Psikologi sangat berperan dalam segala aspek kehidupan, tak terkecuali dalam dunia usaha. Perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh sebab itulah, peran psikologi dalam dunia usaha sangat besar dalam dalam mengembangkan sumber daya manusia dan organisasi. Akan tetapi pada kondisi saat ini banyak orang khususnya pelaku bisnis yang belum mampu memahami psikologi seseorang dengan baik dalam lingkungan bisnisnya.
Psikologi sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau hal yang berhubungan dengan kejiwaan seseorang. Dalam dunia bisnis terdapat banyak faktor psikologi yang dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yang dimiliki. Sehingga dengan kondisi tersebut membuat seseorang pemimpin yang mengelola peusahaan harus mampu memahami psikologi karyawan yang bekerja dalam perusahaannya. (Baca juga mengenai faktor psikologi dalam wirausaha).
Dalam dunia usaha psikologi disebut sebagai psikologi industri. Psikologi industry adalah.Ilmu yang mempelajari manusia dan segi-segi kejiwaan dalam konteks kerja di industri atau perusahaan secara sistematis dan ilmiah. Menurut John Miner peran psikologi industri dalam perusahaan adalah terlibat dalam proses input, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan, terlibat dalam proses output. (Baca juga mengenai manfaat psikotes untuk SDM).
Ada beberapa faktor penting dalam karakteristik pekerja yang sukses secara psikologis, yaitu self confidence, originality, task oriented, future oriented, risk tasking, people oriented. Di dalam sebuah instansi atau lembaga pasti akan terjadi interaksi sosial karena itu salah satu faktor yang menunjang psikologi terhadap sebuah industri atau psikologi industri agar terjadi dampak yang positif bagi pegawai tersebut, (Baca juga mengenai aplikasi ilmu psikologi dalam kewirausahaan).
misalnya saja perbedaan individu dalam kelompok dan kesesuain kelompok, human realition, team work yang solid, relasi antar manajer dan karyawan. Berikut beberapa fungsi psikologi industri dalam dunia usaha: (Baca juga mengenai peranan psikologis dalam usaha perhotelan).
1. Perekrutan Karyawan Lebih Efektif dan Efisien.
Pada saat rekrutmen membuat seorang pemimpin lebih selektif dan harus memilih yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing karyawan. Dengan psikologi dapat membantu seorang pemimpin dalam memilih dan memetakan sumber daya manusia. Sehingga dapat meminimalisir ketidaksesuaian penempatan bidang pada seorang karyawan bahkan ketidaksesuaian dalam memilih karyawan. Dengan begitu perusahaan akan memiliki sumber daya manusia yang bagus.
2. Membantu dalam Pembuatan Strategi Pemasaran.
Perusahaan harus mampu melihat dan memahami perilaku lingkungan sekitar termasuk perilaku konsumen yang tentunya dapat menjadi acuan dalam membuat strategi pemasaran. Sehingga hal tersebut tentunya diperlukan pemahaman psikologi agar dapat membuat strategi pemasaran yang tepat.
3. Menciptakan Produk atau Jasa yang Bagus.
Perusahaan yang memiliki beberapa sumber daya manusia yang bagus tentunya akan menciptakan ide-ide berbisnis yang bagus pula. Hal tersebut juga secara langsung akan berdampak pada bagusnya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan pada sebuah perusahaan. Sehingga dengan begitu, psikologi dapat membantu mendapatkan sumber daya manusia yang bagus untuk menciptakan produk atau jasa yang bagus pula.
4. Menciptakan Suasana Positif.
Suasana yang positif seperti suasana tenang dan nyaman dalam suatu perusahaan akan didapatkan salah satunya dengan cara memiliki sumber daya manusia yang bagus. Artinya psikologi dalam dunia bisnis tidak hanya memiliki pengaruh pada kelangsungan bisnis seperti strategi pemasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan dalam perusahaan.
Akan tetapi psikologi juga dapat menciptakan suasana positif sehingga dengan suasana seperti itu dapat ditumbuhkan dari sumber daya manusia yang mampu menghidupkan suasana dengan baik, sehingga sumber daya manusia ataupun kegiata didalam perusahaan dapat berjalan secara lebih optimal.
5. Mediator dalam Hal-Hal yang Berorientasi Ppada Produktivitas.
Misalnya, melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan.
6. Berorientasi pada Pemeliharaan.
Misalnya, melakukan hubungan industrial (pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggungjawab atas dampak yang ditimbulkannya, pelayanan berupa bimbingan atau konseling bagi karyawan-karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis.
7. Menyusun Program Latihan ataupun Praktek Kerja.
Dan turut serta membentuk pimpinan dalam perusahaan serta mengambil keputusan yang menyangkut semangat kerja dan kesejahteraan para karyawan .
8. Mempertimbangkan Wawancara
Sebagai salah satu teknik untuk menggali potensi ketrampilan dan keahlian) dan komptensi individu agar dapat ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan potensi dan kompetensinya (the right person in the right place), sehingga dapat melengkapi data dari beberapa alat alat seleksi yang lainnya seperti test psikologi, pengisian blanko aplikasi, dan assessment center.
9. Sikap Kerja.
Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai sikap kerja dari tenaga kerja dalam suatu organisasi. Sikap kerja meliputi:
- Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai organisasi dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu pada tugas dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
- Komitmen adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan, organisasi atau pekerjaannya.
- Organizational Citizenship Behavior. Organizational Citizenship Behavior merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan kontribusi dari tenaga kerja dimana kontribusi tersbeut melebihi tugasnya.
- Antisocial behavior in workplace. Antisocial behavior terkait dengan perilaku yang membahayakan baik bagi organisasi atau bagi rekan kerja yang terjadi dalam setting kerja.
10. Training dan Pengembangan.
Psikologi industri dan organisasi membahas mengenai training dan pengembangan individu dalam setting kerja. Training merupakan suatu proses dimana individu mendapatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
11. Penilaian Kinerja.
Psikologi industri dan organisasi juga meliputi penilaian kinerja. Penilaian dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja individu dalam periode tertentu, apakah semakin baik atau semakin buruk. Penilaian kinerja menjadi dasar bagi organisasi untuk melakukan tindakan tertentu bagi individu.
12. Menetapkan Program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
13. Memperkirakan Keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
Dilihat dari banyaknya fungsi atau kegunaan dari psikologi insdustri dalam dunia usaha, membuat psikologi insdustri menjadi salah satu hal yang harus dimiliki perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dengan memiliki psikologi insdustri yang baik akan membuat sumber daya manusia akan meningkatkan begitupun dengan produktivitas, bisnis pun akan berjalan lancar dan sukses.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk anda. Terima kasih. Salam.