Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas mengenai konsep sabar dalam psikologi. Salah satu peneliti dari UGM, Subandi pada tahun 2011 menerbitkan artikel jurnalnya dengan judul “Sabar: Sebuah Konsep Psikologi”. Kita mungkin tidak menyangka bahwa ternyata perilaku sabar juga merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari psikologi. Kebanyakan dari kita biasa mengucapkan kata sabar ketika tengah didera stresor tertentu. Sabar juga identik dengan ajaran agama. Di dalam agama, perilaku sabar dianggap mencerminkan akhlak yang baik yang dimiliki seseorang karena ia mampu menahan diri dari rasa amarah.
Baca juga:
Ya, secara harafiah, sabar memang memiliki makna sebagai perilaku untuk menahan diri dari emosi tertentu, terutama kemarahan. Perilaku sabar ini juga telah banyak dikaji terutama dilihat dari segi psikologi. Subandi melalui penelitiannya kemudian mencetuskan beberapa macam hasil mengenai konsep sabar ini. Berikut adalah ringkasan dari konsep sabar berdasarkan penelitian tersebut. Beberapa penjelasan mengenai poin yang ada berikut ini juga merupakan saduran dari sumber lainnya:
- Pengendalian diri
Pengendalian diri merupakan salah satu konsep sabar di dalam perspektif psikologi dimana seseorang akan berusaha mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa untuk tetap menjaga kebaikan. Seperti misalnya, seseorang akan menelaah apa yang sebenarnya sedang terjadi dan tidak serta merta melakukan hal yang mungkin bisa saja ceroboh.
- Sikap bertahan dalam situasi sulit
Sabar juga memiliki pengertian sebagai sikap bertahan dalam situasi yang sulit. Ketika seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mungkin ia akan kesulitan untuk menerima hal tersebut. Namun dengan adanya sikap sabar, ia akan berusaha untuk fight dan bertahan dari segala macam kesulitan yang ada. (Baca juga: Tipe kepribadian manusia)
- Perilaku untuk menerima kenyataan
Dengan adanya sikap sabar tersebut, maka muncul pula perilaku untuk menerima kenyataan. Kubler Ross yang juga terkenal dengan teori berdukanya menyebutkan bahwa ketika kenyataan berbanding terbalik dengan harapan, seseorang bisa saja mengalami respon berduka. Tahapannya pun dimulai dari denial, anger, bargaining, depression dan acceptance. Sikap sabar bisa mempercepat seseorang untuk menuju tahap acceptance.
- Sikap untuk berpikir panjang
Sabar juga mampu membuat seseorang untuk berpikir lebih panjang lagi. Apa yang sedang dia hadapi ia renungkan terlebih dahulu dan memikirkannya dengan pikiran logis. Seseorang bisa membangun koping positif dengan adanya sikap semacam ini. Ia tidak mudah untuk cepat menarik kesimpulan dan berusaha mengambil penilaian netral terlebih dahulu. Kadang-kadang, kesimpulan yang diambil dari penilaian subjektif banyak dipengaruhi oleh emosi sehingga menjadi kesimpulan atau keputusan yang kurang bijak.
- Sikap gigih atau tidak putus asa
Kesabaran juga akan menumbuhkan sikap gigih. Gigih di sini tentu saja memiliki arti sebagai perilaku yang tidak putus asa. Seseorang akan menjadi lebih cepat untuk bangkit dan mengupayakan segala hal untuk bisa memperbaiki keadaan sulit yang tengah dihadapi. Sikap semacam ini biasanya akan menjadikan seseorang dengan pribadi yang lebih tangguh.
- Sikap tenang, tidak buru-buru
Seperti sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya, kesabaran akan membuat seseorang memiliki sikap untuk berpikir lebih panjang dan matang. Ini juga akan menciptkan kepribadian yang lebih tenang. Seseorang akan berhati-hati dalam mengambil sikap, yang bisa saja membuat ia semakin terjebak dalam kesulitan. Walaupun semua juga tergantung pada jenis sifat dalam psikologi masing-masing individu.
- Sikap memaafkan
Karena sikap menerima kenyataan sudah bisa dilakukan oleh seseorang, maka melalui kesabaran seseorang juga bisa memiliki sikap memaafkan. Sebenarnya konsep sabar dalam psikologi ini menjadi hal yang cukup positif, mengingat jarang ada orang yang berjiwa ksatria mau untuk memaafkan terlebih dahulu. Terkadang memaafkan bukan berarti kita kalah, tetapi lebih untuk kebaikan diri sendiri. (Baca juga: Cara menjadi pribadi yang dewasa)
- Sikap ikhlas
Sikap ikhlas juga merupakan cerminan dari individu yang mampu menerapkan sikap sabar dengan baik. Konsep ini tentu saja selaras dengan berbagai macam poin yang ada sebelumnya. Keikhlasan dan kesabaran tidak serta merta membuat seseorang menjadi pasrah dan tidak mau berusaha. Dua hal ini akan membentuk individu yang memiliki koping lebih positif.
- Menahan emosi
Kesabaran juga akan membuat seseorang bisa menahan emosi dengan lebih baik. Emosi stabil yang dimiliki seseorang akan membuatnya lebih nyaman dalam beraktivitas. Produktivitas yang dimilikinya pun akan tetap terjaga karena emosinya cenderung stabil. Semua ini karena adanya kesabaran.
Jadi, itulah beberapa macam konsep dari sabar jika dilihat dari segi ilmu perilaku. Banyak pula penelitian yang menjabarkan mengenai konsep ini. Setidaknya kita jadi tahu, bahwa konsep sabar dalam psikologi menjadi topik menarik yang bisa dibahas dan menjadi bahan riset lanjutan.