Secara garis besar, para ahli teori identitas sosial berpendapat jika setiap perilaku yang dilakukan manusia memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini diawali dengan adanya minat dan juga keinginan dari masing masing individu pada hal tersebut dan inilah yang menjadi motivasi dalam mendorong setiap manusia agar bisa mencapai tujuan tersebut. Motivasi sangat erat hubungannya dengan keinginan serta ambisi yang besar akan tetapi tidak terlalu berinisiatif dan juga kurang kemauan dalam mengambil sebuah langkah untuk mendapatkan hal tersebut. Ini memperlihatkan keinginan, minta dan juga ambisi bukanlah faktor utama yang menjadi penentu dari kapasitas motivasi pada seseorang.
Setiap manusia memiliki kapasitas energi atau kemampuan terbatas dalam diri masing masing. Energi yang sering disebut dengan energi potensial yaitu energi yang dimiliki dan diasah dari beberapa kegiatan dari individu sepanjang hidupnya berbeda dengan teori motivasi dalam psikologi industri. Dari kapasitas energi potensial ini, tidak seluruhnya bisa diperlihatkan atau dipakai secara langsung oleh individu sebagai energi kinetik karena sebagian energi itu ada dalam alam bawah sadar manusia. Energi ini akan bekerja dengan maksimal lewat stimulus atau rangsangan secara abnormal pada individu tersebut.
Pengertian Motivasi
Hakikat motivasi dalam psikologi yakni kata motif sendiri diartikan sebagai dorongan atau tenaga yang merupakan gerak jasmani dan jiwa untuk diperbuat. Dengan kata lain, motif memiliki arti sebuah driving force untuk menggerakkan manusia dalam bertingkah laku dimana dalam hal tersebut terdapat tujuan. Sedangkan menurut beberapa ahli, pengertian dari motivasi diantaranya adalah:
- Wexley dan Yukl: Pemberian motif yang bisa juga diartikan dengan keadaan yang menjadi motif.
- Mitchell: Motivasi mewakili proses psikologikal penyebab persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan pada sebuah tujuan.
- Gray: Motivasi adalah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi individu sehingga terjadi sikap antusiasme dan persistensi untuk melakukan kegiatan tertentu.
- Morgan: Motivasi berhubungan dengan tiga hal yakni keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang didorong keadaan dan tujuan dari tingkah laku.
- McDonald: Motivasi adalah perubahan tenaga dalam diri individu yang terlihat dari dorongan efektif dan reaksi mencapai tujuan tersebut.
Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi sebab keinginan dan kebutuhan masing masing anggota organisasi akan berbeda antara yang satu dengan yang lain sebab masing masing anggota dari sebuah organisasi sangat unik baik dari segi biologis maupun psikologis dan akan berkembang dari proses belajar yang juga berbeda.
- Chung dan Megginson: Dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes memberi keterangan jika motivasi merupakan tingkat usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan sebuah tujuan dan berhubungan dengan kepuasan kerja dan performa dalam pekerjaan.
- T.Hani Handoko: Mengatakan jika motivasi merupakan keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu agar melakukan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan.
- Anwar Prabu Mangkunegara: Motivasi berpengaruh untuk mengarahkan, membangkitkan dan memelihara perilaku yang berkaitan dengan lingkungan kerja.
- H. Hadari Nawawi: Motivasi merupakan keadaan yang mendorong dan menjadi sebab individu melakukan sesuatu kegiatan yang dilakukan secara sadar.
- Henry Simamora: Motivasi adalah fungsi dari harapan individu bahwa sebuah usaha akan menghasilkan tingkat kinerja yang akan memberikan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan.
- Soemanto: Motivasi merupakan sebuah perubahan tenaga yang terlihat dari dorongan efektif dan reaksi pencapaian tujuan.
Teori Motivasi
Untuk menjelaskan teori teori motivasi dalam psikologi sosial juga ditemukan kesulitan karena pendekatan yang dipakai untuk mengkaji motivasi didasari dengan beberapa teori motivasi, seperti:
- Teori Tata Tingkat kebutuhan
Maslow mengemukakan pendapatnya jika keadaan manusia ada dalam kondisi untuk mengejar yang berkelanjutan. Apabila ada satu kebutuhan sudah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan langsung digantikan dengan kebutuhan baru yang lain. Maslow juga mengatakan jika manusia memiliki lima kebutuhan pokok yakni:
- Kebutuhan fisiologikal atau faali
- Kebutuhan untuk mendapatkan rasa aman
- Kebutuhan sosial yang meliputi memberi dan menerima, rasa saling memiliki dan persahabatan. Semua orang berkeinginan untuk menjadi anggota dari sebuah kelompok sosial, ingin memiliki teman dan juga pasangan.
- Kebutuhan harga diri atau esteem needS: Kebutuhan harga diri seperti cara meningkatkan harga diri pada anak mencakup dua jenis yakni faktor internal seperti harga diri, otonomi, kepercayaan diri dan juga kompetensi. Sedangkan faktor eksternal meliputi reputasi seperti kebutuhan agar bisa diakui, dikenali dan juga status.
- Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
- Teori Eksistensi Relasi Pertumbuhan
Teori motivasi ini disebut juga dengan teori ERG singkatan dari Existence, Relatedness dan juga Growth needs yang dikembangkan Alderfer dan dimodifikasi serta reformulasi dari teori tata tingkat teori kebutuhan Maslow. Aldefer kemudian mengelompokkan kebutuhan dalam 3 bagian yakni:
- Kebutuhan eksistensi: Merupakan kebutuhan substansi material seperti keinginan untuk mendapatkan makanan, air, uang, rumah, furnitur, mobil dan sebagainya.
