Gangguan Psikologi

5 Cara Mengobati Gangguan Jiwa Efektif

Gangguan jiwa merupakan gangguan yang terjadi pada satu atau lebih dari fungsi jiwa. Gangguan jiwa juga dapat dikatakan sebagai gangguan pada otak yang mana ditandai dengan terganggunya proses berpikir, perilaku, emosi serta persepsi seseorang. Gangguan jiwa dapat menimbulkan tanda-tanda stress pada penderitanya, bahkan pada keluarga penderitanya sendiri. Tidak ada batasan mengenai seseorang yang dapat menderita gangguan jiwa. Gangguan ini dapat mengenai siapapun tanpa mengenal jenis kelamin, umur, agama, status sosial maupun ekonomi seseorang. Bahkan banyak sekali orang-orang jenius sekalipun yang pernah mengalami gangguan jiwa seperti  Abraham Lincoln (Depression),

Banyak tokoh jenius yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti Abraham Lincoln yang mengalami Depression, Michaelangelo (Autism), Charles Darwin(Agoraphobia), dan masih banyak lainnya. Gangguan jiwa bukanlah sebuah penyakit yang diakibatkan karena kelemahan pribadi seseorang. Di masyarakat sekalipun, gangguan jiwa sering dikaitkan dengan mitos-mitos yang ada. Seperti gangguan roh jahat, kutukan, hukuman atas dosa yang dilakukan, dan lainnya. Kepercayaan-kepercayaan seperti inilah yang kemudan malah mengakibatkan kerugian bagi penderita dan keluarga karena tidak adanya pengobatan yang dilakukan secara tepat dan cepat.

Jika dirincikan, gangguan jiwa dapat dimaknai sebagai sebuah kondisi medis yang mana gejala-gejalanya ataupun gangguan patofisiologis yang terjadi dapat menganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan akademis. Gangguan tersebut dapat berbentuk apa saja yang memunculkan resiko kepada diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Contoh ganggguan jiwa yang cukup ekstrim adalah macam-macam skizofrenia. Penderita skizofrenia seringkali berbicara sendiri, tertawa sendiri, menjadi cepat marah atau tersinggung sehingga kebanyakan tidka dapat mengikuti dalam kegiatan sosial di lingkungannya. Sebenarnya contoh gangguan jiwa ada banyak sekali yang bisa anda temukan. Misalnya saja penyakit kejiwaan ringan seperti phobia. Takut akan sesuatu hal yang mana dapat berdampak negatif dalam kehidupan penderitanya.

Faktor Penyebab Gangguan Jiwa

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari gangguan jiwa yang terjadi. Faktor pertama, Organobiologi seperti faktor genetik yaitu adanya ketidak seimbangan zat zat neurokimia yang ada di dalam otak. Faktor psikologis seperti mood yang labil, kecemasan yang berlebihan, gangguan persepsi yang ditangkap oleh indera atau halusinasi.

Faktor ketiga berasal dari faktor lingkungan, entah itu keluarga maupun lingkungan yang berada di luar keluarga seperti sekolah, kerja, dan lainnya. Biasanya gangguan tidak berasal dari penyebab tunggal saja, melainkan beberapa penyebab sekaligus yang kemudian saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kemudian memicu terjadinya gangguan jiwa dalam diri seseorang.

1. Faktor Organobiologi

  • Neurokimia
  • Neroanatomi
  • Nerofisiologi
  • Tingkat kematangan serta perkembangan organik
  • Faktor perinatal dan prenatal

2. Faktor Psikologis

  • Interaksi ibu-anak : peran ibu dalam keluarga
  • Interaksi ayah-anak : peran ayah dalam keluarga
  • Hubungan dalam keluarga, teman sepermainan, pekerjaan, dan masyarakat
  • Sibling rivalry
  • Kehilangan
  • Tingkat perkembangan emosi
  • Konsep diri
  • Pola adaptasi dan bentuk pembelaan sebagai reaksi terjadinya bahaya
  • Distorsi kognitif
  • Traumatic event
  • Pola asuh patogenik

Yang termasuk dalam pola asuh patogenik antara lain adalah:

