.

3. Perasaan Gelisah

Berikut gejala gangguan stress pascatrauma muncul perasaan gelisah. Bagi korban trauma berat, sulit rasanya mengisi hari – hari dengan kebahagiaan.

Bekas kesan trauma tidak mudah begitu saja hilang, sehingga timbul rasa gelisah dan resah. Perasaan akan bertambah apabila korban melihat bentuk kejadian berulang walau terjadi dengan orang lain. Simak kiat dan cara mengatasi trauma gempa bumi dan tsunami.

4. Tidak Menyukai Dunia Luar

Bekas trauma contohnya kekerasan atau pelecehan bisa berakibat kepada korban mengurung diri dari pergaulan dan masyarakat.

Hal ini disebabkan korban merasa takut bertemu dengan orang lain, merasa malu, atau tidak percaya diri. Karena itu kebanyakan korban trauma sangat jarang bertemu atau mau menemui orang lain kecuali keluarga atau sahabat. Berikut ini cara mengatasi trauma melahirkan normal secara psikologis dan medis.

5. Muncul Perasaan Obsesif

Pascatruama yang terjadi dapat pula mengganggu ketenangan hidup korban, umumnya kondisi orang normal mampu kembali hidup sediakala.

Namun, berbeda dengan korban pascatrauma berat,  korban akan lebih sulit bangkit bahkan parahnya terkadang timbul gejala perilaku obsesif kompulsif dalam berbagai hal. Apabila kondisi semakin berlarut maka bisa menyebabkan korban menjadi depresi berat. Kenali gejala – gejala konflik stres trauma dan frustasi dalam diri.

6. Timbul Halusinasi

Gejala gangguan stress pascatrauma yang paling berbahaya adalah mampu menyebabkan perasaan halusinasi. Korban mudah melihat sesuatu hal aneh, walau sebenarnya itu tidak terjadi. Gangguan organ otak, dan juga pikiran menjadi faktor timbulnya halusinasi. Sebab itu diperlukan adanya terapi serta penangan medis yang tepat. Berikut gejala Cumulative Trauma Disorder dan cara mengatasinya.

7. Perasaan Bunuh Diri

Hal yang paling ditakutkan jika terjadi trauma berat adalah keputusan untuk mengakhiri hidup si korban. Beban dan tekanan mental serta rasa takut yang kuat membuat korban merasa tidak ada jalan keluar kecuali mengakhiri hidup. Hal inilah yang membahayakan jika tidak segera ditangani dengan benar dan tepat. Ketahui kiat dan juga cara menghilangkan trauma setelah operasi.

Untuk mengetahui cara pengobatan pascatrauma, berikut yang bisa dilakukan :

  • Bicara dan komunikasikan mengenai kondisi yang sesungguhnya kepada keluarga dan juga orang terdekat.
  • Korban bisa berkonsultasi dengan ahli agama, apabila kondisi psikis dan keagamaan terganggu atau butuh guru spiritual dalam memecahkan persoalan.
  • Korban juga bisa berkonsultasi kepada ahli seperti ahli terapi, psikolog, psikiater untuk mengetahui bagaimana pemulihan kondisi tersebut.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai gejala gangguan stress pascatrauma, semoga menjadi manfaat dan referensi bagi siapapun yang ingin mencari tahu hal tersebut.

You may also like