- Kebutuhan hubungan: Kebutuhan untuk berbagi pikiran dan perasaan dengan orang lain sambil menikmati banyak hal bersama mereka.
- Kebutuhan pertumbuhan: Kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan penuh dimana teori ERG menyatakan jika kebutuhan eksistensi yakni hubungan dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan kekonkretan dengan kebutuhan eksistensi sebagai kebutuhan paling konkret dan kebutuhan pertumbuhan sebagai kebutuhan tidak terlalu konkret.
- Teori Dua Faktor
Teori dua faktor atau teori hygiene motivasi dikembangkan Herzberg dimana dengan metode insiden ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan juga sarjana teknik. Beberapa faktor yang bisa menghasilkan kepuasan kerja dinamakan Hezberg sebagai motivator meliputi beberapa faktor yang berhubungan dengan isi pekerjaan. Beberapa faktor intrinsik dari pekerjaan meliputi:
- Tanggung jawab atau responsbility
- Kemajuan atau advancement
- Pekerjaan tersebut
- Pencapaian atau achievement
- Pengakuan atau recognition
Sedangkan kelompok faktor lainnya yang menyebabkan ketidakpuasan berhubungan dengan konteks pekerjaan dengan beberapa faktor ekstrinsik dari pekerjaan meliputi beberapa faktor yakni:
- Administrasi
- Gaji
- Penyeliaan
- Hubungan antar pribadi
- Kondisi kerja.
- Teori Motivasi Berprestasi
Teori motivasi berprestasi atau achievement motivation dikembangkan David McClelland yang lebih tepat disebut dengan teori kebutuhan sebab ia tidak sekedar meneliti mengenai kebutuhan untuk berkuasa atau need for power, namun juga kebutuhan untuk berafiliasi yang berbeda dengan teori identitas sosial. Penelitian paling besar dilakukan pada kebutuhan untuk berprestasi yakni adanya keinginan sangat kuat agar bisa mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi orang lain dan juga agar memiliki dampak bagi orang lain.
- Teori Pengukuhan
Teori pengukuhan atau reinforcement theory berkaitan dengan teori belajar operant conditioning dari Skinner selain teori Skinner dalam psikologi kepribadian. Dalam teori ini terdapat dua aturan pokok yakni aturan pokok yang berkaitan dengan perolehan jawaban yang benar dan juga aturan pokok lain yang berkaitan dengan beberapa jawaban yang salah.
- Teori Penetapan Tujuan
Teori penetapan tujuan atau goal setting theory dari Locke diusulkan sebagai model psikologi kognitif dimana dalam teori ini menjelaskan tentang hubungan antara niat atau intentions dengan perilaku. Dalam teori ini sangatlah sederhana dan aturan dasarnya adalah penetapan tujuan yang cukup susah, khusus dan memiliki pernyataan jelas sehingga bisa diterima tenaga kerja dan akan menghasilkan unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan tujuan tidak khusus, taksa dan juga mudah dicapai.
Teori penetapan tujuan ini seperti dalam teori keadilan didasarkan pada dasar intuitif solid dan beberapa penelitian yang dipakai dalam teori ini memberi gambaran manfaat untuk organisasi.
- Teori Harapan
Teori harapan atau expectancy dari Lawyer memiliki beberapa asumsi, yakni:
- Individu memiliki pilihan antara banyak hasil keluaran yang secara potensial bisa digunakan.
- Seseorang memiliki harapan mengenai kemungkinan jika hasil keluaran tertentu bisa didapat sesudah unjuk kerja mereka.
- Dalam berbagai situasi, tindakan dan upaya berhubungan dengan tindakan tersebut yang sudah dipilih seseorang untuk dilakukan dan ditentukan dari harapan.
- Teori Keadilan
Teori keadilan atau equity theory dikembangkan Adams dalam cabang cabang psikologi yang memberi batasan mengenai apa yang dianggap adul atau wajar dari individu dalam kebudayaan dan dengan reaksi mereka jika ada dalam beberapa situasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu tidak wajar. Teori keadilan ini memiliki empat asumsi dasar, yakni:
- Seseorang akan berusaha untuk menghasilkan atau mempertahankan sebuah kondisi keadilan.
- Apabila dirasa ada keadaan yang tidak adil, maka keadaan ini bisa menghasilkan ketegangan yang bisa memotivasi individu tersebut agar bisa mengurangi atau menghilangkan hal tersebut.Semakin besar persepsi ketidakadilan, maka akan semakin besar juga motivasi orang tersebut untuk bertindak agar bisa mengurangi keadaan menegangkan tersebut.
- Individu akan mempersepsikan ketidakadilan yang tidak menyenangkan seperti gaji terlalu rendah lebih cepat jika dibandingkan dengan ketidakadilan menyenangkan seperti memperoleh gaji yang besar.
Motivasi dalam psikologi sosial berasal dari diri masing masing untuk melakukan sebuah tindakan dan dorongan tersebut juga bisa datang dari diri sendiri atau dari luar diri individu tersebut. Meski sebenarnya semua motivasi datang dari dalam diri individu dan faktor luar, namun ini hanyalah pemicu dari motivasi dan terdapat dikotomi motivasi yakni motivasi intrinsik dan juga motivasi ekstrinsik.