Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Teori Psikoanalisis Dalam Psikologi Sosial Oleh Sigmund Freud

Teori Psikoanalisis Dalam Psikologi Sosial Oleh Sigmund Freud

by Bernadet Maress

Sigmund Freud sangat terkenal dengan teori psikoanalisis yang hampir seluruh hidupnya memang diabadikan untuk mengembangkan teori psikoanalisis dan menjadi salah satu dari macam macam psikologi khusus. Freud tidak hanya dikenal sebagai pencetus teori psikoanalisis, akan tetapi juga memiliki teknik baru dalam memahami perilaku manusia. Hasilnya, lahir teori kepribadian dan juga psikoterapi yang komperhensif jika dibandingkan dengan teori serupa yang pernah dikembangkan. Psikoanalisa dianggap sebagai gerakan revolusioner dalam bidang psikologi dimulai dari metode penyembuhan penderita sakit mental yang kemudian menjadi konsepsi baru mengenai manusia. Hipotesis inti dari psikoanalisa menyatakan jika perilaku manusia sebagian besar akan ditentukan dari beberapa motif tidak sadar sehingga Freud dijuluki sebagai bapak penjelajah serta pembuat peta ketidaksadaran manusia. Berikut akan kami berikan penjelasan tentang teori psikoanalisis dalam psikologi sosial selengkapnya.

Karya Freud

Dalam teori psikoanalisis yakni salah satu macam macam teori belajar dalam psikologi, Freud sangat terkenal dengan beberapa karya yang pernah dibuatnya, yakni:

  • The Interpretation of dreams tahun 1900.
  • The Psichopathology of everyday life pada tahun 1901.
  • General introductory lectures on psychoanalysis pada tahun 1917.
  • New introductory lectures on psychoanalysis pada tahun 1933.
  • An outline of psychoanalysis pada tahun 1940.

Dalam dunia pendidikan di masa tersebut, Freud belum populer seperti sekarang. Freud pertama kali mulai terkenal di kalangan psikologi akademis atau psikologi pendidikan pada tahun 1909 saat mendapat undangan dari sarjana psikologi Amerika dimana ia ditugaskan untuk memberi serangkaian kuliah di Universitas Clark Worcester, Massachusetts. Sedangkan asosiasi psikoanalisis internasional terbentuk sekitar tahun 1910 termasuk lembaga pendidikan psikoanalisis yang sudah didirikan di berbagai negara.

Persepsi Mengenai Sifat Manusia

Freud berpendapat jika jenis perilaku manusia dalam psikologi akan ditentukan dari kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan juga naluri psikoseksual tertentu di 6 tahun pertama kehidupan. Pandangan tersebut memperlihatkan jika teori psikoanalisis Freud mengenai manusia sebenarnya adalah deterministik. Freud memberi indikasi jika tantangan terbesar manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif. Freud berpendapat jika cemas dan resah seseorang berkaitan dengan kenyataan jika mereka mengetahui jika manusia akan punah.

Freud yang merupakan orang Jerman keturunan Yahudi sudah membangkitkan semangat manusia agar bisa berpikir tentang psikologi. Teori Freud yang paling menarik adalah tentang ID, EGO dan juga SUPEREGO. ID merupakan jiwa paling liar dan berpotensi menjadi jahat. Ada yang menafsirkan ID sebagai nafsu manusia untuk mementingkan kebutuhan perut ke bawah sehingga ada hubungan perilaku dengan sikap. Sedangkan di sisi berbeda, ID tidak memiliki pertimbangan akibat dari pemenuhan hasrat. Pada intinya, ID merupakan bagian jahat manusia yang bisa merugikan orang lain bahkan diri sendiri dan ID menguasai manusia dari umur 0 sampai 2 tahun.

Sedangkan EGO sebetulnya tidak jauh berbeda dengan ID. EGO juga diartikan sebagai nafsu untuk memenuhi nafsu namun sudah dikontrol oleh jenis emosi manusia, sudah memiliki pertimbangan dan sudah dipikirkan tentang akibat dari apa yang sudah dilakukan sehingga EGO bisa dikatakan sebagai pengendali ID seperti contoh EGO adalah peraturan. Semua peraturan yang sudah dibuat bertujuan untuk mencegah manusia berubah menjadi liar dan tidak terkontrol. Freud mengatakan jika EGO biasanya mendominasi manusia antara 2 hingga 3 tahun

Untuk SUPEREGO atau juga disebut dengan hati nurani terbentuk dari pengarahan atau bimbingan lingkungan dimulai dari usia dini. Jika seseorang diasuh pada lingkungan yang menang sendiri dan acuh tak acuh, maka bisa dipastikan superego yang dimilikinya sudah tumpul. Sementara superego hadir pada diri manusia sekitar umur 3 tahun ke atas. Meski sudah dikelompokkan dalam beberapa tahun, namun munculnya ID, EGO dan SUPEREGO adalah mutlak ada dalam manusia. Masing masing memang terjadi di umur tertentu namun bukan berarti tidak akan muncul kembali. Tiga bagian jiwa tersebut akan selalu ada dalam keseharian manusia tergantung dari bagaimana manusia memanajemen bagian jiwa tersebut. Manusia dewasa yang memiliki ID lebih dominan akan menjadi calon psikopat, memiliki perilaku abnormal, tidak berkemanusiaan seperti layaknya Hitler dan mereka merupakan tikus kotor yang mencuri uang rakyat dan kejam.