  • Melindungi anak berlebihan karena ingin memanjakannya
  • Melindungi anak dengan berlebihan karena merasa berkuasa
  • Penolakan terhadap anak
  • Menentukan norma dan etika yang terlalu tinggi
  • Disiplin yang terlalu keras dan tidak beratur
  • Perselisihan yang terjadi antara ayah dan ibu
  • Perceraian
  • Persaingan yang tidak sehat antara para saudara
  • Nilai-nilai butuk
  • Perfeksionisme dan ambisi
  • Ayah atau ibu mengalami gangguan kejiwaan

Faktor Lingkungan

  • Tingkat ekonomi
  • Lingkungan tempat tinggal
  • Pengaruh keagamaan dan rasis
  • Nilai-nilai
  • Masalah kelompok minoritas

Cara Mengatasinya

Gangguan kejiwaan tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja karena akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan peneritanya maupun keluarga dan teman-teman di sekelilingnya. Ada beberapa terapi sakit jiwa yang bisa dilakukan oleh penderita gangguan jiwa. Dan tentu saja hal ini dilakukan oleh terapis yang memang sudah ahli.

1. Psikofarmalogi

Psikofarmalogi merupakan terapi kejiwaan yang mana melibatkan penggunaan obat-0batan di dalamnya. Sehingga untuk menangani pasien-pasien gangguan jiwa tersebut akan diberikan terapi obat-obatan untuk menangani gejala-gejala sakit jiwa yang ada.

Terapi ini memang cukup ampuh untuk diterapkan pada berbagai jenis penyakit jiwa. Terapi ini biasanya memiliki tujuan agar dapat menghilangkan gejala-gejala klinis yang muncul pada gangguan fungsi neurotransmitter yang ada di dalam tubuh penderita. Untuk jangka waktu pemberian obat-obatan ini pun dilakukan pada jangka waktu yang cukup lama, dapat mencapai bulanan bahkan hingga bertahun-tahun lamanya tergantung kondisi pasien.

2. Psikososial

Terapi ini memiliki tujuan agar penderita gangguan jiwa dapat mampu untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan sosial dimana dirinya tinggal serta dapat menjaga dirinya sendiri. Terapi ini memang cukup penting bagi penderita yang mengalami macam-macam gangguan jiwa, baik itu gangguan kepribadian maupun gangguan mental. Hal ini akan meningkat sisi kemandirian di dalam diri nya sendiri.

Ada banyak orang yang memiliki masalah pada kesehatan mental yang mana jika tidak dibantu oleh orang-orang yang ada di sekitarnya menyebabkan ketergantungan untuk penderitanya. terapi ini memang cukup ampuh untuk menolong pasien agar tidak selalu bergantung pada orang lain dan tidak menjadi beban bagi keluarganya sendiri. Meskipun menjalani terapi psikososial ini namun penderita harus tetap dapat menempuh terapi obat-obatan.

3. Psikoterapi

Psikoterapi merupakan salah satu jenis terapi dalam psikologi. Terapi ini memang sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang mengalami gangguan pad amentalnya. Terapi ini menjaid alternatif yang sering dipilih, tidak hanya mengatasi pada kejiwaaan seseorang namun juga memulihkan kondisi mental penderitanya. Ada beberapa metode psikoterapi yang bisa dipilih berdasarkan pada kebutuhan dan kondisi pasien.

  • Terapi Psikodinamik

Terapi ini merupakan jenis terapi psikoterapi yang mana menggunakan metode berbicara terbuka antara pasien dan terapis. Pada metode ini pasien akan dibuat senyaman mungkin sehingga dapat mengobrol secara terbuka kepada terapis. Setelah terasa nyaman barulah pasien dapat mengurakan isi hati dan pikirannya tanpa ada gangguan yang berasal dari luar.

Saat pasien merasa nyaman tentunya proses mengutarakan pikirannya akan berjalan dengan lancar, biasanya pola perilaku dari pasien akan mudah terlihat secara tidak sadar saat berlangsungnya terap ini. Dari sanalah kemudian terapis dapat menyimpulkan mengenai sumber dan penyebab dari masalah pasien. Setelah penyebab dapat terdeteksi kemudian terapis akan melakukan beragam pengubahan-pengubahan yang berkaitan tentang perilaku abnormal dari pasien.

