Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Terapi Gestalt. Berikut uraiannya.
Pengertian Terapi Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Dalam psikologi sendiri terapi gestalt dikembangkan oleh Frederick S. pearl. Berawal dari Pearl yang mencoba menyempurnakan konsep kepribadian milik Freud, Pearl menyebut superego dalam diri manusia yang disebut dengan “top dog” dan “under dog” adalah kekuatan yang saling berlomba untuk mengontrol manusia. Konflik yang ada dari kedua bagian superego tersebut membentuk suatu penyikasaan diri atau bias disebut self-torture. Pertentangan antara keberadaan social dan biologis merupakan konsep dasar terapi gestalt.
Superego dan lingkungan seseorang yang ikut ambil bagian dalam perkembangan pribadi seseorang. Diamana seseorang akan belajar mengatasi tekanan dari pertentangan baik dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Diri seseorangpun dpat mencapai suatu prestasi setelah terbentuknya karakter yang terbentuk dari respon yang terlatih. Karakter sendiri dapat dibentuk dengan pengarahan dari orang tua, guru, ataupun orang dewasa lainnya.
Tujuan Terapi Gestalt
Menurut teori dari Pearl, kita ketahui jika tujuan dari konserling terapi gestalt adalah untuk membantu seseorang menjadi individu yang merdeka dari segala pertentangan baik di dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungannya. Dimana tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya usaha untuk seseorang sadar tentang apa yang dilakukannya, memahami apa juga siapa yang menjadi hambatan bagi dirinya untuk berkembang, dan mencoba mencari seseorang lain untuk menghilangkan hambatan dalam proses penyadaran diri.
Hal ini mungkin akan sulit jika dilakukan secara mandiri, setidaknya ajaklah seseorang yang akan mendukung anda dalam melakukan terapi atau minta seorang ahli untuk membantu proses konserling.
Manfaat Terapi Gestalt
Manfaat dari terapi gestalt ada banyak sekali. Beberapa manfaat tersebut adalah peningkatan kesadaran diri, kepercayaan diri, pemahaman emosional, kemampuan toleransi terhadap emosi negative, kemampuan untuk mengendalikan diri dengan baik, kemampuan untuk memantau dan mengatur kondisi mental, kemampuan untuk menerima dan berdamai dengan masa lalu, kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi situasi yang memicu stress, dan peningkatan kemampuan untuk bertanggung jawab, mau mengakui kesalahan, serta perilaku tidak menyalahkan diri sendiri maupun orang lain.
Proses Terapi Gestalt
Terdapat lima proses yang harus dilalui seseorang dalam melakukan terapi gestalt ini. Pertama adalah tahap pemolaan. Dimana diawal perlu adanya pemahaman dari situasi seseorang untuk memperoleh fakta atau pemahaman bantuan yang diperlukan seseorang sehingga pola bantuan atau teknik yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, pada tahap ini mungkin akan menjadi bagian yang emosional dan intuitif. Selanjutnya adalah pengawasan.
Control yang dilakukan konselor untuk membantu seseorang dilakukan etelah pemolaan sebagai tahap meyakinkan. Aspek penting dalam tahap ini adalah adanya motivasi dan raport. Langkah ketiga yaitu usaha untuk memepercepat terjadinya perubahan perilaku dan sikap serta kepribadian dengan mengintegrasikan penyadaran secara menyeluruh.
Sedangkan untuk tahap keempat adalah proses kemanusiaan dimana adanya pengenalah secara pribadi untuk mengungkapkan keinginan dan kemampuan untuk mendorong pengakuan terhadap keterbukaan untuk perubahan perilaku. Pada tahap terahir adalah adanya kepercayaan. Kepercayaan ini ada untuk diri sendiri, kepada seseorang yag akan membantu, dan kepada mampuan diri untuk melakukan pengembangan diri.
Proses perubahan yang terjadi pada seseorang yang melakukan terapi gestalt adalah transisi, transisi adalah keadaan ketika seseorang ingin dibantu untuk keadaannya sendiri, dimana adanya kepribadian yang tak sempurna karena kehilangan pusat. Tahap selanjutnya adalah Avoidance dan unfinished business. Yang termasuk kedalam unfinished business ialah emosi-emosi, peristiwa-peristiwa, pemikiran-pemikiran yang terlambat dikemukakan konslei.
Avoidance adalah segala sesuatu yang digunakan konseli utnuk lari dari unfinished business. Bentuk unfinished business. Anatara lain phobia, escape, ingion mengganti konselor. Setelah adanya tahap avoidance dan unfinished business, terdapat tahap Impasse. yaitu individu atau konseling yang bingung, kecewa, terlambat. Pada tahap terahir terdapat Here and now. Yaitu penanganan kasus adalah disini dan masa kini. Konselor tidak menanyakan why karena hal itu akan menyebabkan konseli melakukan rasionalisasi dan tak akan menghasilkan pemahaman diri.
Contoh Terapi Gestalt
Contoh masalah yang dapat ditangani dengan terapi gestalt adalah : kecemasan, terapi gestalt memungkinkan untuk mengidentifikasi perasaan, pikiran, dan perilaku juga bagaimana cara mengatasinya agar tidak timbuk stress yang memicu kecemasan. Gangguan perilaku juga dapat ditangani dengan terapi gestalt.
Melalui terapi ini, orang dengan gangguan perilaku seperti bipolar, pengguna narkoba, dan penderita PTSD dapat mengembangkan pandangan baru soal kehidupan. Dengan begitu, terapi ini diharapkan memberi pengaruh positif terhadap gaya hidup mereka. Terapi gestalt juga dapat membantu mengurangi riiko kemunculan gejala depresi.
Berfokus pada kesadaran diri, penderita depresi diharpkan dapat menyadari juga mengatasi kemungkinan situasi yang dapat menjadi gejala stress. Lewat terapi ini juga dapat membantu memahami perilaku apa saja yang dapat berdampak buruk dalam suatu hubungan. Setelah didapatkan pemicunya, keduanya diajak untuk saling berusaha membentuk perubahan yang positif dala hubungan.
Kesimpulan Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas kita tahu jika terapi gestalt adalah bentuk psikoterapi untuk membantu seseorang lebih memahami dirinya juga singkungan agar dapat lebih positif memandang kehidupan. Terapi ini menawarkan banyak manfaat jangka panjang baik bagi pribadi maupun hubungan,