Sementara jika ID sudah dikuasai oleh EGO, maka orang tersebut mulai memikirkan benar atau salah. Namun pemikirannya masih tumpul dan tergantung dari suasana sekelilingnya yang menjadi kelemahan dari ID. Untuk itu seseorang yang bisa memaksimalkan fungsi SUPEREGO merupakan orang yang beruntung sebab manusia akan belajar untuk mengerti serta menindaklanjuti dengan kepala dingin, berusaha optimal agar tidak merugikan orang lain karena ia mengerti rasa sakit, tanda tanda depresi dan sedih ketika dirugikan khususnya dirugikan dalam segi sosial, moral dan juga psikologi.

Struktur Kepribadian

Pada teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia terdiri dari 3 yakni id, ego dan superego. Id merupakan komponen kepribadian yang impuls agresif dan libinal yang akan bekerja memakai prinsip pleasure atau kesenangan. Sedangkan ego merupakan bagian dari kepribadian yang bertugas untuk melaksanakan dengan dunia kerja pada dunia luar agar bisa menilai realita serta berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan id supaya tidak sampai melanggar nilai superego. Sementara superego merupakan bagian moral kepribadian manusia sebab menjadi filter dari sensor baik atau buruk, benar atau salah namun bukan sesuatu yang dilakukan dengan dorongan ego.

Gerald Corey mengatakan dalam perspektif aliran Freud ortodoks jika macam macam tata krama manusia dilihat sebagai sistem energi dan dinamika kepribadian terdiri dari beberapa cara untuk distribusi energi psikis pada id, ego dan superego. Namun energi ini sangat terbatas sehingga satu diantara tiga sistem akan memegang kontrol dari energi yang ada dengan mengorbankan dua energi lainnya. Untuk itulah kepribadian manusia akan ditentukan dari energi psikis yang menggerakan orang tersebut. 

Sementara Calvil S. Hall dan juga Lindzey dalam psikodinamika, setiap bagian dari kepribadian total memiliki fungsi, komponen, sifat, prinsip kerja dinamika dan juga mekanisme tersendiri akan tetapi tetap saling berinteraksi dengan ketat sehingga tidak mungkin untuk dipisahkan sendiri merupakan bagian tertua aparatur mental sekaligus merupakan komponen penting di sepanjang hidup yang bisa digunakan untuk cara mengetahui sifat seseorang menurut psikologi. Id dan juga insting lain menjadi cerminan tujuan sejati dari kehidupan seseorang. Untuk itu, id menjadi pihak dominan dalam kemitraan struktur kepribadian manusia.

  1. Hall dan Lindzey berpendapat jika cara kerja dari masing masing struktur dalam pembentukan kepribadian dibagi menjadi 3 bagian, yakni:
  • Jika rasa id menguasai sebagian energi psikis, maka pribadi orang tersebut akan bertindak impulsif, primitis dan juga agresif serta mengumbar impuls impuls primitif yang dimiliki sebagai persepsi dalam psikologi.
  • Jika rasa ego yang menguasai sebagian energi psikis, maka pribadi seseorang akan bertindak dengan cara realistik, rasional dan logis.
  • Jika rasa super ego yang menguasai sebagian besar energi psikis, maka pribadi seseorang akan bertindak pada hal yang bersifat moralitas, selalu mengejar hal yang sempurna dan terkadang irrasional. 

Untuk lebih jelas mengenai sistem kerja ketiga struktur kepribadian manusia adalah, pertama id merupakan sistem kepribadian orisinil dimana pada saat manusia dilahirkan, maka hanya memiliki id saja. Ini terjadi karena orang tersebut merupakan sumber utama dari energi psikis dan juga tempat terjadinya insting. Id sendiri tidak memiliki organisasi buta dan ada banyak tuntutan dengan selalu berusaha memaksakan kehendaknya dan id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan serta proses perimer.

Kedua, ego melakukan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar diri orang tersebut yang bisa menimbulkan macam macam persepsi dalam psikologi. Ego berperan sebagai eksekutif yang mengatur, memerintah dan juga mengendalikan kepribadian seseorang sehingga prosesnya akan sama seperti layaknya polisi lalu lintas yang selalu mengontrol jalan id, super ego dan juga dunia yang berada di sekelilingnya. Ego ini timbul karena kebutuhan dari suatu organisme seperti manusia yang haus maka membutuhkan minum. Untuk itu, haus merupakan id dan yang akan memutuskan untuk mencari air serta yang bisa melakukannya adalah kerja ego. Sementara untuk yang ketiga yakni superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian lainnya. Untuk itu, superego akan mengetahui benar atau salah, baik atau buruk, boleh atau tidak dan masih banyak lagi. Superego disini berperan sebagai sesuatu yang udeal dan sesuai dengan norma masyarakat.

Perkembangan Keperibadian

Perkembangan manusia dalam psikoanalisis adalah sebuah gambaran teliti dari proses perkembangan psikososial dan juga psikoseksual dari mulai dilahirkan hingga dewasa. Pada teori Freud, setiap manusia nantinya harus melewati serangkaian tahap perkembangan untuk proses menjadi dewasa yang juga berpengaruh pada perkembangan memori pada manusia. Beberapa tahap ini sangatlah penting untuk membentuk sifat kepribadian yang bersifat menetap. Freud berpendapat jika kepribadian seseorang akan terbentuk pada usia 5 hingga 6 tahun, yakni:

  • Tahap oral
  • Tahap anal yakni 1 hingga 3 tahun
  • Tahap palus yakni 3 sampai 6 tahun
  • Tahap laten yakni 6 hingga 12 tahun
  • Tahap genetal yakni 12 hingga 18 tahun
  • Tahap dewasa yang dibagi menjadi dewasa awal, usia setengah baya dan juga usia senja.

You may also like