  • Terapi Perilaku Dialektik

Terapi perilaku dialektik memiliki tujuan untuk bisa menolong penderita gangguan jiwa yang memiliki tanda-tanda depresi dan berperilaku aneh. Dengan adanya terapi ini maka terapi skana mencoba untuk bisa mendalami pikiran serta perilaku yang ekstrim dari pasien tersebut. Setelah itu lah baru terapis akan mencoba untuk mengajarkan kepada pasien untuk bisa mengembangkan kemampuan pada interpersonalnya dengan cara meniru sehingga pasien dapat berperilaku normal kembali.

Solusi lainnya adalah melalui terapi perilaku kognitif. Terapi ini juga dibutuhkan dengan menyesuaikan kondisi dari pasien. Melalui terapi ini nantinya pola pikir pasien yang berkonteks negatif dapat berubah menjadi positif. Dari sanalah kemudian perilaku pasien bisa berubah menjadi lebih baik lagi bahkan tidak kambuh kembali.

Terapi ini tidak terlalu rumit dan sangat praktis, namun sangat membutuhkan kerja sama yang baik antara terapis dan pasien. Terapi perlu mengamati dan kemudian membuat evaluasi mengenai perilaku pasien yang mana berdasarkan pada tugas yang sudah tersedia. Biasanya penderita yang memiliki gangguan mood, fobia, anoreksia, dan sejenisnya adalah yang paling cocok untuk mengikuti terapi ini. Biasanya  ini berjalan hingga dalam jangka waktu 7 bulan lamanya.

  • Terapi Interpersonal

Jenis terapi ini adalah solusi yang tepat bagi penderita depresi yang diakibatkan karena masalah interaksi sosialnya dengan orang lain. Kelainan yang terjadi dalam berinteraksi biasanya akan dibedah dalam proses terapi ini. Mulai dari apa yang menjadi penyebabnya hingga bagaimana cara menyembuhkannya untuk bisa kembali normal. Biasanya terapi perlu dilakukan hingga dalam jangka waktu 20 minggu lamanya. Terapi ini nantinya dapat membantu pasien dalam mningkatkan kemampuan interpersonalnya.

4. Rehabilitasi

Program rehabilitasi masih termasuk di dalam pengobatan sakit jiwa yang penting dilakukan. Cara ini dilakukan oleh institusi ataupun lembaga rehabilitasi pad asebuah rumah sakit jiwa. Ada beragam kegiatan yang dirancang pada program terapi ini, misalnya saja pada terapi kelompok yang memiliki tujuan agar penderita dapat terbebas dari depresi maupun stress.

Terapi kelompok ini juga nantinya akan bertujuan untuk bisa membuat pasien memahami tentang penyebab stress yang dideritanya dan kemudian dapat diatasi dengan cara yang lebih baik. Biasanya terapi kelompok ini melalui kegiatan kegiatan seperti kesenian, keagamaan, rekresasi, ketrampilan, kursus-kursus tertent yang diterapkan kepada pasien. Terapi ini berlangsung setidaknya 3-6 bulan dengan sesi evaluasi minimal 2 kali, yaitu pada saat sebelum pasien berpartisipasi mengikuti program dan pasca pasien akan hendak dikembalikan pada keluarga dan masyarakat. Pada program rehabilitasi ini, dukungan keluarga menjadi hal yang cukup penting agar mempercepat proses pemulihhan pasien.

5. Terapi Psikoreligius

Sesuai dengan namanya, terapi ini memang berkaitan dengan ritual keagamaan, mulai dari berdoa, sembahyang, melakukan puji-pujian kepada Pencipta, ceramah keagamaan, kajian kitab suci, dan masih banyak lainnya. Pengalaman spritual inilah yang kemudian dibutuhkan oleh pasien yang menderita gangguan mental. Bisa dipercaya atau tidak, terapi ini akan membuat pikiran penderita merasa lebih dekat dengan ilahi nantinya.

Nah itu tadi beberapa terapi yang dapat digunakan untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan dalam diri seseorang. Tentu saja dibutuhkan support yang lebih dari pihak keluarga dan teman yang dapat mempercepat proses pemulihan pada pasien. Gangguan kejiwaan bukanlah sesuatu yang tidak dapat disembuhkan, asalahkan ada niatan yang kuat dalam diri pasien untuk kembali lagi seperti kondisi normal. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Share
Published by
Khanza Savitra

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago